Second chance?

219 12 0
                                    

Bukan Zayn namanya jika ia tidak memiliki berjuta akal untuk membuat Diana kembali ke dalam pelukannya lagi. Ya beginilah Zayn Malik sekarang,melakukan segala cara untuk membuat Diana Hood kembali padanya.

Entah sudah berapa kali Zayn berusah mendekati gadis itu,tapi hasilnya tetap saja sama. Diana selalu mencoba mengabaikan kehadiran Zayn meskipun lelaki itu berada di dekatnya.

Lalu bagimana dengan Harry? ya Harry Styles. Lelaki berambut curly yang diam-diam juga menyimpan perasaan suka pada Diana.

Seorang laki-laki yang merupakan tetangga baru yang tinggal di sebelah rumah keluarga Hood. Seorang lelaki yang menyukai gadis di hari pertama mereka bertemu. Lelaki yang memiliki suara merdu bak malaikat yang pernah bernyanyi di hadapan Diana dan menghibur gadis itu saat bersedih.

Dan bagaimana dengan Diana sendiri? seorang gadis yang kini tenggelam dalam pusaran hati dua orang lelaki yang masuk dalam kehidupannya. Takut,mungkin gadis itu masih terlalu takut untuk membuka hatinya kembali pada Zayn atau pun memberikannya pada Harry. Tapi gadis berambut coklat itu tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya ketika sedang bersama dengan salah satu dari kedua lelaki itu. Entah itu Harry atau Zayn. Hanya Diana lah yang mengetahui itu semua.

**

"Mau apa lagi kau?" ucap Diana sarkastik saat Zayn berdiri di depannya dan menghalani jalan gadis itu.

"Tidak ada" ucap Zayn cuek dengan seutas senyum di bibirnya.

"Kalau begitu pergilah dan jangan halangi jalanku" ucap Diana ketus. Namun Zayn tetap saja berdiri di hadapan Diana dan menghalangi langkah gadis itu.

"Berhenti bermain-main Zayn Malik!" ucap Diana tidak sabaran.

"Woah,rupanya kau masih mengingat namaku? hebat" ucap Zayn menepuk-nepuk bahu Diana,namun gadis itu segera menangkis tangan besar milik Zayn.

"Pergi dari hadapanku sekarang" ketus Diana. Alangkah keras kepalanya seorang bernama Zayn Malik,dia masih bersikeras menghadang jalan mantan kekasihnya itu.

Diana berdecak kesal dan menyilangkan tangannya di dada. "Oke,apa maumu sekarang?" ucap Diana yang pada akhirnya harus mengalah dari sikap keras kepala seorang Zayn.

"Nah gitu dong dari tadi" ucap Zayn dengan penuh senyum kemenangan. "Tell me now,Malik" she rolled her eyes.

"Ikut aku" tanpa persetujan Diana,lelaki bermata hazzel itu sudah menarik dan menyeret Diana untuk mengikuti langkah kakinya. Entah kemana Zayn akan membawa Diana saat ini,yang jelas Diana merasa sedikit kualahan karena ia tidak bisa menyeimbangi langkah kaki Zayn yang lebar.

"Z-zayn pelan-pelan,duh" protes Diana pada Zayn,tapi bukannya mendengarkan gadis dibelakanganya,Zayn tetap saja menyeret mantan kekasihnya itu.

"Ih Zayn,henti--" Diana terbungkam heran begitu menyadari kalau Zayn membawanya ke taman belakang sekolah. "Untuk apa kau membawaku kesini? disini kan tidak ada apa-apa dan bisakah kau melepaskan tanganmu ini?" ucap Diana dengan beruntun tanpa jeda.

"Hey kau masih saja cerewet rupanya" jawab Zayn menoleh ke Diana yang berada di sampingnya. "Cepat jawab pertanyaanku dan jangan alihkan pembicaraan ini" ucap Diana sarkastik.

"Fine" Zayn pun akhirnya melepaskan tangannya dari gandengan Diana.

Diana mengangkat sebelah alisnya menunggu Zayn agar menjelaskan apa maksudnya membawa dia ke taman belakang sekolah. Zayn menggigit bibir bawahnya ragu dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Aku sih sebenarnya tidak tau kenapa aku bisa membawamu kemari" tutur Zayn canggung.

"Lalu kenapa kau membawa ku kemari,jika kau saja tidak tau apa maksudmu membawaku ke tempat ini" ucap Diana memotong perkataan Zayn.

"Kau hanya membuang-buang waktuku saja Zayn" sambungnya. Sedetik kemudian Diana mulai beranjak pergi. Belum ada tiga langkah,Zayn mencegat tangan Diana agar tidak pergi dari sampingnya.

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang