Cassy POV :
Tangan liarnya kemudian bergerak naik menelusuri punggungku dari dalam baju..Entah kenapa aku tidak membenci sentuhannya seakan dihipnotis oleh mata biru ini ,aku diam dan membiarkannya menunduk lalu menciumku untuk kesekian kalinya.
Bibirnya manis terasa seperti anggur .. Mungkin ia baru saja meminum wine?Bibirku mengikuti irama kecupannya yang pelan tapi dalam. Tangannya kembali turun dan mendorong bokongku sehingga tubuh menekan tubuhnya, sesuatu yang menojol terasa sangat jelas didepan perutku. Saat kusadari ternyata tanganku sudah memeluk lehernya. Ciuman kita semakin mendalam dan tiba tiba ia mengangkatku dengan enteng yang secara otomatis membuat kedua kakiku memeluk tubuhnya. Posisi ini membuat ciuman kita semakin panas dan desahan kecil keluar ditengah ciuman panas ini.
Ia bergerak menciumi leher ku lalu semakin turun dan mengecup diberbagai tempat. Dexter tiba tiba mengoyak kaus v neckku dalam hitungan detik dan saat aku sadar ia bahkan sudah melepaskan kawat bra ku.
Aku tersadar dan hendak protes tapi ia langsung memakan dan membuat bibirku terdiam. Tangan kanannya meremas dada kanan ku diiringi dengan tangan kirinya yang menekan kepalaku memperdalam ciuman kita.Ciumannya menghanyutkanku dan kakiku memeluk badannya semakin erat. Entah kapan ia berjalan tapi ternyata aku sudah duduk dimeja kerjanya sedari tadi. Dexter mengesek gesekan benjolan besarnya didepan area kewanitaanku dibantu dengan tangannya yang sedah meremas bokongku dan mengerakkannya membuatku mendesah tak karuan. Dexter kembali menciumi leherku lalu semakin turun dan menhisap dada kiri ku.
"hhhh hhaa mmhhh"
Aku mendesah saat ia menghisap dan mengemut putingkuAku benar benar sedang tidak bisa berpikir seolah sedang mabuk. Jantung ku berdegup kencang, aku juga bisa merasakan degupan jantungan dexter saat badan kita menempel. Semuanya seakan berjalan dengan sangat cepat..
Tapi tiba tiba ia melepaskan ciuman panas kita dan menatap ku dengan mata penuh nafsu dan kurasa tatapan ku pun tidak jauh berbeda.
Seluruh tubuh ku terasa panas , naluriku ingin melanjutkan apa yang telah terhentiTangannya mengelus pahaku yang terpampang jelas karena posisi duduk yang membuat sebagian rokku naik.
Ia menatapku dengan mata bagaikan binatang liar dan tidak pernah melepas tatapannya.
Elusannya perlahan naik hingga menyentuh daerah kewanitaanku yang masih terlindung celana dalam.
"no"
Aku menahan tangannya.Kini aku mulai sadar sedikit demi sedikit bahwa segala sesuatu yang terjadi sekarang adalah salah. Aku tidak boleh jatuh terlalu dalam
"i'll show you heaven", katanya dengan suara serak yang terdengar sangat seksi ditelingak
Aku berusaha mengeleng kepala tapi ia langsung menekan dan mengesek gesekiku dengan jarinya membuatku memejamkan mata. Aku merasakan sesuatu, sesuatu yang tidak pernah kurasakan. Semakin ia mengosok area kewanitaanku semakin terasa menyenangkan.
"aahhhh"
Jerit ku yang lebih seperti desahan saat ia tiba tiba menyelipkan jarinya kedalam vaginaku.Bibirnya kembali menciumku membuat aku tidak bisa menghentikannya.
Ia menarik keluar masuk jarinya sambil mengosok vaginaku
"mmhhhm mmmhh", desahku ditengah ciuman
Wajahku memanas saat mendengar desahanku sendiri yang mengisi seluruh ruangan
"call out my name" , bisiknya
"ahhh hhh"
ia lalu mempercepat gerakan.Jarinya sangat handal, ia mengeluarkan dan memasukkan lalu sesekali mengeseki vaginaku
"ohh hh dexter ahh hh" ,sekujur tubuh ku bergetar seakan aku berada di puncak surga.
