Moment

218 9 0
                                    

emang sih gambar di mulmednya ga nyambung,tp gatau knp suka bgt sama muka zayn disitu hahaha

enjoy~

said i'd never leave her,cause her hands fit like my t-shirt.

tongue-tied over three words,cursed.

running over thoughts that make my feet hurt

body's intertwined with her lips

Seorang pria berambut hitam pekat sedang duduk manis di sebuah bangku taman yang tepat mengahadap kearah sungai Thames.

Semilir angin menerpa wajah dan rambut jambul milik pemuda itu. Pemuda itu nampak memperhatikan lingkungan sekitarnya,berharap orang yang sedang ia tunggu akan datang secepatnya.

Sesekali ia melirik arloji hitam yang melingkar di tangannya. Merogoh saku jaket hitam yang ia kenakan untuk mengecek ponselnya,berharap mendapat kabar, kalau-kalau orang yang ia tunggu tida jadi datang menemuinya.

Seorang gadis dengan rambut yang ia biarkan tergerai,datang menyambangi pemuda yang sedang duduk di bangku taman itu. Memberikan senyum tipis sebelum akhirnya menempatkan dirinya di samping si pemuda.

now she's feeling so low,since she went solo

hole in the middle of my heart like a polo

and its no joke to me,so can we do it all over again?

"Maaf membuatmu lama menunggu" ucap gadis itu.

"No problem" balas si pemuda mengulum senyum pada sang gadis.

"So,ada apa,Zayn?" ucap gadis itu langsung.

"Apakah besok kau akan datang ke prom night?" ucap si pemuda yang bernama Zayn.

"Um,entahlah" balas Diana mengedikan bahu. "Kau sendiri bagaimana?" sambungnya.

Zayn menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Menggigit bawah bibirnya dan mencoba mengumpulkan keberanian untuk mengatakan ini pada Diana.

"Zayn" panggil Diana menepuk bahu milik Zayn.

"Um,ya?"

"Kau datang tidak?"

Zayn menghela napas untuk menghilangkan rasa gugup di hatinya.

"Zayn,kau belum menjawab pertanyaanku" ucap Diana yang merasa di acuhkan oleh Zayn.

"Aku...aku akan datang,tapi..." Zayn menggantungkan kalimatnya. Merasa penasaran,Diana pun menyahuti ucapan Zayn. "Tapi?" ucapnya.

Zayn sekali lagi menghela napas panjang. Dia menggenggam kedua tangan Diana dan menatap mata coklat milik Diana dalam.

"Z-zayn?" ucap Diana terbata.

if you're pretending from the start like this,

with a tight grip,then my kiss

can mend your broken heart

i might miss everything you said to me

"A-aku tau, mungkin ini terlihat bodoh. Aku tau,mungkin ini terlihat tidak masuk akal. Dan,aku tau kalau mungkin ini terlalu cepat bagimu. Tapi ini lah kenyatannya,Diana. Kau memang tidak masuk di akal sehat ku,tapi kau masuk di dalam hati ku. Katakan aku gila atau idiot,tapi memang inilah yang aku rasakan.." ucap Zayn panjang lebar.

Diana masih membeku tanpa mampu mengucap sepatah kata pun dari bibirnya. Tangannya pun masih mengait pada kaitan tangan kekar Zayn.

"Aku bodoh sudah menyiayiakanmu,aku bodoh sudah membuatmu terluka. Aku bodoh sudah membuatmu menangis,aku bodoh sudah menghianati cinta tulusmu. Aku bodoh sudah memilih keparat sialan itu dan meninggalkan mu begitu saja. Diana.. kau masih ingat kan dengan tempat ini? kau masih ingatkan hari dimana aku menyatakan itu padamu? kau masih ingatkan hadiah apa yang ku berikan padamu waktu itu?" ucap Zayn.

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang