[ Chapter 1 ] Musuh Bebuyutan

1.1K 242 358
                                    

"Aku lebih baik membenci seseorang pada awalnya kemudian mencintainya pada akhirnya, daripada sebaliknya."
- Im Nayeon

•••

"Huang Renjun!! Sini lo! Biar gue cakar muka lo yang sok kegantengan itu!"

Sejak tadi, seorang gadis terus berlari tanpa henti, berusaha mengejar salah satu makhluk Bumi yang benar benar membuatnya kesal. Siapa lagi kalau bukan musuh bebuyutannya, Huang Renjun.

Kelakuan pemuda itu kali ini benar benar membuat Nayeon naik darah! Dengan mudahnya Renjun mencoret-coret baju olahraga milik Nayeon yang gadis itu simpan di atas meja menggunakan spidol hitam. 

Apalagi tulisannya;

Renjun ganteng ♡

"Lo tuh harusnya bersyukur Nay, cuma lo doang yang bisa dapetin karya gue. Banyak loh yang ngantri," Balas Renjun dengan tampang songongnya.

"Coret - coret baju gue lo bilang karya?!" Ni anak nyulut emosi banget dah.

"Sini lo!"

"Coba aja tangkep kalo bisa." tantang pemuda itu sambil menjulurkan lidahnya.

Nayeon berdecak sebal. Tenggelemin orang ke laut dosa gak, sih?

"Renjun!! Lo tuh ya!!!"

"Apa? Ganteng? Emang."

Kegaduhan yang mereka berdua ciptain sekarang, sukses bikin mereka sejenak jadi pusat perhatian di kelas. Habis itu, semua orang kembali ke aktivitas mereka masing-masing. Semuanya udah memaklumi tingkah Nayeon dan Renjun karena gak ada hari tanpa mereka teriak-teriak di dalam kelas.

"Lo harus tanggung jawab!!"

"Gak mau!!"

Gadis itu berdecak kesal. Kenapa sih musuhnya ini sangat menyebalkan?! Mana jailnya cuma ke dia doang lagi. Gak ada apa anak lain yang bisa jadi incaran Renjun selain dirinya!

Dan lebih anehnya lagi , banyak manusia diluar sana yang malah terpikat sama pesona dia. Menurut mereka, Renjun itu ganteng, cool, imut, ngegemesin. Pokoknya sesuai banget deh sama karakter novel yang suka mereka baca. Gak tau kenapa, pandangan Nayeon berkata lain. Menurut gadis itu, Renjun adalah satu satunya manusia yang berhasil mecahin rekor orang yang paling meyebalkan dalam hidupnya. 

Merasa hanya membuang tenaga dengan cuma cuma, gadis itu menyerah dan langsung duduk di bangkunya. Cape, soalnya kan ngejar orang juga butuh tenaga. 

"Apalagi ngejar yang gak pasti." -Author

"Cape?" ledek pemuda itu sambil berjalan pelan ke arah Nayeon.

"Menurut lo?" Balas Nayeon sinis.

"Anak - anak ayo cepet ke lapang. Gak pake lama!" Tiba - tiba Pak Woojin dateng dan teriak pake toa.

Semua murid termasuk Nayeon langsung bergegas menuju lapangan, daripada gendang telinga mereka jadi korbannya.

•••

Karena baju olahraga yang dicoret coret, gadis itu berakhir duduk sendirian di pinggir lapangan karena gak diizinin buat balik ke kelas.

“Sialan lo, Ren! Awas aja ya kalo ketemu, gue bejek-bejek muka lo!!!” gerutu Nayeon sambil menendang kerikil kecil di bawahnya.

Sebuah Rasa [Selesai ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang