Decision (We Are Over)

169 5 0
                                    

**
Entah apa yang merasuki pikiran seorang Zayn Malik. Lelaki berwajah arabian ini sudah menetapkan keputusan apa yang akan diamnilnya saat ini.

"Ya,aku akan memutuskan Diana. Mungkin ini saat yang tepat,melihat bagaimana hubunganku dan Diana sudah tidak harmonis lagi. Bahkan kami sering sekali meributkan masalah-masalah kecil.

Mungkin aku jenuh padanya,atau mungkin aku sudah tidak mencintainya? entahlah,yang jelas secepatnya aku akan memutuskan hubunganku dengan Diana dan sesegera mungkin menyatakan perasaanku pada Rebecca."

Kau jahat Zayn,kau benar-benar Jahat. Tega sekali kau menyakiti Diana dengan cara memutuskan hubungan kalian. Padahal kau tau sendiri bagaimana perasaan Diana terhadapmu,bukan?

**
Hari ini,angin musim dingin berhembus menerpa wajah seorang lelaki berparas arabian yang sedang duduk di salah satu bangku di sudut taman kota.

Beberapa kali jemari pria itu menari diatas layar ponsel yang ia genggam. Sesekali rasa gelisah menyelimuti wajah pria bermata hazzel itu.

Di saat semua orang memilih untuk berada dirumah dan bermalas-malasan di balik selimut,tetapi pria ini memilih berada di taman kota yang terbilang sepi ini. Beberapa kali iris matanya yang berwarna hazzel itu menatap layar ponsel yang ia genggam sambil terus menggigit bibir bawahnya.

"Aku harus melakukan ini,ya harus. Mau tidak mau,siap tidak siap aku harus menyampaikan hal ini padanya" ucap lelaki bernama Zayn Malik itu.

**
From: Zayn
Temui aku di taman kota,ada yang ingin aku bicarakan.

Gadis bernama Diana itu mengerutkan dahinya begitu membaca pesan singkat yangbaru ia terima dari kekasihnya.

"Untuk apa Zayn mengajakku bertemu di taman kota?" pikir gadis berambut hitam itu.

Tak butuh waktu lama,Diana sudah mempersiapkan dirinya untuk menemui Zayn di taman kota. Diana mengenakan jaket biru tosca tebal miliknya yang membentang hingga lutut dan syal putih yang terlilit di lehernya.

"Mau kemana kau?" dengar suara Calum yang menghentikan langkah kaki Diana.

"Aku ingin ke taman kota" ucap Diana.

"Ke taman? di saat cuaca sedang buruk seperti ini? kau gila?" pekik Calum dengan ekspresi terkejut.

"Kau berlebihan" ucap Diana. "Lagi pula aku pergi dengan Zayn" lanjutnya.

"Mau kemana,sayang?" ucap Mrs. Hood yang muncul dari arah dapur.

"Aku ingin pergi keluar sebentar mom"

"Kemana?" ucap Mrs. Hood menautkan alisnya.

"Bertemu Zayn" ucap Calum menimpali.

Diana tersenyum menampilkan deretan giginya kepada ibunya itu. "Boleh kan mom?" ucap Diana penuh harap.

"Baiklah. Tapi kau harus berhati-hati karena cuaca sedang buruk" pesan Mrs. Hood kepada anak perempuannya itu.

**
Diana melangkahkan kaki menyusuri taman kota,mata coklat miliknya memperhatikan tiap-tiap jengkal sudut taman itu dengan jeli untuk mencari seseorang yang telah menunggunya.

Senyum tipis dari bibir ranumnya terukir ketika dia berhasil menemukan orang yang ia cari-cari. Kaki jenjang miliknya menyusuri jalanan taman yang tertutup oleh benda berwarna putih.

"Hai Zayn" ucap Diana menyentuh pundak lelaki bernama Zayn itu. Lelaki itu menoleh ke arah Diana dengan tatapan yang sulit diartikan. Diana menempatkan dirinya duduk disebelah Zayn.

Zayn's

Aku tidak tau harus berkata apa,aku gugup. Sangat gugup. Walaupun udara disini dingin,tapi aku tidak dapat merasakan apapun. Otakku tidak henti-hentinya berhenti berfikir tentang ini semua.

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang