Broken hope

15.5K 519 21
                                    

Setelah kejadian kemarin, Fred tidak menghubungiku sama sekali. Beruntung ada Fatma yang mengajakku keliling kota, sambil mengunjungi beberapa restoran kesukaannya.

Semalam saat aku nangis dan sakit kepala, Jessica kirim chat dan dia kesal karena tahu aku sedih. Salahku juga sih, karena pakai update status di wa segala. Bodohnya lagi, aku lupa kalau aku yang update. Setelah Jessica, Fred juga kirim chat setelah satu hari tanpa kabar. Sekalinya dia chat, cuma bikin emosiku naik turun. Dan tanganku gatal pengen memukul wajahnya. Aku bukan kejam, aku cuma kesal sama dia.

Apa dia akan menyerah sama aku? Apa dia takut? Sampai tidak balik lagi ke rumah paman. Sulit aku percaya, cowok kaya dia bakalan takut. Bukan sifatnya yang mudah menyerah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepalaku pusing dan pengin muntah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepalaku pusing dan pengin muntah. Mungkin aku masuk angin karena semalam tidak bisa tidur. Setiap tidur pasti terbangun dengan tiba-tiba. Kenapa sih pikiranku jadi ada dia terus? Apa dia guna-guna aku?

Setelah lama bangun dari tidur dan hanya memandang langit-langit kamar. Fatma mengetuk pintu kamarku. Dengan malas aku berjalan ke arah pintu, "Morning sis. Ada yang cari kamu!"katanya antusias. Senyumnya mengembang dengan sangat cantik. Aku cuma mau bilang, kalau senyumnya Fatma itu imut-imut dan bisa melelehkan hati laki-laki manapun. Aku mau tanya, apa dia sudah punya pacar. Nanti, nanti saja yah tanyanya.

"Morning Fatma. Eh, siapa yang cari aku?"tanyaku penasaran.

Dengan tidak sabar aku berjalan keluar beberapa langkah, "Bella, ya Tuhan ... apa kamu tidak bisa mencuci muka dulu baru keluar kamar?" kata Chachi sambil tertawa.

Sontak semua orang yang duduk di ruang tamu nengok ke arahku. Bagus! Fred juga nengok sambil tersenyum simpul. Dia lagi!

Buru-buru aku masuk kamar,"Fatma, kamu tungguin aku mandi ya?"

"Ok sis. Jangan khawatir, aku tungguin."jawabnya sambil nyengir.

Ia duduk di sisi tempat tidur sambil membolak-balik buku karya penulis favoritku.

Sweet AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang