Hari kelulusan sudah hampir tiba. Tinggal menunggu beberapa hari lagi Diana akan segera lulus dari sekolahnya dan akan masuk ke unviersitas impiannya di Manchester.
Diana menatap lurus kedepan memandang halaman belakang sekolah,dengan tatapan kosong. Baginya,semua yang ia alami selama bersekolah disini berlalu begity cepat.
Baru kemarin dirinya masuk sebagai murid junior di sekolah ini,berkenalan dengan beberapa teman baru,menjalin sahabat dengan Gwen,bahkan memiliki kekasih seorang Zayn Malik. Namun sebentar lagi,ia akan meninggalkan semua masa-masa indah selama berada di High School dengan teman-temannya.
Dia mengulas senyum tipis sambil mengingat tiap-tiap memori tentang dirinya dan sekolah ini.
"Tidak terasa ya" ucap seseorang dengan suara yang sangat Diana kenali.
"Time moving so fast" ucapnya masih memandang lurus ke depan.
Sesekali lelaki yang duduk disampingnya melirik sekilas,menatap wajah cantik gadis di sebelahnya.
"Aku ingat bagaimana dulu kit--"
"Aku sedang tidak ingin membahas itu" potongnya tanpa sekali pun memperhatikan lawan bicaranya.
"O-oh.. baiklah" ucap lelaki itu canggung.
Hening.
"Em.. setelah ini,kau akan lanjut kemana?" tanya lelaki itu.
"University of Manchester"
"Jurusan apa?"
"Arsitek mungkin. Kau?" baru kali inilah Diana menoleh kepada lawan bicaranya itu.
"Uhm.. aku mungkin akan tetap disini atau di Bradford" ucapnya.
"Ambil jurusan apa?"
Lelaki itu mengedikan bahunya. "Belum tau. Mungkin art" ucapnya menoleh pada Diana.
Diana menganggukan kepalanya mengerti. "Semoga sukses dengan pilihanmu ya" ucapnya mengulum senyum.
"Kau juga ya" balas lelaki itu. Dia mengangguk dan tersenyum,lalu kembali menatap lurus kearah depan.
**
"Jadi kau akan pergi ke prom dengan siapa?" ucap Gwen yang membuat Diana memutar matanya.
"Gwen,bahkan kita saja belum menghadapi ujian. Kenapa kau sudah ngomongin prom night sih?" ujarnya.
Gwen mengangkat bahu. "Tidak apa-apa sih,kan aku cuma nanya aja" ucapnya.
"Ehem"
Diana dan Gwen menoleh bersamaan begitu mendengar seseorang berdehem di dekat mereka.
"Harry" seru mereka bersamaan. Lelaki yang namanya disebutkan itu mengulum senyum khasnya.
"Sini,Haz" ucap Diana menepuk-nepuk kursi kosong di sampingnya.
Harry mengangguk dan menempati kursi tersebut. "Kalian lagi ngomongin apa sih? serius sekali sepertinya" ujar Harry penasaran.
"Kita lagi ngomongin prom night,Harry" cetus Gwen.
"Oo.." Harry mengangguk mengerti.
"So,Harry. Apakah kau sudah mempunyai pasangan untuk di ajak ke prom night?" ucap Gwen menggoda dengan tatapan yang terarah pada Diana.
"Apa? pasangan?" ulang Harry. Gwen mengangguk.
"Belum. Lagi pula kan itu masih lama,dan lagi pula...."
"Hai,guys!" serus Zayn yang tiba-tiba menghampiri mereka dan memotong ucapan Harry.
Zayn duduk tepat di samping Gwen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things
Fiksi PenggemarSemua kejadian ini membuatku merasa terpuruk. Bahkan untuk melanjutkan hidupku pun rasanya malas. Aku merasakan ada lubang besar di hatiku yang terus menerus melebar. Entah sampai kapan,tapi kemudian... dia datang dengan caranya sendiri. Mengubah se...