Try to be a friend

198 13 0
                                    

Diana sedang menikmati sore harinya di salah satu coffee shop yang berada di tengah kota London. Gadis itu menopang dagu dengan tangannya dan mengaduk-aduk kopi pesanannya dengan tangan lainnya.

Tak lama berselang,datang seorang lelaki berambut curly menghampiri Diana yang sedang duduk di dekat jendela.

"Maaf menunggu lama" ucap Harry begitu duduk di hadapan Diana.

"Kau darimana saja,Haz?" ucap Diana santai.

"Tadi aku mengantarkan Gemma ke rumah temannya" ucap lelaki berambut curly itu.

"Aku memesan minuman dulu ya" ucap Harry yang kemudian berjalan ke arah tempat pemesanan menu.

Tak lama lelaki bermata hijau itu datang kembali ke tempatnya dan Diana dengan membawa satu gelas cappucino di tangannya.

"Kau sudah lama disini?" ujar Harry begitu ia menempatkan dirinya duduk di hadapan Diana.

"Tidak juga" ucap Diana menggeleng.

**

Zayn's

Aku melangkahkan kaki ku masuk ke dalam sebuah coffee shop yang berada di sudut kota London. Aku mengedarkan mataku mencari tempat untuk aku duduki.

Namun mataku menemukan sebuah objek yang sangat menarik perhatianku,tepatnya seorang wanita dan seorang pria yang sedang asik berbincang di salah satu meja di coffee shop ini.

Aku menyepitkan mataku berusaha untuk memperjelas pengelihatanku. Sepertinya aku mengenal wanita itu dan juga pria yang berada di hadapannya. Diana,dan pasti lelaki yang mengenakan beanie berwarna hijau itu adalah Harry.

"Hay" sapaku pada mereka ketika aku berada di hadapan mereka. Aku dapat melihat ekspresi terkejut dari wajah Diana sebelum akhirnya dia mengalihkan pandangannya dariku.

"Hay Zayn" berbeda dengan Harry yang menyapaku dengan senyuman.

"Boleh bergabung?" ucapku ragu.

"Sure,silahkan" ujar Harry mempersilahkan ku duduk.

Aku menempatkan diriku duduk di sebelah Diana dan berhadapan dengan Harry. Aku menoleh ke arah Diana yang masih saja menghiraukan keberadaanku.

**

Diana's

Untuk apa manusia ini berada disini? dan kenapa juga Harry mempersilahkannya untuk duduk disini?. Ah,kalau saja Harry bukan sahabatku,pasti sudah ku bunuh dia sekarang juga. Well,walaupun aku sedikit merasa bahagia mengetahui Zayn berada di sampingku,tapi tetap saja aku maish membencinya.

Aku sadar sedari tadi Zayn memperhatikanku,sementara Harry sibuk dengan dirinya sendiri. Daripada aku harus melihat wajahnya (Zayn),lebih baik aku memalingkan wajahku dari wajahnya. Jujur saja,aku tidak mampu untuk melihat wajahnya. Dadaku terasa sakit jika melihat dirinya apa lagi setelah mengetahui kenyataan kalau dia adalah kekasih Rebecca.

Aku sempat mendengar kabar kalau Zayn dan Rebecca memang sempat putus,dan entah kenapa aku merasa sedikit bahagia mendengarnya. Namun tak lama kemudian,aku melihat Zayn dan Rebecca masih bersama-sama di sekolah,bahkan mereka berdua nampak kompak dan tidak memperlihatkan kalau hubungan mereka sedang ada masalah.

Tuahan,apa yang aku pikirkan? mungkinkah aku masih menyimpan perasaan pada Zayn?

**

Harry's

Aku memilih membuat diriku sibuk dengan bermain game di ponselku. Aku hanya merasa canggung dengan keadaan ini. Ya,berada diantara sepasang mantan kekasih. Ayolah itu sangat membingungkan,terlebih jika dirimu itu menyukai si wanitanya dan si pria yang berstatus mantan kekasihnya berada satu bangku bersama si wanita yang kau sukai.

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang