4

4.3K 279 9
                                    

Bumi, bulan dan matahari apa yang lebih indah dari ketiganya? Apa yang bisa menggantikan kekompakan ketiganya? Kolaborasi yang sesuai akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa
Bumi bulan dan matahari adalah bukti nyata kebesaran-Nya.

---


"Untung waktu anti bangunin aku akunya nggak bangun Syah..," sahut Hani sebelum akhirnya melahap bakso ukuran jumbo di salah satu meja kantin sekolah mereka.

"Haha contoh teman yang tidak baik begitulah..," timpal Aisyah sambil tersenyum. Senyum sindiran.

"Hehe becanda atuh neng.. tapi serius deh Syah.. dengar cerita kamu aja aku udah merinding sendiri.. kalau aku di tempat kejadian mungkin udah pingsan dari awal kali ya haha..," Hani mentertawakan dirinya sendiri.

Tapi bagaimanapun kejadian shubuh tadi itu memang sangat menegangkan sekaligus menyedihkan, bagaikan mimpi buruk yang berubah menjadi nyata.

"Dan siapa namanya tadi akhwat yang bantu kamu itu? Adibah?..," tanya Hani asal.

"Habibah ni..,"

"Oh hehe dia keren banget dong ya.. tapi kok aku ngk kenal ya Syah..di jurusan IPA 1 apa IPA 2 ? Di jurusan bahasa aku nggak pernah liat dia..," tambah Hani lagi.

"Aku juga ngk kenal dia sebelumnya..dia bukan anggota kelas IPA.. kemarin waktu kenalan dia cuma bilang..

'ana Habibah.. santriwati kelas 6 juga sama kayak kalian..ahli urusan agama..,'

Sahut Aisyah sambil meniru gaya Habibah ketika berkenalan dengannya. Kesan pertama Aisyah kepada Habibah selain keberanian yang sangat tinggi, menurut Aisyah, Habibah juga tampak sebagai orang yang tegas dan punya karakter pemimpin, tidak seperti anak perempuan kebanyakan, Habibah lebih tampak tangguh dan kuat. Namun juga anggun dan cantik.

Karakter yang sempurna.

"Oh ahli urusan agama.. berarti dia jurusan agama dong itu..pantesan kita berdua nggak kenal..,"  ucap Hani membuyarkan lamunan Aisyah.

Aisyah hanya mengangguk sambil menyeruput teh dingin yang dipesan bersama baksonya tadi.

Dengan semua yang terjadi baru-baru ini, Aisyah benar-benar merasa tidak nyaman sama sekali, ditambah kejadian tadi subuh, seluruh ocehan jin yang merasuki temannya Risti itu masih terngiang di kepalanya. Memunculkan berbagai pertanyaan.

Apakah jin benar-benar sedang mengincar dirinya? Astaghfirullah.

Kalau benar. Berarti dia dalam bahaya.

"Apa sebaiknya aku telpon Abi aja ya ni?..," tanya Aisyah meminta pendapat.

"Telpon aja Syah.. mana tahu Abi anti punya jalan keluar kan?..,"

Aisyah mengangguk. Itu ada benarnya juga.

"Oke deh.. hayya Syah ke kelas bentar lagi bell..,"

Setelah mengsikat habis bakso didalam mangkok, akhirnya setelah membayar kepada penjual nya, kedua sahabat itu langsung keluar dari kantin menuju kelas.

Ghost in PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang