Ghost in Pesantren

23

Sebuah taman yang asri penuh dengan aneka bunga dan rumput hijau yang mulai meninggi, di tengah taman menjulang pohon besar nan rindang, pohon yang amat besar, taman bahkan dipenuhi oleh akar-akarnya yang menjalar di sekitar

Tapi taman ini amat indah, segar dan wangi

Seorang gadis dengan kulit putih agak pucat terbangun mendapati dirinya terbaring di atas rerumputan yang lembut , kelopak matanya terbuka terusik oleh gemercik air sungai yang mengalir di dekat pohon rindang. Bola mata hitam dan pekat mulai terlihat, mengamati sekitarannya

Hanya satu yang dia pikirkan
Tempat apa ini?

Lalu saat dalam kebingungan, seorang perempuan dengan wajah pucat yang separuh ditutupi rambut panjang nya tengah terbang melayang di hadapannya. Lalu berkata

"Akhirnya kita bertemu, Aisyah"

______________________

Aisyah terkejut, kepalanya bertambah pusing karena begitu banyak pertanyaan yang ingin ia ketahui jawabannya sejak ia mulai terbangun, sekarang malah tiba-tiba seorang perempuan muncul dan terbang?

Aisyah benar-benar tidak habis pikir dia mulai bertanya-tanya sebenarnya tempat apa ini?

Dan siapa orang yang bisa terbang ini? Kenapa bisa tahu namanya?

Apa ini alam mimpi?

"Maaf, anda siapa? Dan dimana ini?" Tanya Aisyah akhirnya, ia berusaha se sopan mungkin karena sepertinya wanita terbang ini lebih tua. Sambil Berharap orang terbang ini bisa membantunya menjawab rasa penasarannya.

"Ini didalam diri mu Aisyah, aku Jin yang berada di dalam diri mu,"

"Jin? Apa maksudmu? A-Aku tidak mengerti," Aisyah merasa dirinya semakin dibuat bingung.

"Manusia memang aneh ya, apa yang ada pada dirinya saja dia tidak tahu, sedangkan apa yang ada pada diri orang lain dia ikut campur mengurusi, haha"

"Aku belum mengerti," balas Aisyah lagi. Orang yang berada di hadapannya malah tertawa.

"Ahaha, kau benar-benar tidak tahu? Aku ini Jin yang di masukkan dukun di dalam tubuh mu, yang selalu membuat nafas mu tiba-tiba sesak seakan di cekik ketika masih anak-anak dulu, kau tidak ingat?"

Seakan diguyur air dingin satu ember, Aisyah mulai mengerti, seketika tubuh nya terasa dingin,menggigil.

Terbayang sensasi sesak seakan tercekik yang sering ia alami ketika kecil, bahkan sampai muntah paku dan hal aneh lainnya.

"Iya aku lah dalang dibalik semua itu Aisyah, aku juga berusaha menganggu mu dengan muncul dihadapan mu menggunakan wujud seram dan membawa jin yang lain untuk bekerja sama,"

Suasana seketika sunyi segera digantikan oleh suara-suara alam yang damai. Menenangkan.

Tak lama setelah itu, perempuan yang bisa terbang itu kembali melanjutkan ceritanya

"Tapi semenjak tuan dukun yang memasukkan ku sebagai penyiksa abadi mu meninggal, aku kehilangan kendali, walau mendapat sebutan jin terkuat aku malah teredam oleh perkembangan jiwa dan iman mu yang semakin hari semakin stabil, pintu untuk keluar maupun jalan untuk menganggu mu tertutup, aku mulai bertanya apakah tuhan yang disebut-sebut oleh jin dan manusia muslim itu benar-benar kuat?"