"Zaaaayn" aku mendengar suara seseorang memanggil namaku. Aku membalikan badan dan menemukan Ashton berlari ke arahku.
"Ada apa,Ash?" ucapku setelah Ashton berada di dekatku.
"Lusa seluruh anggota tim futsal akan mengadakan acara penyambutan anggota baru tim futsal" ucap Ashon
"Lalu?"aku menaikan sebelah alisku.
Aku mendengar Ashton berdecak. "Kita berniat mengadakan acaranya diluar sekolah,mungkin kita bisa mengadakan camping" usulnya.
"Boleh juga". "Saat jam istirahat,kita berkumpul di basecamp club ya". ucapku menyetujui usulan Ashton.
"Baiklah. Aku pergi dulu" ucap Ashton yang kemudian pergi begitu saja.
**
Keesokan harinya...
Zayn sedang menempelkan selembaran pengumuman tentang acara yang club futsal adakan. Sebelumnya,acara itu sudah mendapat persetujuan dari kepala sekolah.
Karena club futsal adalah salah satu club kebanggaan London East School,maka tidak terlalu sulit untuk meminta ijin jika ingin mengadakan acara apa pun asalkan itu acara yang bermanfaat.
"Masih sibuk ya?" ucap Diana tiba-tiba di samping Zayn.
"Astaga,Diana!" pekik Zayn. "Kau mengagetkan ku saja" ucap Zayn yang terkejut akan kehadiran kekasihnya.
Diana menyengir kuda kepada Zayn. Zayn menggelengkan kepalanya karena ulah kekasihnya itu. Dia kembali sibuk menata selembaran itu di mading.
"Acara sabtu ini ya?" ucap Diana yang membaca selebaran itu di tangannya.
"Iya" ucap Zayn singkat.
"Dan kau ikut?" ucap Diana polos
"Tentu saja,Diana. Kekasihmu yang tampan inikan ketuanya" ucap Zayn memegang kedua pipi Diana.
Diana melepaskan tangan Zayn dari pipinya. She's rolled her eyes. "Terserah" ucapnya malas dan berjalan meninggalkan Zayn yang masih cekikikan sendiri.
"Hey,ada apa?" ucap Rebecca menepuk bahu Zayn. Lelaki berwajah arabian itu menghentikan tawanya. "Tidak ada" ucapnya.
"Masih sibuk? mau ku bantu?" ujar Rebecca sopan.
"Tidak,ini sudah selesai kok" ucap Zayn.
"Baiklah" ujar Rebecca. "Ke kelas yuk" tutur Zayn.
Rebecca menganggukan kepalanya dan melenggang bersama Zayn menuju kelas mereka.
**
Zayn dan para anggota club futsal lainnya kini telah derada ditempat perkemahan yang mereka tuju. Semua orang disana telah mempersiapkan tenda mereka masing-masing.
Zayn berada satu tenda dengan Ashon,Connor dan Bryan. Setelah tenda mereka selesai didirikan,mereka berempat memutuskan untuk beristirahat sebentar di dalam tenda.
"Bosan" ucap Connor memecahkan keheningan.
"Iya betul" sambung Bryan. "Acaranya masih lama kan?" ucapnya.
"Ya" ucapnya singkat sambil mengotak-atik ponselnya. "Kau sedang apa,Zayn? sibuk sekali" ucap Bryan di sebelah Zayn dan berusaha mengintip ponsel Zayn.
Zayn menjauhkan ponselnya dari Bryan. "Bukan urusanmu,Blue" ucap Zayn. Bryan memiliki iris mata berwarna biru,tak jarang banyak yang memanggilnya Blue.
Bryan memutar matanya jengkel karena ulah Zayn. "Kau seperti tidak tau Zayn saja,paling-paling dia sedang ber-sms ria dengan Diana" ucap Connor menimpali.
Zayn terkekeh mendengar ucapan Connor barusan. "Makanya cari pacar sana" kini giliran Ashton meledek Bryan.
"Diam kalian!" ucap Bryan kesal dan membuat Connor serta Ashton tertawa dibuatnya.
**
Hari mulai beranjak malam,menandakan acara pengenalan anggota baru club futsal akan dimulai. Bryan yang merupakan ketua tim futsal memulai pembukaan dengan sedikit pidato singkat. Lalu di ikuti pengenalan dari kapten tim A yaitu Zayn dan tim B yaitu Connor. Sementara Ashton wakil ketua club futsal.
