[ Chapter 31 ] Masalah dan Solusi

167 42 43
                                    

Kalau ada typo atau kesalahan dalam penulisan, jangan sungkan buat ngasih tau aku lewat komentar ya (≧∇≦)/

Happy Reading (◍•ᴗ•◍)❤

•••

"Alin gak tau cara biar berhenti suka sama kamu, Yeon."

-Lai Guanlin

•••

"RENJUN!!! BANGUN KAMU! GAK LIAT SEKARANG JAM BERAPA?!"

Pagi itu seorang wanita mengetuk kecang daun pintu kamar keponakannya. Sudah 10 menit ia berteriak tapi tak kunjung mendapat jawaban dari dalam.

Merasa kesal, wanita itu membuka pintu dengan kencang lalu berjalan dengan cepat menuju seorang pemuda yang masih terbaring di atas kasurnya.

"Bangun atau tante seret kamu ke bawah!"

"Lima menit lag-"

"Renjun!" potong wanita itu sambil menarik selimut yang dipakai oleh keponakannya.

"Kamu kenapa sih, nak? Kemarin pulang basah basahan, terus langsung pergi ke kamar, nggak nyamperin dulu tante kaya biasanya. Tante bikin salah ya sama kamu?"

Pemuda itu perlahan membuka matanya. Ia menggelengkan kepalanya. "Renjun lagi mau bolos sekolah hari ini, tan. Renjun juga minta maaf karena udah bikin Tante Tania khawatir kemarin."

Tania menarik nafas pelan lalu tersenyum simpul. "Tante udah anggep kamu kaya anak tante sendiri selama kamu di sini. Kalau ada masalah di sekolah, kamu jangan sungkan buat cerita sama tante."

"Kamu makan dulu ya? Tante tunggu kamu di bawah," lanjut wanita itu sambil mengusap pelan rambut Renjun lalu melangkah pergi.

•••

Setelah beberapa kegiatan yang sempat tertunda dilanjutkan, beberapa jam kemudian akhirnya acara perpisahan itu resmi selesai. Semua panitia, guru guru juga setiap murid langsung bersiap siap untuk pulang.

"Yeon mau langsung pulang?" tanya pemuda itu sambil memberikan satu cup ice cream chocolate pada Nayeon.

Gadis itu mengangguk pelan. "Iya Al, Yeon cape. Lagipula disini cuma tinggal ada Haechan sama temen temennya yang lagi beresin barang-barang."

"Maaf, kemaren Yeon udah ninggalin Alin gitu aj-"

"Gak masalah. Alin juga udah tau kok jawaban dari pertanyaan Alin itu apa," potong pemuda itu sambil tersenyum simpul.

Gadis itu menundukkan kepalanya, menatap sebuah cup ice cream ditangannya. "Maaf Al, Yeon udah berusaha kok buat bales perasaan kamu. Tapi Yeon gagal,"

Guanlin menoleh lalu menatap lembut manik gadis di sampingnya. "Ada banyak hal yang gak bisa dipaksain di dunia ini, Yeon. Salah satunya perasaan."

Pemuda itu menarik nafas pelan lalu tersenyum simpul. "Alin gak pernah bisa maksa kamu buat suka sama Alin. Kalo kamu maksain perasaan kamu buat Alin, kamu gak akan bahagia, Yeon."

Cairan bening perlahan luluh dari pelupuk mata gadis itu. "Kamu orang yang baik, Al. Harusnya kamu jangan pernah suka sama Ye-"

"Tapi maaf, Alin juga gak bisa maksa hati Alin buat berhenti suka sama kamu, Yeon."

Sebuah Rasa [Selesai ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang