Kira-kira Zayn sedang apa ya? eh,kenapa aku jadi memikirkan tentang Zayn?. Tidak,tidak. Kau tidak boleh memikirkan dia lagi Diana,jelas-jelas dia sudah bahagia dengan Rebecca.
Mengingat nama Rebecca,aku jadi ingat perkataan Zayn beberapa hari lalu yang mengatakan bahwa dirinya dan Rebecca sudah tidak berhubungan lagi. Apa iya? hey,apa urusanku mencampuri urusan mereka.
"Jangan melamun terus,kucing tetanggaku di New York mati karena melamun"
Aku mengerjapkan mataku beberapa kali begitu mendengar sebuah suara yang sangat familiar ku dengar.
"Harry? ada apa? siapa yang mati?" ucapku pada Harry yang berada di hadapanku.
Harry menggelengkan kepalanya sambil tekekeh. "Tidak ada. Kenapa kau melamun?" ujarnya.
"Ah,tidak. Aku tidak melamun" ucapku menyangkal perkataan Harry.
Seketika mataku melihat sebuah pemandangan yang membuat hatiku terasa panas ketika melihatnya. Aku tidak bergeming dan terus memperhatikan hal itu dengan tatapan nanar.
"Diana. Hey" aku mengabaikan ucapan Harry yang melambai-lambaikan tangannya tepat di wajahku.
"Diana kau lih--" aku tidak mendengar ucapan Harry lagi setelah pria berambut keriting itu membalikan badannya.
"Haz,Haz" aku mengguncang tubuh Harry setelah aku tersadar dari lamunanku saat melihat itu.
Harry membalikan badannya dan mengerjapkan matanya beberapa kali. "Iya,apa?" ucapnya.
I rolled my eyes. "Apa?" ucap lelaki keriting di hadapanku.
"Kau melihatnya?" ucapku sarkastik. "Kau juga melihatnya?" ucap Harry dengan nada bicara yang sama denganku.
"Haz,aku bertanya padamu" ucapku geram pada pria berambut keriting ini. "Aku juga bertanya padamu,Diana" ucapnya mengulang pertanyaanku.
Aku mendengus jengkel dan menatap Harry dengan tatapan datar yang sulit di artikan dan pria bodoh itu hanya tertawa melihat ekspresi wajahku. Bodoh kau Styles!.
Kau tau apa yang aku lihat tadi? jika kau menebak aku melihat Andrew Garfield dan Emma Stone,maka kau salah. Tapi jika kau menebak aku melihat Zayn dan Rebecca,kau benar. Aku rasa aku tidak perlu memberitahu apa yang terjadi pada mereka berdua,karena kalian pasti tau kan jawabannya apabila sepasang kekasih sedang berjalan bersama-sama?.
Ah ya,berarti itu tandanya Zayn dan Rebecca belum mengkahiri hubungab mereka. Bodohnya aku telah termakan ucapan seorang Zayn Malik dan hampir saja aku menaruh harapan padanya.
**
"Diana"
Aku membalikan badanku begitu mendengar seseorang memanggil namaku dari belakang.
"Za-Zayn?" ucapku begitu melihat Zayn lah yang ternyata memanggil namaku.
Pria bermata Hazzel itu hanya menyunggingkan senyum di wajahnya dan aku membalas senyuman yang Zayn berikan padaku.
"Sedang apa?" ucapnya. "A--"
"Zayn!" belum sempat aku membuka suara,tiba-tiba ada suara seorang gadis yang memanggil nama Zayn. Aku dan Zayn menoleh bersamaan melihat siapa orang yang memanggil namanya tersebut.
Rebecca!. Perempuan berambut pirang dengan tubuh rampingnya berjalan cepat ke arahku dan Zayn sedang berdiri.
"Babe,aku mencarimu" ucapnya menggelayut di lengan Zayn dan membuat aku ingin muntah melihatnya.
Zayn hanya menatap Rebecca dengan tatapan datar. "Ya aku disini" ucapnya malas.
"Dan kau bersama....gadis jelek ini?" ucap Rebecca sambil menunjuk diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things
FanfictionSemua kejadian ini membuatku merasa terpuruk. Bahkan untuk melanjutkan hidupku pun rasanya malas. Aku merasakan ada lubang besar di hatiku yang terus menerus melebar. Entah sampai kapan,tapi kemudian... dia datang dengan caranya sendiri. Mengubah se...