Setelah selesai acara pengenalan pada masing-masing anggota,kini tiba saatnya games.
"Games ini sangat mudah,kalian tau permainan truth or dare?" terang Ashton,semua anggota tim mengangguk bersamaan. "Nah permainannya kurang lebih seperti itu,hanya saja caranya sedikit berbeda. Jika kalian mendapatkan kotak korek ini kalian harus membalik isinya dan berikan kepada orang disamping kalian,tapi jika lagu yang diputar berhenti dan kotak korek itu masih berada di tangan orang tersebut,maka kalian harus memilih nomor dan menjawab pertanyaan yang sudah kami siapkan sebelumnya. Mengerti?" jelas Ashton panjang lebar. Semua anggtoa club futsal mengangguk mengerti dengan penjelasan Ashton.
Karena Bryan adalah ketua tim futsal dan Ashton wakilnya,maka mereka tidak mengikuti permainan tersebut. Ashton bertindak sebagai orang yang mengatur lagu yang akan diputar dan Bryan yang memberikan pertanyaan. Permainan pun dimulai,dan seorang murid junior yang bernama Steve menjadi orang pertama yang mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan yang mereka siapkan.
"Okay,pilih nomor berapa?" ucap Bryan. Steve memperhatikan papan yang terdapat angka-angka di depannya. "3' ucap Steve. Bryan mengambil kertas yang terdapat di balik angka nomor 3 itu dan membacakan isinya.
"Sudah berapa kali kau berciuman dengan seorang gadis?" ucap Bryan membaca kalimat yang tertera disana. Bryan dan Ashton menatap Steve dengan tatapan jahil,begitu pun dengan anggota lainnya yang tidak sabar mendengar jawaban Steve.
Steve menunduk dan menggaruk tengkuknya canggung. "Uhm.. aku rasa... tidak ada" ucapnya canggung.
"Yang benar saja?? kau bercanda?" ucap Bryan menahan tawa. Steve mengangguk menjawab pertanyaan Bryan dan di sambut gelak tawa oleh yang lainnya.
Permain kemudian di lanjutkan dan semakin seru. Banyak pertanyaan-pertanyaan bodoh yang di lontarkan oleh Bryan kepada setiap anggota club yang terkena giliran.
"Sial" umpat Zayn begitu kotak korek itu berada di tangannya dan seketika lagu yang di putar berhenti.
"Kena kau" kata Ashton tersenyum puas kearah Zayn. "Ayo Zayn,pilih angka berapa?" ucap Bryan excited.
Zayn menghela napas pasrah dan menyebutkan angka 12. Bryan mengambil kertas di balik angka 12 tersebut dan membacakannya dengan lantang. "Jadi,Zayn Malik,kau siapa?" ucap Bryan basa-basi.
"Cepatlah bodoh" desis Zayn yang sudah tidak sabar ingin tau apa pertanyaan yang ia dapatkan. "Tenang,Malik" ucap Connor santai di samping Zayn. Zayn rolloed his eyes.
Bryan berdeham dan mulai membaca kalimat di balik kertas itu. "Jika kau sudah mempunyai kekasih,apakah kau sedang menyukai orang lain selain kekasihmu? jika iya,siapa?".
"Pertanyaan bodoh" ujar Zayn sarkastik.
"Jawab saja Zayn,ini hanya permainan" ledek Connor.
Zayn mendengus pasrah dan menatap kearah lain. "Mungkin Rebecca Narvi" ucapnya santai.
Semua mata kini tertuju pada Zayn dan menatapnya dengan tapapan tidak percaya. Zayn memperhatikan semua orang yang menatap ke arahnya.
"Apa?" ucap Zayn singkat. Serentak semuanya menggelengkan kepala mereka bersamaan.
"Is it just a game,right" ucap Zayn santai sambil mengacak-acak rambut belakangnya.
Part yang ini ngga bgt ya-_-absurd bgt,ga jelas pula wkwkwk. tapi makasih banyak buat yang udah mau baca cerita ini heheh.
-mrs. styles-
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things
FanfictionSemua kejadian ini membuatku merasa terpuruk. Bahkan untuk melanjutkan hidupku pun rasanya malas. Aku merasakan ada lubang besar di hatiku yang terus menerus melebar. Entah sampai kapan,tapi kemudian... dia datang dengan caranya sendiri. Mengubah se...