6

4K 274 5
                                    

Awal yang buruk tidak selalu buruk pengakhiran nya. Cepat atau lambat kau akan tahu kejutan sebenarnya dibalik semua itu, percaya lah!

Dan..

Saat itu tiba, kumohon kau jangan pernah berterima kasih karena aku sudah memberitahu mu hari ini.

____________

"Aisyah tadi itu masyaAllah banget.. anti berhasil membungkam mulut Fahri dengan sekali tarikan nafas haha..,"

Habibah menepuk-nepuk pundak ku. Dia sekarang jadi tampak berbeda dari biasanya, Habibah berbicara lebih santai dan sikapnya lebih hangat, tidak ada sisa-sisa aura kepemimpinan miliknya itu lagi.

Aku hanya terdiam tidak tahu harus berbicara apa. Tadi itu aku merasa sedang di rasuki oleh Aisyah yang lain dalam diriku. Aisyah yang lebih berani. Astaghfirullah yang benar saja.

"Hei ayo berteman..," aku heran, Habibah mengulurkan tangannya sambil tersenyum lepas.

"Ana sudah menduga anti berbeda dengan akhwat yang lain, anti punya nilai plus yang yang tidak dimiliki orang lain, maaf ya atas sikap ana selama ini, ana akui ana adalah orang yang tidak mudah berteman, jika menurut ana orang nya tidak layak di jadikan teman ana akan menunjukkan sikap yahh..anti pasti ngerasa kemarin kan gimana haha"

Habibah berbicara terlalu cepat aku saja sampai kesulitan mencerna nya. Jadi apa tadi? kemarin itu belum temanan ya?

"Hehe Aisyah ucapin sesuatu dong jangan diam aja..," sahut Habibah lagi. Aku hanya mampu tersenyum kikuk.

" Toyyib deh ana faham- ana faham semua perkataan anti itu cuma bisa digunakan pas saat-saat penting haha iya Syah? Oke ngk apa-apa kalo orangnya kamu Syah hahaha..,"

Habibah tertawa sambil berjalan mendahului ku.

"Bu-bukan gitu.. aku cuma.. ngk tahu mau bilang apa hehe..," jawabku sekenanya. Aku berlari kecil menyusulnya.

"Yaudah deh, ntar malam habis muzakaroh kita kumpul ya di musholla, jangan lupa Syah.. walaupun kita temen, peraturan yang tetap peraturan ya hahah..," sahut gadis berkulit gelap itu sambil cengengesan.

"Baiklah.. umm.. Syukron atas semuanya bah..," sahut ku akhirnya. Walau bagaimanapun Habibah sangat baik hati telah menerima ku saat semua orang menganggapku remeh.

"Haha terserahlah.. pamit ya Assalamualaikum!.."

Akhirnya aku dan Habibah terpisah di koridor sekolah. Tentu saja, jelas kami beda kelas.

Namun tanpa sadar, pada saat itu juga kejahatan sudah dari tadi mengintai kami.

Aisyah.POV.Off

_____________________

Di tempat para Ikhwan..

"Assalamualaikum Kal..," sahut Fahri sambil mendorong pelan pintu ruang editor majalah pondok, didalam sudah ada Haikal dewan pers majalah sekaligus ketua tim redaksi para Ikhwan.

Haikal hanya menoleh sedikit lalu, lalu berbisik pelan menjawab salam sambil terus mengetik sesuatu di komputer nya. Kebiasaan Haikal, anak itu memang super pendiam dan bersuara pelan tetapi, liat isi majalah dan karya nya seperti bukan dia saja.

Ghost in PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang