***
Keesokan harinya, Lisa datang ke YG, masih memarkir mobilnya di depan lobby utama, masih berjalan menghampiri reseptionis dan menyebutkan namanya disana. Lisa masih belum memiliki kartu pegawainya dan pagi ini petugas reseptionis memberikan kartu itu. Si petugas bahkan menyuruh Lisa untuk masuk dan mencari Yang Hyunsuk sendiri.
"Maaf seharusnya kemarin aku menemanimu berkeliling," ucap Yang Hyunsuk begitu Lisa datang menemuinya.
"Bagaimana iKon? Syuting mereka berjalan lancar?" tanya Lisa yang sekarang berjalan di sebelah Yang Hyunsuk untuk kembali berkeliling. "Kemarin aku sudah berkeliling dengan Lee Seung- hyun?"
"Maksudmu Seungri?" tanya Hyunsuk dan Lisa hanya mengangguk. Sudah lama Seungri tidak di panggil dengan nama aslinya, karena nama aslinya itu hampir sama dengan nama TOP Big Bang. "Bobby iKon jatuh dari motor saat syuting kemarin. Seharusnya mereka memakai pemeran pengganti tapi Bobby bersikeras mencoba dan akhirnya jatuh,"
"Astaga... Lalu bagaimana? Dia baik-baik saja?"
"Ibu jari kakinya patah dan sekarang dia di rumah sakit, syuting MV jadi tertunda tapi itu bukan masalah besar sekarang," jelas sang CEO membuat Lisa hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya seperti sebuah boneka kucing di toko. "Bagaimana berkeliling dengan Seungri kemarin? Apa saja yang sudah di katakannya?"
"Ruang kerjaku, kantin, atap, tempat bermain, orang-orang yang akan ku latih, teman-teman sesama pelatih, beberapa trainee, beberapa idol dan beberapa produser. Seungri sudah mengenalkan mereka semua kemarin,"
"Kalau begitu apa masih ada yang perlu kau tanyakan?"
"Kenapa Hyunseung kembali ke YG?" tanya Lisa, sama sekali tidak terduga sebelumnya. "Aku sudah bertanya pada Seungri tapi dia tidak memberiku jawaban yang pasti. Dulu samchon mengadu mereka, rasanya pasti canggung kalau sekarang Hyunseung bekerja disini juga,"
"Memang apa jawaban Seungri saat kau bertanya?"
"Hyunseung tidak pernah keluar dari YG," jawab Lisa sembari menaikan bahunya. "Ucapannya sama sekali tidak menjawab pertanyaanku,"
"Hyunseung memang tidak pernah benar-benar keluar. Dia menjadi trainee di agensi lain, kemudian debut dengan B2ST. Karirnya lumayan bagus tapi setiap kali senggang dia selalu mampir kesini. Hyunseung dan Seungri tidak pernah berada dalam suasana canggung, Hyunseung memang pendiam. Sejak dulu begitu. Sekarang dia tidak begitu sibuk, dia hanya perlu mengurus album solonya jadi punya banyak waktu senggang untuk membantu trainee disini belajar dance,"
"Bukankah itu aneh? Maksudku dia tidak menekan kontrak dengan YG kenapa dia-"
"Hyunseung keluar dari agensi lamanya," potong Yang Hyunsuk. "Dia sudah lama keluar dari agensinya, namun belum ada yang memberitakan pernyataan resminya. Sekarang dia artis independen yang tidak terikat kontrak dengan agensi manapun. Sepertimu, model yang tidak terikat kontrak dengan agensi manapun,"
"Ah... Hal yang seperti itu juga ada disini?" balas Lisa yang lagi-lagi hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Namun belum sempat Yang Hyunsuk berkomentar, suara seorang G Dragon sudah memenuhi lorong. Di ujung lorong di depan ruang latihan para trainee, Jiyong baru saja keluar dari lift sembari menggerutu.
"Ini terlalu pagi untuk latihan rapp! Semalam aku sama sekali tidak bisa tidur dan kau menyuruhku melatih- astaga! Annyeong hyung, Li... sa," oceh Jiyong ketika langkahnya harus tiba-tiba berhenti di depan Yang Hyunsuk dan Lalisa Park.
"Annyeonghaseyo," balas Lisa sembari menundukan kepalanya. Hanya sopan santun biasa kepada orang yang lebih tua darinya.
