Putri tersenyum di balik cadarnya pada Vira
" Boleh duduk disini ?" Kata Vira
Putri mengangguk cepat sambil menggeser duduk nya,
" Tumben sendiri? Saya lihat akhir-akhir ini kamu deket banget sama Davanca" Vira memulai percakapan
" Ah, enggak kok kak masih seperti biasa " jawab Putri sambil melebarkan senyuman nya
" Davanca kelihatan nya nyaman banget sama kamu, dia sampai ninggalin kelas nya cuma buat jagain kamu "
Kali ini Putri diam. Ia tak tau harus menjawab apa
" Putt?"
Putri menoleh
" Boleh saya katakan sesuatu antara Saya dengan Davanca?"
" B- Boleh kok kak,bilang ajah"
" Apa Davanca pernah bilang kalo kita pernah mau bertunangan?"
Deg!
Putri mengerjapkan matanya
Ia terkejut bukan main dengan apa yang baru saja Vira katakan" Tunangan?" Pekik Putri Refleks
Vira menganggukkan kepalanya
***
Beberapa bulan sebelumnya
Vira dan Davanca sudah dekat sejak hari pertama masuk kuliah menjadi seorang junior.
Di masa Ospek Mereka satu kelompok dan menjadi semakin dekat karna Davanca dan Vira selalu mengerjakan tugas bersamaVira merasa semakin nyaman bersama Davanca.. sampai pada akhirnya ia menyadari bahwa perhatian Davanca sudah membuat nya terbawa perasaan hanyut dalam Melodi Cinta ,
Namun..
Davanca tak kunjung mengungkapkan perasaan nya membuat Vira bingung akan Rasa yang Davanca miliki terhadapnyaHampir setiap hari Davanca selalu mengantar jemput Vira ke kampus. Bahkan Davanca juga sudah sangat mengenal kedua orangtua Vira. Tapi tetap saja Davanca masih tak kunjung memberitau pada Vira bagaimana perasaan nya
Vira semakin tersiksa dengan hatinya yang ia peluk sendirian karna Davanca tak pernah memberi kepastian, sementara Fahmi telah mengungkapkan perasaan nya duluan
Sampai suatu hari Vira di kejutkan oleh keputusan kedua orang tua nya yang tiba-tiba ingin menjodohkan nya dengan seorang pria
Vira semakin tertekan. Ia tak tau apa yang harus ia lakukan sementara orang yang dia Cintai tak kunjung mengakui dan Vira tak ingin menikahi seorang lelaki yang sama sekali ia tak kenal
" Dav, aku mau di jodohin" Vira memberanikan diri untuk bicara pada Davanca
" Wahh. Bagus dong siapa calon nya?" Davanca menyahut penuh semangat
Vira menghela nafasnya pasrah
" Dav aku serius!"" Yaa. Aku juga serius, jika lelaki itu pilihan orang tua mu.. Insya'allah dia pasti baik untuk mu "
Vira menatap Davanca dengan penuh kecewa. Hati nya begitu teriris mendengar jawaban Davanca yang seakan tidak perduli dengan nya, seakan tak memiliki hati sedikit pun untuk Vira.. Harapan Vira seketika itu pula hancur untuk bisa bersatu dengan Davanca
"Dav? Aku boleh tanya sesuatu sama kamu?"
"Apa?"
" Siapa wanita yang paling kamu cintai?"
"Ibuku"
" Bukan itu maksud ku Dav" Vira mulai penat
" Ah, sudahlah kamu ga akan ngerti"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story With You
General FictionHijrah itu mudah kok. Yang sulit itu Rasa Siap nya, Rasa Malu nya, dan Rasa gengsi nya. "Arif melamar aku, kak." Ucap Putri sembari menunduk. Davanca terkejut kontan menatap Putri yang sudah menunduk dalam. Ada rasa sesak yang tiba-tiba saja menusuk...