Change

182 5 0
                                    

**
Di balik kehangatan dan kemesraan yang Zayn berikan pada Diana,ternyata di dalamnya terselubung hal lain.

Kedekatan Zayn dengan Rebecca. Kedekatan mereka berdua bermula pada saat Zayn dan Rebecca masuk di kelas yang sama dan sering terlibat dalam satu kelompok tugas sekolah.

Bahkan Zayn mulai terlihat cuek pada Diana. Pernah waktu itu Zayn sengaja tidak memberikan kabar pada Diana beberapa hari. Zayn beralasan kalau ia sedang sibuk dengan urusan futsalnya,Diana memaklumi itu karena Zayn adalah ketua tim futsal.

Tapi Diana merasa ada hal lain yang Zayn tutupi. Hari itu juga,Diana mengurung diri seharian di kamarnya. Diana memang seperti itu,emosinya yang masih labil membuat dia mudah sekali merajuk seperti anak kecil.

*
"Zayn kau dimana?" ucap Calum yang menelpon Zayn.

"..."

"Cepat kemari,Diana mengurung dirinya seharian di dalam kamar" ucap Calum sedikit membentak pada Zayn.

"..."

Tutt..tuut..

Calum mematikan ponselnya setelah mendengar perkataan Zayn yang akan segera datang menemui Diana.

**
Zayn's

Ada apa dengan dia? kenapa lagi? kenapa selalu seperti ini,sifatnya seperti anak kecil. Aku lelah dengan sikapnya itu.

"Ada apa Zayn?" aku merasakan seseorang menyentuh pundakku. Aku menoleh dan menemukan Rebecca yang menatapku bingung.

"Ah,tidak apa Rebecca. Aku harus pulang" ucapku memasukan ponsel kedalam saku.

"Diana lagi?" ucapnya. "Bagitulah" ucapku mengangkat bahu.

Aku memang sedang bersama Rebecca. Entah mengapa akhir-akhir ini aku selalu nyaman bersamanya. Terkadang aku juga curhat tentang hubunganku dan Diana,dan ya.. Rebecca sangat membantu dalam memberikan solusi.

Apa aku menyukai Rebecca? tidak mungkin. Zayn,kau sudah mempunyai Diana jangan pernah kau menyukai wanita lain.

Ya walaupun sikap Diana yang terkadang menyebalkan dan membuatku bingung harus melakukan apa,bahkan terkadang dia memarahi tanpa sebab yang jelas.

Apa aku bosan padanya? tidak mungkin. Aku mencintainya,walaupun hubungan kami sudah berjalan satu tahun.

*
Author's

Zayn segera melesatkan motornya menuju kediaman Diana. Setibanya disana,ia segera mengetuk pintu rumah sub-urban itu beberapa kali.

"Calum,ada apa dengan Diana?" ucap Zayn to the point.

Calum hanya mengedikan kepalanya yang memberi kode pada Zayn untuk masuk ke dalam rumah. "Di kamar" ucapnya singkat.

Zayn berlari menuju kamar Diana yang berada di lantai atas. Sesampainya di depan pintu,Zayn mengetuk beberapa kali pintu tersebut namun tidak terdengar jawaban dari dalam.

"Diana,ini aku Zayn" ucap Zayn di depan pintu,namun tidak ada jawaban.

"Kumohon buka dulu pintunya" ucap Zayn memohon,namun masih tidak ada jawaban.

"Diana,maafkan aku. Aku akan menjelaskan semuanya,tapi buka dulu pintunya dan biarkan aku masuk untuk menjelaskannya" ucap Zayn mulai frustasi.

Tak lama kemudian pintu tersebut terbuka dan nampaklah Diana dari balik pintu tersebut dengan wajah datar.

"Biar aku jelaskan ya" ucap Zayn menyentuh tangan Diana tapi gadis itu cepat-cepat menepis tangan Zayn.

"Baiklah" ucap Zayn menghela napas. "Aku tadi sedang ada latihan" dustanya.

Zayn berbohong,memang akhir-akhir ini Zayn mulai sering berbohong pada Diana. Itu semua karena Zayn sudah mulai terpengaruh oleh hasutan Rebecca.

Bahkan Zayn pun jarang ikut latihan futsal di sekolahnya dan lebih sering pergi bersama Rebecca. Prestasi Zayn disekolah pun menurun,di beberapa mata pelajarannya nilainya selalu C. Zayn mulai berubah karena pengaruh Rebecca Narvi.

part ini ga banget ya? emang-_-aku lagi gaada inspirasi,tp di paksain nulis hffff.
tp jgn lupa buat vomments! thx :)

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang