Hari ini aku janjian sama Jess , Dante dan Farel. Mau nonton pertunjukannya Farel bareng bandnya. Tapi, ratu sejagad itu dandannya lamaaa banget. Siapa lagi kalau bukan Jessica. Huuufftt ... udah segala macem deh itu muka dibuatnya. Iya, dia memang tambah cantik dan sexy. Nggak kaya aku cuma pake dress pink tanpa lengan yang panjangnya cuma sampai lutut.
"Jess ... buruan. Dandan apa bersihin kamar, sih?" teriak Dante. Jelas aja dia nggak paham, dia nggak pernah kadi cewek.
"Tungguuu Dante ... gue nggak mau kucel nanti pas sampe sana," jawab Jessica, apanya yang kucel sih? Udah make up Tiga lapis gitu.
"Emangnya kita naik ojek? Gue bawa mobil, lo dan Bella naik mobil, bukan ojek ya neng,"teriak Dante lagi.
Begitulah mereka berdua kalau udah ketemu. Nggak ada yang mau ngalah. Dante memerhatikan aku dari atas sampai bawah.
"Kenapa? Kok lihatnya begitu?" tanyaku dengan alis berkerut.
"Gue heran aja, lo aja cuma sebentar kok dandannya, udah cakep aja. Apa iya dandan harus lama?" manik matanya membuatku tidak enak hati. Bagaimana bisa Dante ngomong gitu ke aku. Kita kan udah temenan Dua tahun.
"Ya udah, yuk kita berangkat." Jessica langsung berjalan ke arah pintu, tanpa menunggu Aku dan Dante yang sudah menunggunya.
Baru saja masuk ke mobil, Jessica sudah memerhatikan pakaianku. Dia terlihat gemas pengen gantiin baju aku.
"Eh ... indiahe. Lo kenapa pake dress ulang tahun gitu sih? Kita kan mau nonton bandnya Farel tampil. Banyak cowok keren di sana. Siapa tahu, ada yang nyantol sama lo." Jessica nyerocos sampai Dante berdecak kesal.
"Emang ada yang salah sama dress gue Jess? Perasaan bagus-bagus aja. Lagian gue emang mau nonton Farel kok. Bukan nyari cowok,"jawabku sekenanya.
"Bagus tuh, harus gitu. Jangan ngumbar-ngumbar," timpal Dante. Ia nggak sadar kalau pernyataannya akan menimbulkan perang dunia. Ah aku mau pejamkan mata sejenak, sambil tidur karena setelah ini Jess bakalan ngoceh ke Dante.
"Apa lo bilang Dan? Maksud lo gue ngumbar? Lo mau si Indiahe ngejomblo mulu sampe karatan? Gila lo yah, bukannya bantuin biar temen lo dapat pacar." Jessica ngoceh dengan kesal ke Dante.
Sepertinya Dante malas menanggapi ocehan Jessica, sehingga ia memilih melihat ke depan kemudi. Sambil sesekali melihat kaca mobil depan, untuk melihat pantulan wajahku. Aku merasa ada sesuatu yang lain dari mata Dante. Dia nggak suka, kalau ada yang dekat dan suka sama aku. Ah ... aku harap itu cuma perasaan sekilas saja.
Saat kami sampai di Kafe Soul, pengunjung sudah penuh. Suasana semakin seru dengan band pembuka. Wanita-wanita mengelu-elukan idola mereka. Termasuk cewek-cewek yang histeris melihat Farel dan bandnya.
"Guys ... thanks udah datang. Wah ... gue nunggu kalian dari tadi." Farel menyambut aku , Dante dan Jess dengan pelukan.
"Wah Bell, tumben beda malam ini? Biasanya lo pake jeans sama kaos doang," aku tertawa mendengar Farel yang terkejut melihat aku memakai dress.
"Iya Rel, gue ngerasa jadi cewek banget malem ini,"
"Hahaha ... iya ya, lo kan kayak bunglon suka berubah jadi laki," timpal Farel lagi sambil ngakak. Sialan mulutnya Farel itu kalau nggak bikin aku malu, kurang sah.
Farel bergabung dengan bandnya membawakan lagu All i want milik kodoline. Semua pengunjung terbawa suasana dan bernyanyi bersama. Di saat temaram lampu yang berubah menjadi kuning, aku melihat Dante memandangiku dengan intens. Ketika aku mendekatinya, dia tersenyum dengan gugup.
"Dante, kok ngeliatin lo begitu sih?" tanya Jessica di telingaku. Jujur saja aku terkejut, bagaimana bisa Jessica memerhatikan hal yang sama denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Addiction
Fiksi UmumWARNING 21+ Arabella seorang mahasiswi cantik yang agak tomboy. Dijebak dalam situasi sulit oleh pengusaha tampan, yang ingin menitipkan benih pada rahimnya. Tanpa pernah bertemu, tanpa pernah kenal, pria itu mengharuskannya hamil dan memaksanya men...