[ Chapter 21 ] Someone In the Past

218 55 31
                                    

"Karena kenangan tentang kita masih tetap menjadi mimpi terindah,"

-unknown (?)

•••

Setelah mendengar kabar tentang pemuda Huang dari Jaemin, gadis itu langsung mengajak Jeno untuk kembali ke rumah sakit.

Sepanjang perjalanan Nayeon hanya terdiam dan terus menangis. Pikirannya terus memikirkan segala kemungkinan terburuk. Segala kemungkinan yang sangat menyeramkan.


Jeno melirik ke arah kaca spion guna melihat Nayeon di belakangnya. Jeno tahu jika gadis di belakangnya kini sedang menangis, meskipun wajah Nayeon berada dibalik badannya.

"Gue tau lo khawatir sama keadaan Renjun. Lo tenang dulu, Renjun pasti baik baik aja,"

Gadis itu menghela nafas kasar lalu tersenyum hambar. "Baik baik aja?"

"Stop ngehibur gue sama kalimat itu Jen. Dia koma, dan sekarang kondisinya makin parah. Dia bisa aja-"

"Lo juga stop mikir kaya gitu Nay. Renjun. Cowo itu gaakan kemana-mana. Dia bakal disini, sama kita." potong Jeno tegas.

"Gue takut Jen," ujar Nayeon lirih.

"Dia baik baik aja. Renjun pasti baik baik aja,"

Pemuda Lee menarik nafas pelan. Renjun baik baik saja. Sahabatnya itu baik baik saja. Semua hal itu ia ucapkan hanya sekedar menghibur dirinya sendiri.

Kayla sudah meninggalkannya. Meninggalkannya di dalam sebuah ruang hampa dengan segudang tanda tanya.

Gadis itu tiba tiba menghilang, tanpa mengucapkan salam perpisahan atau memberikan jawaban untuk seluruh pertanyaannya.

Dan sekarang? Sahabatnya?

Pemuda itu tak sanggup. Ia benar benar tak sanggup jika harus kehilangan seseorang; lagi.

•••

"Ayo Ren. Gue yakin lo bisa."

"Lo harus sembuh,"

"Ntar siapa yang bakal jadi temen gue buat kabur kaburan lagi," ujar Jaemin sambil sesekali mengintip dari celah di balik pintu.

Sejak tadi, pemuda itu hanya duduk, berdiri, lalu duduk lagi.

Jaemin benar benar merasa gelisah setelah mendengar kabar dari salah satu perawat yang menangani sahabatnya. Hanya tersisa dia sendirian disini sejak Jeno dan Nayeon pergi.

Sangat tidak mungkin jika ia meminta kedua orang tua Renjun untuk datang kesini. Karena saat ini mereka sedang berada di luar negeri untuk urusan pekerjaan.

Sudah cukup dengan mendengar kabar sahabatnya mengalami kecelakaan, lalu koma. Dan sekarang? Semakin parah?

"Jaem!!"

Teriak seorang gadis sambil berlari ke arah pemuda itu.

"Gimana keadaannya?"

Jaemin menghela nafas, lalu berusaha tersenyum simpul.

"Gue yakin dia baik baik aja,"

"Emangnya udah ada perawat yang ngasih kabar sama lo?" tanya pemuda Lee yang hanya dibalas gelengan pelan oleh Jaemin.

Butiran bening kembali luluh dipelupuk mata Nayeon. Mau sampai kapan semua orang akan meyakinkannya bahwa pemuda itu baik baik saja?

Renjun terbaring, koma. Dengan perban yang menghiasi kepalanya. Bahkan sekarang kondisinya semakin parah.

Sebuah Rasa [Selesai ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang