Missing you

9.9K 382 6
                                    

Sejak tiba di London, Fred jadi seperti orang gila. Bayangkan saja, kalau Rico harus mengetuk pintu setiap tiga jam sekali.

Tante Shania sampai bete, "kenapa dia nggak ngajak lo sekalin aja, sih? Ribet banget hidupnya!" keluahnya lagi kesal.
Aku cuma memijat dahi karena sudah nggak tahu lagi harus bagaimana.

Suara ponselku berbunyi, dan Fred bilang mau video call. Aku meminta dia untuk menunggu setengah jam.

Suara pintu kamarku seperti diketuk seseorang.
Rico.
"Bella, tolong angkat teleponmu. Dia jadi seperti orang gila!" Serunya lagi.
Dia ngomongin siapa sih?

"Siapa sih maksudmu?"
"Tentu saja, Fred."
Aku bengong karena aku cuma setengah jam di kamar kecil sudah bikin dia kayak kurang waras.

Dengan emosi aku menerima video call dari Fred. Tahu dia lagi ngapain? Dia nunggu aku sampai tiduran tanpa baju.

Dia menaruh laptop di atas meja dengan mengarah ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia menaruh laptop di atas meja dengan mengarah ke arahnya. Sejenak aku malu melihatnya bertelanjang dada begitu. Aku jadi lupa dengan niatku meneleponnya tadi.

Aku berdehem."ada apa? Bukannya aku udah bilang kalau mau ke kamar mandi, dulu?"
"But you took so long, sugar!"jelasnya lagi dengan nada semanis madu. Aku suka dia panggil aku sugar, candy, atau honey. Pokoknya semua yang manis.

"Dengar, aku tidak tenang sampai bisa video call denganmu."
"Tapi, nggak harus kayak orang kurang waras gitu, kan. Sampai minta Rico datang ke kamarku!"sahutku lagi.

Wajahnya terlihat kesal, "kenapa dia harus masuk kamarmu?"
"Tuan, tolong fokus yah. Dia bukan masuk kamarku. Dia ketuk pintu kamar, karena kamu kayak orang nggak waras waktu teleponmu nggak kuangkat. Udah, ah jangan nularin ke aku. Kelakuan gilamu itu."
Ia tersenyum dan memandangiku sejenak, "mungkin aku memang gila. Aku tidak bisa fokus di sini."
"Oh ya? Bagaimana kerjaan kamu?"
Ia berdehem lagi dan pandangannya tidak pasti. Mulutnya terbuka dan menutup lagi.

"Do'akan semoga urusanku lancar di sini. Aku berusaha lakukan yang terbaik untuk bisa membawamu tinggal di sini. Aku bertemu dengan teman-temanku di sini. Dan merencanakan bisnis untuk masa depan. Tentu saja tidak dengan nama Clarke."

Aku terdiam mengamati wajah tampannya. Tuhan begitu baik, ketika menganugerahkan wajah tampan pada Fred.

Aku nggak tahu apa yang direncanakan Fred dan teman-temannya. Yang pasti, aku berdia semoga urusan mereka lancar.

"Sugar, dengar. Jangan sembarangan bicara atau membantu orang asing."katanya lagi, kayak orang tua yang sedang menasehati anak gadisnya.

"Fred, tenang aja. Jangan khawatir. Aku baik-baik aja. Banyak teman di sini."
"Belum tentu mereka bisa melindungimu setiap hari."
"Aku rasa kamu lupa kalau cewekmu jagoan!"seruku lagi sambil membentuk kepalan tangan kanan.

"Aku bisa mematahkan selangkangan laki-laki manapun."jelasku lagi mantap.
Fred memegang dagunya, "kenapa misimu selalu ingin menciderai masa depan laki-laki, sayang?"
Aku tertawa ngakak. Sadar kalau aku sudah berlaku sangat kejam.

Setelah mengucapkan selamat malam. Akhirnya kami memutuskan untuk tidur.

Dia bilang, dia kangen sama aku. Kangennya sampai ubun-ubun. Dia nggak bisa tidur kalau nggak ada aku. Setidaknya dia tahu jaraknya tidak terlalu jauh. Dan rasa khawatirnya menjadi sepuluh kali lipat karena jauhnya jarak antara Jakarta London.

***************************************
Pagi ini, aku menyiapkan dua teh manis hangat dan nasi goreng dengan telur ceplok di atasnya. Tante Shania kangen dengan nasi goreng buatanku.

Entah kenapa aku mengirimkan chat ke Fred sejak pagi sekali tapi belum ia balas. Selama ini dia nggak pernah lama untuk balas whatssapku. Aku nggak hilang akal dan mengirimkan chat pada Beno untuk menanyakan Fred.

Tahu apa yang Beno kirim?

Dia mengirimkan foto Fred sedang jongkok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia mengirimkan foto Fred sedang jongkok. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Dia nggak mengirimkan foto yang lebih manusiawi.

Nggak apa-apa. Freddie Mahardika Clarke tetap yang paling tampan di mataku.

Tolong jaga mata kalian untuk nggak pandangin cowok orang begitu!

Besok aku lanjut lagi yah.
Aku mau ke kampus hari ini, kangen masuk kuliah. Jessica sudah menekan klakson lima kali karena aku telat bangun. Dan dia harus nunggu lama di mobil.

Nanti malam aku tulis lagi buku harian ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nanti malam aku tulis lagi buku harian ini. Kalian jangan kemana-mana yah.

Continue ......
#challenge30harimenulis
#challengegrupPerempuanMenulis(PM)
#day21

Sweet AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang