32

2.2K 180 5
                                    

Setelah mendengar penjelasan dan cerita dari Ilham, Zaki seketika merinding. Melihat manusia bahkan teman kita tiba-tiba bisa memanjangkan tangannya seperti di film-film kartun dengan mata kepala sendiri tentu sangat mengejutkan dan wajar saja Ilham akhirnya demam karena syok seperti itu.

Manusia itu sifatnya takut terhadap hal yang dianggap tidak biasa dan kepada kekuatan yang tidak bisa mereka kendalikan.

"Ana bakal beritahu ustadz Faishal secepatnya, bisa saja itu hanya jin yang dengan sempurna menyerupai Haikal dan Haikal yang asli sedang di tahan di suatu tempat, itu yang ana simpulkan sekarang,"

Ilham mengangguk, dia mulai berfikir memang tidak akan mungkin manusia biasa memanjangkan tangannya seperti yang dilihat malam tadi.

Sungguh pengalaman penglihatan yang mengerikan.

______________________

Sehabis sholat Fahri dan ustadz Faishal  langsung menuju asrama utama karena khawatir dengan keadaan Ilham, namun dalam perjalanan ustadz baru menyadari kalau Haikal tidak bersama mereka.

"Ri, mana Haikal?," Tanya Ustadz Faishal sambil mencari-cari sosok Haikal.

""Oh, tadi di roka'at pertama dia udah keluar ustadz, ngk tahu kemana,"

Fahri dan ustadz Faishal terdiam sebentar.

"Mungkin dia sholat di asrama?" Tanya ustadz Faishal mencoba memberi pendapat.

Fahri menyetujui dugaan itu.

Sesampainya di asrama utama mereka hanya melihat Zaki dan Ilham tidak ada Haikal di sana. Namun mereka lebih memikirkan bagaimana keadaan Ilham sekarang.

"Ustadz, Fahri" sapa Zaki sambil membetulkan letak kacamatanya.

"Ilham gimana keadaan nya?" Tanya ustadz Faishal sambil mengambil gelas kosong di atas meja lalu mengisi dengan air dari dispenser.

"Alhamdulillah membaik ustadz, dia udah dikasih obat, dan dia tidur nggak lama setelah dia cerita tentang kenapa dia bisa syok dan demam seperti itu,"

Fahri bergabung diantara mereka setelah mengganti jubah putihnya dengan baju kemeja lengan pendek biasa.

"Jadi kenapa Ki?" Tanya Fahri sambil mengambil posisi duduk dekat dengan kasur Ilham yang sedang terlelap.

"Ilham bilang, tadi malam dia melihat Haikal memanjangkan tangannya dari posisi pintu masuk menuju dinding sebelah sana, posisi kontak lampu," terang Zaki sambil menunjuk posisi yang ia maksud.

"Jelas saja, Haikal yang sedang bersama kita sekarang bukan manusia melainkan Jin yang menyerupai secara sempurna,"

Ustadz Faishal hampir saja tersedak begitu mendengar penjelasan demi penjelasan yang di katakan Zaki.

Sementara Fahri hanya bisa terdiam tidak mampu berkata apa-apa.

"Kita sudah kembali di serang," sahut Zaki lagi. Mencoba mengumpulkan  semua potongan-potongan kejadian yang bisa di jadikan kesimpulan.

"Lalu, dimana Haikal yang asli? Apa dia baik-baik aja?" Tanya Fahri  mulai cemas. Dia pasti dalam bahaya pikirnya lagi.

"Untuk menemukan jawabannya kita harus bertanya pada Haikal palsu itu dan meminta nya untuk membebaskan Haikal yang asli, kemungkinan Haikal sudah mereka sembunyikan di suatu tempat, akan sulit mencarinya," usul ustadz Faishal sambil meletakkan gelas di tempat piring kotor.

Fahri dan Zaki sama-sama berfikir, pertarungan tentu tidak akan terelakkan mereka harus bersiap.

Meminta mereka memberikan tangkapan, Tentu tidak mudah.

Ghost in PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang