Jika kau ingin mengatakan kalau Zayn bodoh,silahkan saja. Karena dia memang benar-benar bodoh. Lelaki bermata hazzel itu sepertinya telah termakan omongannya sendiri.
Mungkin semua anggota club sepakbola yang berada di perkemahan waktu itu mengira kalau permainan itu memang hanya sebuah candaan tolol,begitu pula dengan Zayn. Namun kenyataannya,Zayn terkena imbas akan omongannya itu.
Seakan seperti sebuah doa,Tuhan mengirimkan perasaan itu pada Zayn. Perasaan suka atau mungkin cinta pada Rebecca Narvi yang tumbuh dalam dirinya. Kini tinggal lah Zayn yang bingung dengan hati dan pikirannya sendiri. Zayn memang menyukai Rebecca,tapi dia menampik kalau perasaan itu hanyalah main-main belaka karena dia telah mempunyai Diana. Namun kini Zayn harus merasakan imbas akan ucapan dan perasaannya itu.
**
Zayn'sSial,sial,sial. Apa yang kau pikirkan Zayn? apa yang ada di dalam otakmu ini? mengapa kau memikirnya terus?. "Argh! persetan dengan ini semua!".
"Zayn,ada apa?" aku merasakan sebuah tangan menyentuh bahuku. Aku hafal suara ini,suara Diana.
"Aku tidak apa-apa" aku hanya bisa tersenyum getir sambil menatapnya.
"Benar? kau tampak sedang memikirkan sesuatu"
"Iya sungguh,aku hanya sedang memikirkan tentang ulangan minggu depan" aku berbohong pada Diana.
"Oh baiklah,jangan terlalu dipikirkan,yang terpenting adalah kau harus belajar". ucapnya tersenyum padaku.
Aku merasa bersalah setiap kali melihat senyuman yang tulus dari wajah Diana. Walaupun terkadang dia menyebalkan,tapi aku menyayanginya. Sial,perasaan ini semakin lama menggrogoti batinku.
*
"Bagaimana Zayn? benar tidak caranya?"Aku memanggut-manggutkan kepalaku saat melihat hasil pekerjaan Rebecca. Aku dan Rebecca sedang belajar matematika di rumah,kebetulan besok adalah ulangan matematika.
"Bahkan kau mengerjakannya dengan cara yang sederhana,Rebecca" ucapku saat melihat penyelesaian tugas Rebecca.
"Benarkah?"
"Iya,sungguh. Aku kira cara yang diberikan Mr. Roonan adalah cara yang paling singkat,ternyata ada lagi cara yang lebih singkat dari pada ajaran Mr. Roonan" ucapku memuji Rebecca.
"Hahaha itu hanya kebetulan saja. Kebetulan di tempat lesku diajarkan cara yang seperti itu" ucapnya tersenyum.
Sial. Kenapa Rebecca memiliki senyum yang cantik? maksudku,senyumnya sunggu menawan. Berbeda dengan senyum Diana yang cenderung terlihat manis,kalau senyum Rebecca lebih terlihat menawan dan menggoda. Sial,dia berhasil menggoda batinku.
**
Author'sDiana sedang bersantai di halaman belakangnya sambil memandangi bunga-bunga yang tumbuh disana.
"Kemana Zayn?" ucap Calum yang tiba-tiba mengagetkan kakaknya itu.
"Calum" pekik dia sambil mengelus dadanya karena terkejut dengan kedatangan Calum.
"Apa?"
"Jangan mengagetkan ku seperti itu" ucap Diana sarkastik.
Calum hanya menatap Diana datar dan beralih menuju kursi ayunan yang sedang Diana duduki itu.
"Zayn tidak pernah kelihatan lagi,apa kau sudah putus?" ucap Calum sambil menggerakan ayunan tersebut.
"Tidak,dia mungkin sibuk" ucap Diana dengan wajah lurus ke depan.
"Kau yakin? aku rasa tidak"
"Dia berkata padaku kalau dia sedang sibuk dengan club sepakbolanya" ujar Diana membela kekasihnya. Padahal dalam hatinya,ia sendiri tidak yakin kalau Zayn memang benar-benar sibuk.
Zayn dan Diana memang satu sekolah,tapi mereka berada di kelas yang berbeda. Kelas Zayn berada di lantai 3 dan kelas Diana berada di lantai 2.
"Sibuk? ku rasa tidak. Sepertinya club sepakbola sedang tidak ada kegiatan di level senior" ucap Calum menjelaskan.
"Kau tau apa tentang clubsepakbola? kau kan anak club musik"
"Hey,kau pikir aku tidak punya teman di club sepakbola?" ujar Calum tidak mau kalah.
Diana terkekeh mendengar ucapan adiknya. "Baiklah,baiklah aku percaya" ujar Diana mengalah.
"Mungkin apa yang Calum katakan ada benarnya juga,lagi pula akhir-akhir ini Zayn terlihat begitu sibuk dengan kegiatannya,padahal lusakan sudah ulangan kenaikan kelas. Apa yang sebenarnya terjadi pada diri Zayn? mengapa ia terlihat berubah? ini hanya perasaanku saja atau memang benar Zayn berubah?. Tuhan jauhkan pikiran-pikiran negatif dari otak ku tentang Zayn,aku percaya padanya. Zayn tidak mungkin menghianatiku" ucap Diana dalam hati.
Pikiran dna hati Diana kini sedang saling beradu. Hatinya mengatakan bahwa ada yang tidak beres antara hubungannya dengan Zayn,namun berkali-kali pikirannya menyangkal perasaan jelek yang ada di dalam hatinya. Diana sendiri pun tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya maupun Zayn akhir-akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things
FanfictionSemua kejadian ini membuatku merasa terpuruk. Bahkan untuk melanjutkan hidupku pun rasanya malas. Aku merasakan ada lubang besar di hatiku yang terus menerus melebar. Entah sampai kapan,tapi kemudian... dia datang dengan caranya sendiri. Mengubah se...