[ Chapter 2 ] Sakit

717 228 261
                                    

"Kalau kamu hujan, aku lebih baik basah kehujanan..."
-Im Nayeon

•••

"Hujan udah agak reda nih. Cepet naik motor. Gue takut lo makin parah, Nayeon."

Nayeon mengangguk lemah. Renjun langsung menaiki motornya disusul gadis itu di belakangnya.

Brumm..

Brumm...

Brumm....

Nayeon merutuki kebodohannya sendiri. Harusnya tadi ia menolak untuk pulang bersama dengan pemuda ini. Cara Renjun mengendarai motornya kali ini mirip banget kaya orang kesurupan!!

Lebih tepatnya kaya mau ngajak mati bareng!

Cepet banget ngejalanin motornya!!! Bahkan saking cepetnya, sepanjang jalan yang mereka lewatin, banyak pengendara lain yang ngeklaksonin mereka gara-gara Renjun ugal-ugalan. Anginnya tu gede banget gila!! Kalau gini caranya, bisa bisa kondisi Naya makin parah Rendy Mahendra!!!

Selama perjalanan, gadis itu memejamkan mata, mendadak jadi ustazah yang merapal zikir serta doa-doa agar selamat sampai tujuan. Dan tak lupa dengan berbagai rutukan untuk dirinya sendiri soalnya udah nurut buat dianter pulang sama musuhnya ini.

•••

Akhirnya mereka sampai di depan rumah Nayeon. Jantung gadis itu rasanya mau copot gara gara ulah Renjun barusan!

Mending Nayeon pesen taksi online terus bayar, daripada pulang bareng musuhnya ini!!! Gratis sih, tapi gak menjamin Nayeon bakal selamat sampe rumah dengan aman sentosa.

Gadis itu langsung turun dari motor ketika ia melihat Taeyong yang sedang bergerak kesana-kemari di ambang pintu dengan raut wajah khawatir.

"Nayeon!" panggil Taeyong sambil menghampiri adik kecilnya.

"Lo gak kenapa - napa kan dek?" Lanjutnya.

"Tadi Nayeon kedinginan, bang. Kayanya dia demam, soalnya suhu badannya agak panas." Terang pemuda di samping Nayeon.

Taeyong panik dan langsung ngecek suhu badan adiknya dengan menempelkan punggung tangannya di dahi dan pipi gadis itu.

"Istirahat gih," titah Taeyong sambil menatap manik adiknya dengan cemas.

Pandangan Taeyong kini beralih menatap pemuda di hadapannya. "Btw thanks ya, Ren. Udah mau nganterin adek gue pulang."

"Bilang makasih gitu, dek. Dia kan udah nganterin lo sampe rumah." sindir Taeyong pada adiknya.

"Makasih Ren-"

Tiba tiba saja gadis itu merasa tubuhnya sangat lemas. Pening mulai menjalar dikepalanya dan..

Brukk !!

...Semuanya gelap.

"Nayeon!!"

•••

Renjun langsung mengangkat tubuh Nayeon menuju kamar gadis itu diikuti Taeyong di belakangnya. Begitu sampai di dalam kamar, pemuda itu langsung menidurkan Nayeon dengan perlahan di atas kasur.

Sebuah Rasa [Selesai ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang