chapter 13

19.1K 723 23
                                        

Cassy POV :

Mata biru bagai lautan itu menatap ku lagi, mungkin kali ini bukan tatapan seperti ingin membunuh seperti kemarin tetapi entah kenapa aku merasakan tatapan kebencian yang mendalam. Pasti dia tidak pernah ditolak wanita manapun dan sekarang malahan ditolak olehku yang bukan apa apa, harga dirinya pasti seperti terinjak injak.... Tapi mungkinkah hanya itu alasan tatapan kebenciannya?
Bukankah sedikit berlebihan??

Terdiam dan terpaku
Mataku dan matanya bertatapan selama entah berapa lama seakan kita saling tenggelam dan terhanyut dalam tatapan masing masing...

"aa.. Aaaku... ",
Aku tidak tau apa yang hendak kukatakan, hanya saja itu refleks ku karna tidak tau bagaimana harus bersikap

Diam

Ia tidak berkutik sama sekali,
lalu saat kukira ia akan berjalan menghampiri ku ia malahan berjalan melewatiku menuju keluar mansion...

*Shock*
Itu yang kurasakan
Bukannya ingin diperhatikan tapi kukira ia bakalan memarahi ku lagi atau melakukan perbuatan mesum lagi atau... Apapun itu ini aneh.

"tapi bagus de, jadi mulai sekarang seengaknya kehidupan ku disini bakalan lebih tenang", pikirku dalam hati

Aku pun melanjutkan langkahku dan menuju kamar lalu mandi dan akhirnya waktu tidur yang kutunggu tunggu datang juga.
Hanya dengan tidur aku bisa melupakan segalanya........

Perlahan mataku mulai menutup dan kegelapan mulai mengitariku

*Krekkkkk*
Samar samar ada bayangan hitam yang muncul dari pintu.

Pintu kamarku sudah terkunci dari dalam, jadi tidak mungkin ada orang yang bisa masuk...

"ahh mungkin ini mimpi", pikirku
Karena sudah terlalu ngantuk aku pun tertidur kembali.

KEESOKAN HARI

"Hari ini juga semuanya yang sudah ditugaskan harus siap karna besok akan ada pesta ulang tahun tuan , baiklah sekarang semua kembali ketugas masing masing! " , perintah lily terhadap semua pelayan dimansion ini termasuk aku

Semua pelayan bubar dan mengerjakan kesibukan masing masing begitu juga denganku.

*****
Tidak terasa sudah hampir jam 12 untuk saat ini pekerjaanku juga sudah selesai ,saatnya makan siang. Saat hendak ke dapur untuk makan ,tiba tiba lily memanggil ku

"tolong antarkan dua cangkir kopi ke ruang kerja tuan dexter"

Mengantarkan kopi keruang kerjanya sama saja bertemu dia lagi kan?

"ehm.. Lily bolehkah kamu memanggil yang lain saja?" , kataku dengar ragu

"yang lain masih sibuk dengan pekerjaan mereka, hanya kamu yang sudah selesai. " , jelas lily dengan nada yang jelas tidak memberikanku pilihan lain.

Untuk pertama kalinya aku benci dengan diriku yang selalu menyelesaikan segala hal dengan cepat.

"baiklah" , jawabku pasrah

Setelah selesai membuat kopi, aku berjalan menuju ruang kerja laki laki gila itu.

Tok tok tok

"masuk"

Didalam ruangan ada seorang pria paruh baya yang nampaknya klien laki laki gila itu.
Yang sepertinya orang penting karena masih terdapat 3 bodyguard dibelakang nya yang tidak kalah seram dengan bodyguard dimansion ini.

Saat masuk semua pandangan tertuju padaku. Setelah menundukkan kepala tanda memberi hormat pada dexter dan tamunya.
Dengan cepat akupun meletakkan cangkir di atas meja karena tidak nyaman, tapi samar samar aku bisa merasakan tatapan tamu itu terhadapku. Parahnya bukan wajah yang ditatap melainkan dada dan tubuh ku.

The Ruthless Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang