Ketegangan muncul di pagi hari. Aku bisa mendengar seseorang teriak memohon ampun. Lalu, terdengar lagi suara tembakan. Aku mengintip dari balik pintu dan melihat wajah Fred sudah penuh sayatan dan luka. Aku merasa ngilu dengan luka yang masih segar pada pipi dan pelipisnya. Tubuh atletisnya telanjang, karena bajunya sudah penuh darah.
"Bereskan sampah ini."perintahnya pada Tiga pria yang mengelilingi tubuh yang tergeletak di lantai. Aku bergeming melihat mereka semua. Ada apa ini?
"Bos, mereka akan menggelar rapat pemegang saham untuk melaporkan saham milik Nyonya Sarah."ujar Boni, anak buah Fred yang menjadi tangan kanannya. Aku memerhatikan wajah Fred yang sudah berubah menjadi dingin dan matanya memerah.
"Mereka berusaha membunuhku, setelah membunuh ibuku. Keparat!"Fred mengumpat sambil meninju meja yang ada di hadapannya.
Anak buah Fred yang lainnya undur diri dan keluar ruangan. Hanya Boni dan Fred yang masih duduk di ruang tamu, tepat di depan kamarku. Sehingga, aku bisa mendengar jelas pembicaraan mereka. Aku mengintip mereka dari sela pintu.
"Bos, seharusnya anda mendapatkan Enam puluh persen jika digabung dengan milik Nyonya Sarah. Tapi, tuan Hugo dan Nyonya Helena tidak akan membiarkan hal itu. Karena, Nyonya Helena adalah satu-satunya istri Tuan Baning saat ini."jelas Boni lagi.
"Lalu, adakah jalan lain agar mereka tidak bisa mendapatkan hal itu?"
"Masih sama seperti kemarin. Nyonya Helena bisa mengklaim milik Nyonya Sarah sebagai istri sah Ayah anda sekarang. Kecuali, anda memiliki darah daging keturunan Nyonya Sarah langsung. Artinya anda memiliki anak dari seorang wanita." Aku menelan ludah mendengar penjelasan ini. Jadi, Fred memang harus segera mempunyai anak sebagai ahli warisnya.
"Aku sedang dalam proses itu."Fred mengatakannya dengan suara nyaris tidak terdengar.
"Apakah keponakan Sania yang tetap menjadi pilihan anda?"tanya Boni lagi.
"Sania sudah menyerahkannya padaku. Untung saja aktingnya bagus. Ia tidak mau disalahkan oleh keponakannya. Dan aku membayarnya lagi dengan jumlah besar. Karena, mengijinkan keponakannya itu untuk hamil anakku."
"Keponakan yang malang. Untungnya dia cantik."ujar Boni sambil tertawa.
"Yeah. Tapi, Tantenya saja wanita jalang. Kemungkinan keponakannya juga."aku mendengar Boni dan Fred tertawa. Menertawakan diriku. Ternyata Tante Sania menjualku pada Fred. Ia berbohong kalau Fred menjebaknya. Justru aku yang telah mereka jebak.
"Seharusnya anda memilih wanita yang sepadan dengan anda, Tuan."
"Aku tidak yakin tubuh mereka mau dirusak dengan hamil anakku secepat itu."balas Fred.
Aku sakit mendengar percakapan mereka. Mereka semua sama saja. Apa salahku sampai mereka mau menghancurkan hidupku dan cita-citaku? Tante Sania melakukannya demi uang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Addiction
Narrativa generaleWARNING 21+ Arabella seorang mahasiswi cantik yang agak tomboy. Dijebak dalam situasi sulit oleh pengusaha tampan, yang ingin menitipkan benih pada rahimnya. Tanpa pernah bertemu, tanpa pernah kenal, pria itu mengharuskannya hamil dan memaksanya men...