Kenikmatan ini benar benar hal baru bagiku."haa haaa.. Haa" , nafas ku terengah engah walau tidak melakukan apapun
Dexter menunjukkan jarinya yang basah dan dipenuhi lendir
"sepertinya kau sangat menikmati apa yang kulakukan"Melihat ekspresinya yang nakal dan senyuman penuh kemenangannya membuatmu sangat malu dan ingin melarikan diri
"shitt! Apa yang barusan kulakukan?!" , "kenapa aku tidak menolaknya?! " ,seakan otakku kembali bekerja aku langsung turun dari meja dan menggapai kausku yang telah robek
"untuk apa kau tutupi, bahkan bekas gigitan ku masih terlihat jelas", ejeknya saat melihat ku menutupi tubuh bagian atasku yang telanjang.
Aku tidak berani menatapnya, rasanya ingin sekali hilang dari permukaan bumi ini!
"hey!" , ia menahan tanganku saat aku akan melarikan diri
Aku membelakanginya dan tidak berani berbalik
"tatap aku"
Sial! Apa ia tidak tau seberapa malunya aku?!"cassy" ,peringatnya saat aku tidak juga berbalik
"ak.. aku tidak bisa"
"Look. At. Me" , saat merasa kesabarannya mulai menitip aku yang takut pun berbalik tapi tetap saja aku tidak sanggup menatapnya
"kau tidak perlu malu denganku ,karna sebentar lagi kita akan melakukan sesuatu yang lebih menyenangkan"
"siapa yang akan melakukannya lagi? , bantah ku langsung
"sekarang kau menatapku" , katanya yang membuatku kembali menatap lantai karna teringat kejadian memalukan tadi
Dexter menggunakan telunjuknya mengangkat wajahku
"seharusnya kau berterima kasih padaku""apa?"
"karna perawan sepertimu pasti tidak pernah merasakannya", katanya penuh kebanggaan
Sialan! Bagaimana dia bisa tau
"siapa bilang aku masih perawan?!" , kataku tidak mau kalah
"so?" , ia mengangkat sebelah alisnya dan masih terlihat ganteng. Sialan! Dunia ini sangat tidak adil
"tentu saja.. Aku sudah pernah melakukan sex! Aku bahkan telah tidur dengan 4 pria!" , kataku dengan bangga yang tentunya adalah kebohongan
"begitukah? Coba sebutkan salah satu dari mereka" , tantangnya kembali
"Bukan urusanmu. Kusebutkan juga kau tidak akan kenal! " ,elak ku
"benarkah? Bagaimana kalau ku cek saja secara langsung" ,katanya sambil mendekat
"stop!!" ,teriak ku dengan tangan kiri menghentikannya
Tak kusangka ia benar benar berhenti tapi ekspresi seperti ingin menertawaiku. Sial! Aku pasti terlihat sangat konyol!
"dont move! " , kataku sambil berjalan mundur
Dan ia masih mendengarkankuIa hanya menatapku walau melihatku semakin mundur
Baiklah, sepertinya sekarang kesempatanku untuk melarikan diri.
Aku pun berlari kearah pintu"lock the door"
Ting
Dan pintu nya terkunci secara otomatisWahhh... Gila ,pikirku dalam hati
"sudah kuduga ia tidak akan melepaskanku segampang Ini"
"ohhh come on!! ?" , kataku sambil berusaha membuka pintu yang terkunci seperti orang bodoh
"mari kita bicarakan hukumanmu terlebih dahulu" , katanya kini berjalan kearah sofa lalu duduk menyilangkan kaki
"setidaknya biarkan aku kekamar dan memakai baju dulu!" , rengekku
"tapi aku lebih suka dengan penampilan mu sekarang" , katanya dengan senyuman menyeringai
Oh god!
Betapa ingin aku menonjok senyum bodohnya..---------------------------------
Sabar ya gengs, pemanasan dulu untuk scene 18+ nya 😂

KAMU SEDANG MEMBACA
The Ruthless Mafia
RomantizmDexter Maston , 28 Bos mafia di Itali yang terkenal akan kebrutalannya, tapi penampilan dan wajah nya tidak sesuai dengan image mengerikan yang selalu orang bayangkan. Ia sangat menawan dengan ciri khas jas serba hitam. Mata biru bagai lautan yang...