16

2.6K 201 6
                                    

Ini ibarat bumi peperangan, hanya enam orang itu yang tersisa. Pertolongan yang diharapkan tidak kunjung muncul, kemana semua orang? apa semua berhasil di rasuki? dan kemana sebenarnya Ayah nya Aisyah? disaat seperti ini, semua anggota organisasi sangat membutuhkan bimbingannya. Apa yang sebenarnya terjadi?

Hanya Allah lah yang tahu.

Kini Fahri, Zaki, Haikal, Habibah, Zora, dan Tina mulai bergerak lagi, saling melindungi dan berdoa.

Fahri di posisi paling depan yang paling fatal mendapat serangan untung saja Fahri pernah menjadi anggota ilmu bela diri ketika kelas sebelas. Dia sering melakukan tendangan lalu dengan gesit menghindar. Dibelakang ada Habibah yang juga tampak gesit bertarung dan lantang membacakan ayat ruqyah mereka sama-sama kesulitan.

Satu persatu serangan dan banyak nya santri yang kesurupan berusaha menumbangkan mereka akhirnya membuahkan hasil tim pembasmi mulai kelelahan bertahan Haikal tumbang setelah salah satu dari santri yang kesurupan berhasil memukul tengkuknya dengan pemukul kasti.

Dan Zaki juga sudah pingsan. Ia mulai dikerumuni. Sementara Zora Tina dan Habibah masih bergerak kedepan bersama Fahri. Menuju Penyiaran radio, mereka mulai dekat.

Dan malam semakin pekat, udara bertambah dingin. Namun suasana gerah dan gelisah dari jin didalam tubuh para santri semakin tak terkendali, dari awal sepertinya mereka memang tidak menggunakan pengendalian diri dengan baik sehingga hanya bisa menyerang dengan membabi buta. Siapa dalang nya? berapa banyak hal atau sesajian yang ia lakukan sehingga bisa menyebarluaskan gangguan sehingga berdampak sebesar ini, sihir yang sangat mubazir hanya untuk mengacaukan pondok usang mereka? itu sangat aneh.

Apa yang istimewa dari pondok Nabawiyah sehingga mendapat serangan sebesar ini dari pihak dukun ilmu hitam?

Apapun itu, semua yang dilakukan mereka harus dihentikan, dan siapapun itu dalangnya dia harus segera bertaubat atas semua kegilaan ini. 

_____________________

-Ucapkan salam sebelum masuk-

Begitulah stiker yang ditempel pihak penyiar tepat diatas pintuk masuk ruang penyiaran radio, untung saja pintu nya tidak terkunci mungkin karena dibobol orang dengan baju serba hitam waktu itu. Fahri dan para akhwat akhirnya bisa bernafas lega, menutup pintu secepat mungkin dan mendorong sekuat tenaga santri kesurupan yang berusaha menerobos masuk. Pintu berhasil dikunci.

Memandang sekilas pada Zaki dan Haikal yang masih tak sadarkan diri di kerumunan santri yang kesurupan lainnya. Mereka tidak bisa membawa keduanya masuk.  Dengan berat hati mereka harus segera masuk dan menyelsaikan ini semua.

Sekarang mereka berada di ruang penyiaran radio, lampu segera dinyalakan, dan tenyata di ruang tengah AC  sidah menyala dari awal sehingga udara dingin yang segar membantu keempat santri pembasmi jin yang selamat itu untuk sedikit merileks kan otot-otot dan suhu tubuh mereka. Tapi ini bukan saatnya terlena. Mereka harus segera masuk ke ruang penyiaran dan mulai merekam suara untuk di perdengarkan diseluruh penjuru pondok, untuk menghentikan kekacauan ini.

Fahri bisa langsung menemukan tempat biasa petugas radio melakukan penyiaran karena dia pernah sekali dua kali masuk dan merekam suaranya untuk mengisi program radio dipondok untuk disiarkan.

Dan ini lah saat nya.

Fahri sudah siap, dibantu Habibah dan kedua adik kelasnya yang sedikit banyak nya sudah mengerti pengaturan dari alat-alat penyiar frekuensi radio yang tadi dijelaskan Fahri orang satu-satunya yang tahu dasar-dasar dan kegunaan alat di ruangan itu, walau hanya sekedar tahu dasarnya.  Tapi alhmadulillah dapat bermanfaat disaat genting seperti itu.

Dan sekarang, setelah mengatur frekuensi penyiaran untuk jarak sekitar pondok dan pemukiman yang sedikit lebih dekat, Fahri juga mengatur penyiaran untuk masuk kedunia internet sehingga penyebarannya lebih luas dan mereka dapat minta tolong setelah berhasil meruqyah insyaAllah.

Ghost in PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang