Aku sudah tidak sabar menunggu kehadiran Harry yang akan mengajakku melihat bintang malam ini di belakang rumahku. Bolak balik aku melihat ke arah jam dengan tatapan cemas sambil menggigit bibir bawahku.
"Ada apa denganmu?" ucap Calum. "Tidak ada" ucapku. Sedetik kemudian aku melihat ke arah jam dinding berwarna coklat yang terpajang di atas televisi. "Kau terlihat gelisah sekali" ucap Calum yang melirik ke arahku sekilas.
"Tidak" aku memainkan jari-jari tanganku. Entah kenapa aku sudah tidak sabar menunggu kedatangan Harry. Apa ia akan telat? tidak mungkin,jarak rumahnya saja hanya beberapa meter dari rumahku. Atau mungkin ia lupa? tidak mungkin. Ucapku dalam hati dan mulai cemas menunggu ke datangan Harry.
TingTong...
Aku langsung beranjak dari sofa dan berlari kearah pintu depan dengan terburu-buru. Tidak peduli dengan tatapan curiga dari Calum.
Aku membuka pintu rumahku dan nampaklah seorang lelaki keriting mengenakan kaus abu-abung lengan panjang dan celana jeans hitam. "Harry!" pekik ku.
"Ayo masuklah". Ucapku melebarkan pintu rumah dan membiarkan Harry melangkahkan kaiknya masuk ke dalam rumahku.
"Calum!" ucap Harry berlari dan melompat ke sofa yang diduduki oleh Calum. Calum menoleh ke Harry dengan tatapan terkejut,kemudian tertawa kecil dan memukul pundak Harry pelan saat Harry duduk disebelahnya. Aku mengikuti Harry dari belakang dan hanya bisa menggeleng melihat tingkahnya.
"Mau minum apa Harry?" tanyaku melipat tangan di dada. "Tidak usah repot-repot,nanti akan aku ambil sendiri" ucap Harry menampilkan dimplesnya. "Okay" balasku.
"Hei Diana,kau kan belum mandi. Masa mau berkencan tidak mandi" ucap Calum menggoda.
Aku memutar mataku. "Oh baiklah adikku yang sok tau" ucapku mengacak-acak rambut Calum dan berlalu.
Author's
"Jadi benar kau ingin berkencan dengan Diana?" ucap Calum menoleh ke Harry. "Tidak" ucap Harry mesukan kripik kentang ke mulutnya dan mengunyahnya.
"Hanya akan melihat bintang di halaman belakang rumahmu" sambungnya seraya menelan keripik kentang dimulutnya.
"Jadi kau akan berkencan dirumah ini?" Calum mencoba menahan tawanya. "Aku tidak berkencan" ucap Harry melirik kearah Calum. "Ya terserah apa katamu,Hazz. Kau menyukainya,huh?" ucap Calum menyenggol bahu Harry dengan bahunya.
Harry mengangkat bahunya. "Entahlah,kurasa kami hanya berteman" ucap Harry mengelak. "Yakin?" ucap Calum menyenggol bahu Harry. Harry hanya menggeleng.
"Lagi pula,nampaknya kau ingin tau sekali" ucap Harry nyengir. "Oh baiklah kalau kau begitu padaku" ucap Calum. Harry hanya terkekeh. "Nanti juga kau tau" ucapnya di sela-sela tawanya.
"Apa?" ucap Calum bingung. "Tidak" ucap Harry singkat.
"Ayo Harry,aku sudah siap" tiba-tiba terdengar suara Diana dari arah belakang mereka. Harry dan Calum menoleh ke sumber suara dan menemukan Diana berdiri disana dengan sweater pink bergambar lotso dan celana kain panjang berwarna hitam.
"Kau mau kemana? ingin kencan atau ingin tidur?" ledek Calum. Diana hanya menatap Calum tajam,sementara Harry menoleh kearah Calum dan mereka -Harry dan Calum- tertawa bersamaan.
Harry's
Aku dan Diana berjalan ke belakang rumahnya,ya kami akan mengadakan piknik kecil mungkin disini. Halaman belakang rumah ini sungguh indah,sangat sejuk dan nyaman karena di hiasi berbagai macam tanaman.
Aku menggelar sebuah tikar berukuran sedang dan Diana meletakan beberapa makanan dan minuman ringan di atas meja berukuran besar disudut halaman ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things
FanfictionSemua kejadian ini membuatku merasa terpuruk. Bahkan untuk melanjutkan hidupku pun rasanya malas. Aku merasakan ada lubang besar di hatiku yang terus menerus melebar. Entah sampai kapan,tapi kemudian... dia datang dengan caranya sendiri. Mengubah se...