33

2.3K 180 9
                                    

Hari ini langit tampak begitu mendung, udara dingin berhembus lembut berusaha menyapa orang-orang dengan halus.

Para santri yang sudah berada di pondok segera mengangkat jemuran mereka lalu bersiap pergi ke mesjid sebelum hujan benar-benar mengguyur mereka.

Namun di sisi lain.

Di suatu tempat yang tidak terlalu jauh dari pondok, sebuah kelompok yang terdiri dari para polisi dan ustadz peruqyah sedang menjalan kan misi mereka, terus menyusuri dan menyelidiki perkampungan yang memiliki jumlah dukun yang cukup banyak.

Setelah melakukan berbagai penyelidikan mereka mendapat petunjuk bahwa serangan beberapa bulan yang lalu berasal dari salah satu rumah di perkampungan ini.

"Assalamualaikum ustadz, kami masih di perkampungan itu, kami belum melihat pergerakan apa-apa tapi sekarang kami sedang menyelidiki tiga rumah yang memiliki potensi terkuat untuk melakukan penyerangan,"

"Waalaaikumussalam, terimakasih unit penyelidik, terus lakukan pemantauan bersama polisi di sana, sebarkan anggota di beberapa wilayah yang punya jarak cukup dekat dengan pondok, kami masih mengupayakan izin penyelidikan yang lebih vital kepada pihak berwajib, agar pelaku cepat di temukan,"

"Baik mudir ma'had, kami akan melakukan sesuai perintah,"

"Maaf sebelum anta menutup sambungan ini, saya ingin bertanya, apakah ustadz Syufyan bergabung dengan tim penyelidik?"

"Benar ustadz, apa ada yang ingin di sampaikan pada beliau?"

"Tidak ada, saya hanya ingin bertanya sekarang silahkan tutup teleponnya, semoga Allah menjaga kita semua,"

Tuut

Ustadz Baharuddin menutup sambungan telepon genggam nya, lalu melepas kaca mata yang dari tadi terpasang. Di hadapannya ada ustadz Zamil pemilik yayasan yang menunggu kabar berita dari tim penyelidik bersama ustadz Baharuddin di bangunan megah yang kosong yang dulunya di pakai untuk pertemuan dan kepentingan organisasi pembasmi jin jahat.

"Apakah semua berjalan lancar ustadz?" Tanya ustadz Zamil dengan wajah cemas.

"InsyaAllah, ustadz Syufyan ada di sana, kita bisa mengandalkan beliau yang begitu hebat dalam ilmu ruqyah, sesuai dugaan saya, semua kekacauan ini memiliki kedok tersembunyi dan saya hanya bisa menduga bahwa pelakunya adalah dukun keturunan dari musuh terdahulu pondok ini," jelas ustadz Baharuddin sambil membersihkan kaca mata tebalnya yang sedikit kotor.

"Dari dulu dukun selalu membuat kekacauan untuk pondok ini, kita harus bertindak cepat, sebelum para santri berdatangan kembali, kita harus menyelesaikan masalah ini,"

"Ya benar ustadz, saya akan turun tangan kali ini,"

_________________________________________

"Ayah, orang-orang berjubah itu lagi-lagi datang, mereka sedang memeriksa dukun yang berada pada jarak dua rumah dari tempat kita, apa yang harus kita lakukan kali ini?"

"Hahaha orang-orang dungu itu tidak kenal putus asa juga ya,"

Diel melihat dengan heran ayahnya yang hanya tertawa ketika dia menyampaikan dengan sedikit panik kabar buruk tentang kedatangan beberapa orang alim yang cukup kuat menghabisi mereka berdua.

"Jangan cemas Diel, kita akan segera pergi dari tempat ini, ayah sudah memiliki semua yang kita butuhkan untuk menyempurnakan alat hebat ini,"

Diel hanya terdiam, dia sudah tahu apa yang akan di rencanakan ayahnya begitu melihat senyuman jahat itu dari wajah ayahnya.

Ghost in PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang