"Semua yang patah akan sembuh, tapi tak lagi utuh."
-Im Nayeon
•••
"Bang!"
Nayeon berjalan pelan ke arah gerbang setelah meminta Taeyong menjemputnya. Ia benar-benar ingin cepat cepat pulang dan merebahkan diri di kasur empuknya.
"Lama amat sih lo," keluh Taeyong sambil menyentil dahi adiknya.
"Sorry." balasnya diakhiri kekehan pelan.
Taeyong melihat adiknya dengan tatapan menyelidik. Hari ini, adiknya memakai topi dan sebuah masker untuk menutupi wajahnya, tak seperti biasanya.
Saat menatap manik mata Nayeon, ia mendapati mata adiknya ini sembab, seperti habis menangis.
"Lo nangis?"
"Eh?" sadar dengan matanya, ia langsung menurunkan topinya.
"Ini..kayanya kelilipan deh," elaknya.
Taeyong mengangguk lalu menyuruh adiknya naik. Ia tahu adiknya berbohong. 'Kelilipan' hanyalah alasan klise yang digunakan sebagian orang agar tak ada lagi mengusiknya.
Bisa ia tebak bahwa alasan adiknya menangis karena masalah percintaan, dengan Renjun pastinya.
Ia harus menunggu. Mungkin saja Nayeon masih perlu waktu untuk menceritakan semua masalahnya padanya.
•••
Kenapa harus sekarang?
Pertanyaan itu terus berada dalam benak Renjun, seperti menuntut sebuah jawaban.
Jangan pernah berbohong pada seseorang yang kamu sayang. Kejujuran mungkin menyakitkan, tapi kebohongan menghancurkan segalanya.
Sebuah kalimat yang pernah ia baca di salah satu website internet itu mungkin sesuai dengan yang sedang ia alami saat ini.
Semua ini hanya masalah waktu.
Perlahan Nayeon akan mengetahui segalanya. Entah karena Renjun yang mengaku, atau Nayeon yang mencari tahu.
Seharusnya sejak awal ia jujur pada Nayeon. Mungkin Nayeon akan mengerti dan situasinya mungkin tak akan seburuk ini.
Dan mungkin juga, tak semua perjuangan yang ia lakukan hancur tak tersisa.
"Hoi, Ren!" panggil Jeno sambil berjalan pelan ke arah Renjun lalu mendudukkan dirinya di samping sahabatnya itu.
Sejak kejadian di kantin tadi, Renjun lebih banyak diam. Terlihat lesu, dan menjadi pemurung. Seperti kehilangan semangatnya.
Dan bisa ia tebak penyebab dari berubahnya sikap Renjun adalah Nayeon.
Gadis itu memutuskan hubungan mereka dihadapan banyak orang. Dihadapan setiap pasang mata yang bahkan sebagian dari mereka berharap bahwa hubungan mereka berdua berakhir.
"Lo masih mikirin Nayeon? Udah lah Ren. Masih ada 1 miliyar cewe di muka Bumi selain dia,"
Renjun beralih menatap tajam manik mata sahabatnya. "Gue cinta sama dia. Perasaan itu udah ada selama 2 tahun. Dan sekarang, nggak sampai 2 hari gue pacaran sama dia, semuanya selesai,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa [Selesai ]✔
Teen Fiction"Bener ya kata orang. Jarang di balik pertemanan gak keselip sebuah rasa. Contohnya kaya gue sama dia sekarang," - Huang Renjun. "Cuma lo yang sukses bikin hati gue gak karuan kaya gini, Renjun! - Im Nayeon. ...