"Walaupun kamu sering mengusiliku, terima kasih telah menjadi sahabatku. Sahabat yang selalu menemani suka maupun dukaku, kak,"
-Im Nayeon
•••
Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu yang berasal dari luar saat hujan deras.
TokTok
"Tunggu sebentar,"
Tanpa pikir panjang, Taeyong langsung menyimpan cemilannya di atas meja tamu lalu berjalan untuk membuka pintu.
Cklek
"Astagfirullah!!"
Pemuda itu langsung disuguhkan pemandangan yang sangat mengejutkan. Taeyong kini melihat adiknya dalam keadaan basah kuyup, dengan rambut yang sedikit berantakan, ditambah dengan wajah yang menunduk. Tak ada lagi sifat menyebalkan yang gadis itu tunjukkan sekarang.
Tanpa berfikir panjang, Taeyong langsung menuntun adiknya masuk lalu mendudukkannya di atas kursi. Pemuda itu pergi ke dapur lalu kembali dengan segelas coklat panas di tangannya.
"Coklatnya diminum dek, biar nggak dingin,"
Gadis itu hanya terdiam, tak berniat membalas perkataan kakaknya. Bahkan, secangkir coklat panas yang kakaknya buat saja tak ia sentuh sama sekali.
"Nayeon?"
Perkataan Taeyong lagi lagi tidak digubris oleh adiknya. Pemuda itu menarik nafas panjang lalu berujar dengan penuh percaya diri.
"Orang ganteng kaya gue jangan dikacangin,"
Gadis itu tak perduli. Kepalanya terus menunduk. Bahkan, menatap ke arah kakaknya pun tidak.
"Cangcimen, cangcimen,"
"...."
"Lah dipeanutin beneran,"
Celetuk pemuda itu setelah melihat Nayeon yang sama sekali tak merespon apapun. Bahkan saat ini, Taeyong tiba-tiba saja merasa bahwa gadis di hadapannya ini bukan lah adiknya.
Mana mungkin seorang gadis yang sangat gemar berbicara tiba tiba saja terdiam dan tak mengatakan sepatah apapun seperti ini?
"Ini Nayeon, kan?"
Sebuah pertanyaan bodoh kini terucap dari bibirnya. Sifat penakut Taeyong muncul. Ia membayangkan, bagaimana jika gadis yang ada di hadapannya ini bukanlah adiknya, melainkan setan jadi jadian seperti di film film horor yang ia tonton?
Kan serem.
Nayeon perlahan mengangkat kepalanya, menatap manik mata sang kakak. Tatapannya sendu, bibirnya pucat. Nafas Taeyong tercekat.
Ini bukanlah Nayeon yang ia kenal!
"Plis jangan ganggu gue. Gue terlalu ganteng buat digangguin setan! Gue masih jomblo! Gue masih pengen ngerasain pacaran sama orang!!" Racau pemuda itu sambil menutup kedua matanya, takut.Bahkan, saat ini Taeyong mulai merapalkan semua doa yang ada dipikirannya. Saking paniknya, doa makan saja tetap ia baca.
Perlu kalian ketahui, ada 4 hal yang paling Taeyong takuti di muka Bumi ini. Pertama Tuhannya, kedua amukan kedua orang tuanya karena bisa saja detik itu juga semua PS yang ia punya di buang ke tong sampah oleh ayahnya, ketiga jurus terbang yang dimiliki kecoa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa [Selesai ]✔
Ficção Adolescente"Bener ya kata orang. Jarang di balik pertemanan gak keselip sebuah rasa. Contohnya kaya gue sama dia sekarang," - Huang Renjun. "Cuma lo yang sukses bikin hati gue gak karuan kaya gini, Renjun! - Im Nayeon. ...