"Bener ya kata orang. Jarang di balik pertemanan gak keselip sebuah rasa. Contohnya kaya gue sama dia sekarang," - Huang Renjun.
"Cuma lo yang sukses bikin hati gue gak karuan kaya gini, Renjun! - Im Nayeon.
...
"Hati-hati berkata benci, terlebih pada orang yang dekat dan hampir kamu sayangi. Biasanya itu bukan benci. Tapi perasaan rindu bahkan rasa cemburu,"
-Im Nayeon
•••
Mereka langsung memasuki restoran dan memilih tempat duduk di dekat jendela.
"Mau pesan apa kak?" Tanya pelayan restoran sambil memegang buku kecilnya.
“Macaroon rasa strawberry satu sama lemon tea satu.” Balas Taeyong.
Gadis itu menggeleng gelengkan kepalanya, tak habis pikir pada kakaknya yang satu ini. Pagi tadi, sepiring macaroon sudah pemuda itu habiskan sendirian. Lalu sekarang, Taeyong memesan macaroon lagi?
"Kalau aku capuccino aja satu," Kata Nayeon.
"Mau ditambah lagi?" Tanya pelayan itu.
"Udah aja," Pelayan restoran itu mengangguk, lalu berjalan pergi.
Nayeon tersenyum simpul sambil menatap manik kakaknya. “Thanks ya, bang udah bikin gue bahagia hari ini.”
Pemuda itu terkekeh pelan. “Apa sih yang nggak buat lo?” balas Taeyong sambil mengusap lembut rambut adiknya.
Nayeon menarik nafas pelan. Gadis itu sempat berfikir, boleh nggak sih dia ambyar sama abangnya sendiri?
Secara visual, kakaknya itu termasuk golongan terlalu tampan dan menjadi salah satu mostwanted di tempat kuliahnya karena sangat aktif berorganisasi dan pandai bergaul.