CP 15 - Rapuh

181 36 15
                                    

Davanca segera pamit pada para junior nya untuk segera menyusul Rio yang sudah semakin menjauh.

Perlahan Farah menggerakan kepalanya menghadap Alice yang berada di sebelahnya.

"Aaaarghhhh!!" Jerit nya tiba-tiba,membuat Alice dan Putri terperajat kaget.

"Kak Rio... Lice...kak Rio tembak aku?.. dia.. dia serius!!!!" Farah histeris, jingkrak jingkrak sambil memegangi kedua pundak Alice.

Sementara Alice masih terlongo-longo mencerna apa yang baru saja terjadi,
Putri ikut tersenyum senang melihat Farah yang begitu bahagia.

"Kenapa kamu pacaran?!"

Suara itu membuat ke empat sekawan itu kontan menoleh,
Dan disana sudah berdiri seorang Arif, sepupu Farah dengan lengan yang masih di Gips.

"Arif!!!!" Sebut Farah girang.

"Kamu pacaran sama kak Rio?" Tanya Arif mengulang.

"Belum, Rif, aku belum jawab. Katanya nanti malem dia mau dateng ke rumah buat ajak aku makan malem," jawab Farah.

"Kamu ga boleh pergi dengan sembarang laki-laki, apa kata tetangga nanti. Dan kamu juga ga boleh sampai terima kak Rio sebagai pacar! Dalam agama kita, PACARAN itu haram! Kecuali yang sudah menikah!, " terang Arif dengan wajah yang nampak marah.

"Kalo ga pacaran, gimana nikah nya?" Alice angkat suara.

"Kita biasa menyebutnya bertaaruf, atau hanya sebatas, saling mengenal. Khitbah, lalu walimah. Atau menikah"

Alice mengerutkan kening nya.
"Lah, aturan macam apa kaya begitu,orang pacaran juga ada aturan nya kali."

"Ya... memang, tak semua pacaran berakibat Zinah. Tapi yang namanya Zinah, tetap saja berawal dari yang namanya pacaran. Sekali zinah tetap Zinah!"

"Ayo Farah! Kacau kamu bergaul sama orang kafir!" Tukas Arif sambil menarik Farah untuk pergi dari tempat itu.

Mendengar Arif yang mengatai nya Kafir, jelas Alice merasa tak terima. Alice tadinya berniat melempar Arif dengan sepatunya, namun Putri menahan nya.

"Udah, lice,"

"Ga bisa put! Dia udah keterlaluan! Ngatain gw orang kafir! Emang nya yang di luar Islam itu harus selalu di sebut Kafir apa?!" Umpat Alice.

"Arif bener lice, di agama kita memang tidak memperbolehkan Pacaran. Demi menghindari Fitnah nya dunia, demi menjaga diri agar tetap suci sampai jodohnya tiba, dan hanya boleh berpacaran setelah akad terlaksana." Tutur Putri

"Aku bukan membenarkan ucapan Arif yang ngatain kamu Kafir, sungguh lice, aku sama sekali bermaksud untuk menyinggung kamu, aku hanya ingin kamu bisa mengerti bahwa Arif adalah orang yang Fanatik. Ucapan nya memang benar tentang pacaran yang di larang, namun cara menyampaikan nya yang salah,"

"Jangan di ambil hati ya," Putri berusaha menangkan Alice

Alice menghela nafas nya berat, sambil mengangguk. berusaha untuk tenang.

****

Rio dan Davanca tinggal beberapa langkah lagi menuju parkiran,
Namun tiba-tiba, Davanca menghentikan langkahnya.

"Yo, tunggu,"

Rio menoleh.

"Laptop gw ketinggalan di kelas," kata Davanca kemudian.

Rio memitar bola matanya malas.
"Yaudah cepetan ambil"

"Ayo anter,"

"Lo bukan anak TK yang musti gw gendong kan? Ambil sendiri ahh!" Ketus Rio tak mau tau.

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang