I want her back

344 13 0
                                    

Hari-hari selanjutnya,hubungan Harry dan Diana jadi lebih akrab. Diana sudah jarang menangis lagi karena Harry selalu ada di sisinya untuk menghiburnya.

Diana merasa sangat nyaman dan tenang bila berada di dekat Harry,begitupun sebaliknya.

Mereka berteman,tapi cukup dekat. Beberapa rumor menyebutkan kalau mereka menjalin sebuah hubungan. Tapi, baik Diana maupun Harry tidak ambil pusing dengan rumor-rumor itu. Walaupun dalam hati Harry tidak bisa dipungkiri kalau dia menyukai Diana.

***

Gadis berambut coklat itu sedang berjalan menyusuri koridor menuju perpustakaan. Seulas senyum terukir di wajahnya apabila ia mengingat kejadian itu lagi.

Menurutnya,tidak ada lagi Diana yang cengeng dan penyendiri. Sekarang yang ada adalah Diana yang seperti dulu,yang periang dan selalu ramah pada setiap orang. Tapi sifat Diana terlalu labil dan sulit di tebak.

"Diana!" teriak seseorang.

Diana menghentikan langkahnya dan membalikan badannya menuju arah suara itu.

Seketika senyumnya luntur ketika mendapati bahwa Zayn lah yang memanggil namanya.

Diana memutar badannya,kemudian kembali berjalan. Namun Zayn mengejar Diana dengan sedikit berlari.

"Diana tunggu" sergah Zayn menahan lengan Diana.

"Mau apa lagi kau?" ucap Diana yang tidak menoleh ke arah Zayn.

"Lihat aku Di,aku ingin bicara denganmu" ucap Zayn membalikan tubuh Diana dan memegang kedua pundak Diana.

"Lepaskan" ucap Diana berusaha melepaskan pegangan Zayn. "Aku sedang buru-buru". Lanjutnya.

"Ngga,kamu harus dengerin aku dulu. Aku mau ngomong sama kamu" ucap Zayn masih memegang pundak Diana.

Diana menghela napasnya. "Baiklah aku dengarkan,tapi lepaskan dulu tanganmu" ucap Diana melirik ke arah lain

"Okay" Zayn melepaskan tangannya dari pundak Diana dan tersenyum.

"Mau ngomong apa?" ucap Diana jutek. "Aku malas ngomong sama kamu Zayn" lanjutnya.

"Kenapa?" tanya Zayn mengerutkan alisnya.

Diana tidak menjawab pertanyaan Zayn karena terlalu malas untuk mengatakan hal yang membuat dirinya jadi perhatian beberapa pengunjung cafe waktu itu.

"Oh masalah itu"  ucap Zayn memegang dagunya. "Aku minta maaf atas kejadian itu,itu salahku" ucap Zayn.

Diana tersenyum sinis. "Untuk apa kau minta maaf padaku? jelas-jelas itu bukan salahmu" ucap Diana dengan nada meremehkan.

"Tidak,itu salah ku Di. Aku yang membuatmu menjadi seperti itu" ucapnya menunduk sekilas.

"Oh ya,mungkin kau benar" ucap Diana sedikit mengangguk. "Lalu kenapa kau yang harus minta maaf? kenapa bukan Rebecca?".

"Ah" ucap Diana menepok dahinya. "Kau kan kekasihnya ya,tentu saja kau akan melakukan hal apa pun demi dia" ucap Diana tersenyum pahit.

"Tidak,dia bukan kekasihku lagi" ucap Zayn yang membuat Diana membulatkan matanya.

"Maksudmu?" tanya Diana memiringkan kepalanya.

"A-aku dan dia sudah putus" ucap Zayn melirik ke arah lain.

"Bagaimana bisa?" ucap Diana penasaran. Belum sempat Zayn menjawab pertanyaan Diana,sebuah suara memanggil namanya.

"Diana!". Diana memiringkan sedikit kepalanya untuk melihat orang yang memanggilnya,karena pandangannya tertutupi oleh tubuh Zayn dihadapannya.

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang