[ Chapter 14 ] Bucin

368 73 125
                                    

"Jangan pergi, aku maunya kamu disini,"

-Huang Renjun

•••

"Dek, seriusan! Mata gue gak siwer, kan! Masa iya gue liat Renjun nge-post foto lo di akun instagramnya sambil bilang sayang sayangan alay Bombay!! Kalian pacaran?! Kok gak bilang sama gue sih!!"

"Astagfirullah bang! Udah berapa kali sih gue bilang, jangan ngegebrak pintu kamar gue!!! Mana handphone gue gak sengaja ke lempar lagi gara gara lo! Untung aja lemparnya ke bantal, kalo ke lantai gimana?!!"

"Ya rusak lah," balasnya enteng.

"Itu tau!!"

Nayeon membuang nafas kasar lalu mengusap perlahan layar ponselnya. "Cup, cup, cup. Maafin gue ya."

Taeyong yang melihat kelakuan adiknya satu ini menggelengkan kepalanya. Kenapa Nayeon bisa jadi gila begini?

"Dih, stress lo dek."

Nayeon langsung menatap tajam kakaknya dan hanya menghembuskan nafas kasar.

"Mau gue anter ga?"

Nayeon berdecak pelan. "Kemana?"

"Ke RSJ,"

"Sialan!" Dengan cepat, Nayeon langsung melempar sebuah bantal tepat di wajah kakaknya.

"Wajah tampan gue!!" ujar Taeyong hiteris. Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan tingkah kakaknya ini.

"Sebenernya, ngapain sih lo kesini, bang?"

Taeyong yang ingat tujuannya datang kemari langsung berteriak histeris.

"Lo jadian sama si Renjun dek?!! Kapan anjir?!"

Nayeon mendengus pelan mendengar pertanyaan yang baru saja keluar dari bibi Taeyong. Kakaknya itu sudah membuat gaduh sekamar dan datang hanya sekedar memastikan kalau ia dan Renjun sudah berpacaran?! Yang benar saja!

"Emang kalo gue jadian harus bilang-bilang, ya? Lo aja kalo nge-date sama Kak Jennie gak pernah bilang ke gue, tuh. Paling lo cuma ninggalin surat yang isinya ngata-ngatain gue jomblo," balas Nayeon saskartik.

Pemuda itu kini tersenyum malu. "Iya deh iya, gue minta maaf. Tapi-"

"Apa?"

"Traktirannya besok cair, kan?" ujar Taeyong dengan tampang tanpa dosa yang langsung mendapatkan tatapan sinis dari adiknya.

"Keluar sana, bang. Keluar." Usir Nayeon sambil mendorong punggung kakaknya keluar dan langsung mengunci pintu kamarnya.

"Traktirannya ditunggu yaa!!"

Nayeon berdecak kesal. "Gak ada traktir-traktiran!!!"

"Ah lo mah pelit!" cibir Taeyong lalu melangkah pergi.

Nayeon membuang nafas kasar lalu menidurkan tubuhnya kembali di atas kasur. Ia menatap layar ponselnya yang masih setia menunjukkan instagram milik pacarnya.

Seulas senyum tercetak dengan begitu jelas dibibir Nayeon. Ia rasa, ia benar-benar sedang jatuh cinta sekarang!

Gadis itu membenarkan posisi bantalnya, bersiap untuk tidur.

Sebuah Rasa [Selesai ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang