Chp. 5 || Decision

1.2K 107 0
                                    

"I'm gonna make a start where
the last time I've being hurt."
- Hwang SinB


×

×

SinB POV

Saat ku langkahkan kaki memasuki rumah ini hanya ada rasa dendam yang muncul dihatiku. Setiap memori buruk yang ada di rumah ini, hingga malam dimana si Soyou-wanita ular itu ingin membunuh Eonnieku masih tergambar jelas. Apalagi saat aku dan Jungkook memasuki ruang tengah, tempat dimana Eonnie memohon ampun kepada Soyou, semakin aku memasuki rumah ini semakin sesak dadaku rasanya.

Aku lalu melanjutkan langkahku masuk kekamar dilantai atas. Saat kubuka pintu bercat putih tulang itu terlihat dua buah kasur berwarna pink dan biru yang masih rapi serta gorden yang tertutup menghalangi sinar matahari masuk kedalamnya. Setiap momen-momen dimana aku dan Yoona Eonnie bercanda gurau seperti membuat suasana kamar ini hidup lagi. Tak terasa air mata ku jatuh bersamaan dengan senyuman di bibir ini.

Lamunanku lalu buyar ketika Jungkook dan Fany aunty memanggilku dari bawah. Mereka menyuruh ku untuk turun dan jangan memegang apa-apa. Otakku bertanya-tanya, kenapa aku tidak boleh memegang sesuatu?

Saat berada dibawah aku melihat banyak lelaki dengan seragam lengkap sebagaimana polisi penyelidik berkeliaran didalam rumah ini. Aku menghampiri Jungkook dan Fany aunty yang sedang berbicara dengan dua orang berjas hitam.

"Ah, SinB, perkenalkan mereka berdua adalah detektif yang bakalan bantu kita nyari Yoona dan Soyou." Fany aunty mengenalkan 2 orang berjas itu padaku.

"SinB"

"Baekhyun, dan yang disebelah ini Wendy" Salah satu diantara mereka berdua menjabat tangan ku untuk berkenalan.

"Salam kenal SinB, aku harap kita bisa bekerjasama" Kata Wendy.

"Supaya lebih nyaman ngobrolnya gimana kalau kita ke cafe aja. Biar polisi yang mengurus disini." Ajak Baekhyun, detektif laki-laki itu.

🌙🌙🌙

Author's POV

Sesampainya di sebuah cafe terdekat Tiffany, SinB, Jungkook, dan kedua detektif itu mulai berbincang tentang masalah SinB dengan Soyou serta kakaknya Yoona. SinB menceritakan semua kisahnya kepada Baekhyun dan Wendy dari bagaimana Soyou bisa masuk kedalam kehidupan nya sampai wanita itu berubah menjadi ular berbisa.

"Jadi begitu." Gumam Baekhyun.

"Kayaknya ini bakalan sulit, soalnya kita ngga punya saksi dan juga bukti banyak. Waktu penembakan berlangsung SinB sudah berada diluar, dan juga kita ngga nemuin adanya pistol atau peluru kosong diruang tengah tadi. Yang ada cuman darah dan itu juga udah kering, mungkin kita coba tes DNA dulu aja itu darah siapa, gimana Baek?" Analisis cepat Wendy.

"Setuju. Oh iya, SinB, kamu punya sesuatu dari tubuh Yoona kaya rambutnya gitu?" Tanya Baekhyun.

"Aku ngga yakin sih" Jawab SinB yang memang tidak yakin kalau dia pernah menyimpan rambut Yoona atau tidak.

"Yasudah ngga papa kita coba cari dikamarnya saja nanti." Kata Wendy tersenyum manis kepada SinB, gadis itu tidak ingin membuat SinB semakin khawatir.

"Tenang SinB, kita semua bakalan bantu kamu kok." Baekhyun ikut menyemangati SinB dengan kata-katanya dan juga seyum manis yang terpapar dibibirnya.

"Untuk sekarang kamu bisa jalani hidup seperti biasa dulu aja, kamu juga masih bisa lanjut kuliah untuk sementara ini. Ingat pendidikan itu penting SinB." Saran Wendy.

"Apa kata Wendy itu benar, kamu harusnya memperbanyak aktivitas dan sebisa mungkin untuk menyibukkan diri. Kalau kamu murung terus entar yang ada trauma mu makin parah loh. Ingat! Jangan berlarut larut dalam kesedihan SinB-ah." Saran Baekhyun tidak kalah panjang dari Wendy.

My MOON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang