"Gue dingin, tapi ngga ngebuat oranglain beku."
-Jeon Jungkook+
~
+
~
+Sinar matahari yang mengintip dari sela-sela gorden kamar Jungkook memaksa lelaki itu membuka matanya, mengakhiri mimpi-mimpi membosankannya.
Lelaki dengan kaos putih polos dan boxer hitam itu kini telah berganti pakaian dengan setelan jas mewahnya. Mengambil sarapan di meja dapur lalu pergi menuju perusahaan miliknya.
Tak lama berada dijalanan Jungkook kini telah sampai di tujuan. Duduk tenang menghadapi berkas-berkas yang harus ia tanda tangani.
Beginilah kegiatan seorang Jeon Jungkook setiap harinya, sungguh membosankan bukan?. Bangun pagi pergi bekerja, pulang, tidur dan terulang lagi pada keesokan harinya. Tapi disela-sela hidupnya yang membosankan ini Jungkook sedikit bersyukur karena ia memiliki teman yang senantiasa setia menghiburnya jika sedang dalam mood yang buruk –baik dalam hal pekerjaan ataupun yang lainnya.
Baru saja Jungkook ingin menyesap teh hangatnya tiba-tiba suara ketukan yang gaduh membuat lelaki berwajah tampan itu mengurungkan niatnya kembali. Jungkook bernapas berat lalu menebak siapa yang datang didalam hatinya.
Ini pasti...
"Whazap Kook!!!" Seru Taehyung memasuki ruangan Jungkook dengan asalan.
Taehyung.
Yap ini bukan hanya sekedar deja vu bagi Jungkook. Karena ia tahu setiap pagi pasti Taehyung –sahabat karib sekaligus assisten pribadinya ini akan mengunjunginya pada pagi hari.
Dan seperti yang terjadi sekarang, Taehyung dengan santai memasuki ruangan Jungkook –bosnya itu. Entah Taehyung pura-pura tidak tau atau memang malas menanggapi tatapan tajam Jungkook yang ditujukan untuknya.
"Bisa ngga sih kalau masuk tuh yang sopan." Jungkook menilik pada Taehyung sesaat lalu kembali pada tumpukan berkas-berkas nya.
"Mian, mian bos." Taehyung hanya cengengesan lalu mengambil posisi duduk didepan Jungkook.
"Kenapa lagi, pagi-pagi udah bikin ribut aja?" Tanya Jungkook tanpa menatap Taehyung
"Ada pesan dari Appa lo." Jawabnya.
"Terus?" Sahut Jungkook malas menanggapi. Apalagi yang dimaksudkan dalam pembicaraan kali ini adalah Appa-nya.
Jungkook memang sudah merasa kesal dengan Appa-nya sedari ia SMP. Bagaimana tidak, masa-masa SMP-nya harus ia lewatkan dengan sambilan bekerja pada perusahaan milik Appa-nya. Sebenarnya Appa Jungkook menyuruh anaknya itu bekerja bukan karena tidak ada alasan, dikarenakan Jungkook adalah anak satu-satunya maka otomatis ia lah yang akan menjadi penerus perusahaan besar Appa-nya itu.
Oleh karena itu waktu remaja Jungkook menjadi terbuang sia-sia, ia sangat jarang berteman dan bergaul dengan teman sebayanya. Hari demi hari ia lalui dengan bangun pagi, sekolah, lalu bekerja. Sedikit bermain dan di dominan dengan bekerja serta belajar. Dan unfortunately Jungkook tetap harus melakukan pekerjaan sambilan di perusahaan Appa-nya hingga ia SMA, dan sekarang kuliah sambil menjadi CEO muda. Hal itulah yang sekarang menjadikan seorang Jeon Jungkook terpandang sebagai sosok yang dingin, tegas dan sering menutup diri dari dunia luar.
Karena jarangnya berinteraksi sosial dengan orang sebayanya, kecuali Taehyung dkk. Jungkook menjadi pribadi yang tergolong lebih dewasa di umurnya yang masih muda.
"Kalau orang ngomong tuh di pandang kek!" Tegur Taehyung yang melihat Jungkook sepertinya lebih asik dengan tumpukan kertas-kertas yang berada di atas mejanya.
"Woy!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My MOON ✔
FanficAntara dendam dan cinta, mana yang lebih kuat?. Ketulusan Jungkook atau Tekad SinB. #sinkook The Highest Rank 🏆 #1 in Hwangsinb (160320) #1 in HEB (230320) #2 in Sinb (120320) - (010420) #3 in Sinkook (120320) #4 in Eunbi (080520) #4 in Realitionsh...