"Kenapa kau datang sepagi ini, Ji?" tanya Yang Hyunsuk membuat Lisa lantas melihat jam tangannya. Saat itu sudah jam 10 dan mereka bilang itu masih pagi, Lisa benar-benar heran mendengarnya. Tinggal di Philipina membuat Lisa terbiasa memulai harinya di pukul 6 pagi.
"Ah aku? Aku harus melatih anak-anak yang di daftarkan ke SMTM," jawab Jiyong sedikit gugup, membuat Lee Joon– asisten pribadinya menghela nafas lega karena Jiyong akhirnya berhenti mengomel.
"Oh... Kalau begitu, bagaimana kalau kau mengajak Lisa? Lisa perlu melihat bagaimana cara kita melatih anak-anak," ucap Yang Hyunsuk membuat Jiyong langsung membulatkan matanya. Bagaimana ini? Jiyong belum siap berhubungan kembali dengan Lisa. Melihat Lisa masih terus membuat Jiyong merasa bersalah atas semua yang terjadi 10 tahun lalu. Lisa memang terlihat sangat berbeda sekarang, namun di mata Jiyong, Lisa masih terlihat seperti anak 15 tahun yang menangis karena impiannya di hancurkan.
"B- ba- baiklah," ucap Jiyong sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kebiasaan Jiyong saat gugup, selain mengigiti ujung kukunya. "Aku harus masuk sekarang, ayo," ajak Jiyong yang kemudian melangkah masuk ke dalam sebuah ruang latihan di dekat sana. Lisa mengikuti Jiyong setelah ia berpamitan pada Yang Hyunsuk. Mereka masuk ke ruang latihan dan Jiyong mengenalkan Lisa pada lima rapper yang sudah ada di dalam ruangan itu.
"Lee Byunggon?" ucap Jiyong sembari membaca selembar kertas lecek dari saku mantelnya. "Jung Junhyuk? Keita? Kim Jeongseob? Semuanya sudah disini?"
"Ne!" jawab keempat pria itu sembari berdiri tegak di tengah ruang latihan. Ruangan itu seukuran enam ranjang king size, dengan pengeras suara di tiap sudutnya, sebuah loker sembilan pintu di sudut paling utara, sofa sepanjang dinding bagian selatan, sebuah keyboard dan set microphone di sudut ruangan.
"Baiklah, kalau begitu, kenalkan ini Lalisa Park. Dia akan jadi salah satu pelatih modeling di sini," ucap Jiyong, rasa gugup tidak ia biarkan ikut masuk ke ruang latihan itu. Di dalam ruangan itu, ia bukanlah si Kwon Jiyong yang mudah gugup, melainkan si sempurna G Dragon. "Dia masih muda tapi bersikaplah sopan padanya, dia tidak disini untuk menajadi temanmu, dia kesini untuk melatihmu. Lee Byunggon, kau sudah dua kali gagal karena gugup, belajarlah dari pelatih Park caranya mengatasi rasa gugup itu,"
"Ne!" ulang keempat bocah itu sekali lagi.
"Silahkan memperkenalkan dirimu," ucap Jiyong sembari melirik Lisa yang berdiri di sebelahnya.
"Ne... Annyeonghaseyo, seperti katanya namaku Lalisa Park dan kalian bisa memanggilku Lisa atau pelatih Park, terserah... Tidak ada hal yang ingin ku katakan. Aku disini untuk melihat latihan kalian, semoga kehadiranku tidak mengganggu latihan kalian, fighting!" tutur Lisa sembari tersenyum. Membuat keempat bocah gugup di hadapannya ikut tersenyum. "Silahkan memulai latihanmu Pelatih Kwon?" ucap Lisa sedikit ragu dengan senyum canggungnya. Ia tidak tahu bagaimana harus memanggil Jiyong sekarang.
"Baiklah, kita mulai latihannya," ucap Jiyong kemudian. Pria itu melangkah mendekati keyboard kemudian duduk di kursinya, menekan beberapa tuts untuk melemaskan jemarinya.
"Boleh aku duduk disana?" tanya Jiyong sembari menunjuk sofa panjang di ruangan itu.
"Ya, silahkan," jawab Jiyong. "Siapa yang lebih dulu? Bagaimana kalau kita mulai dari Keita?" lanjutnya sembari melirik empat bocah di depan keyboardnya. Tidak ada yang berkomentar setelahnya, Keita berdiri di depan keyboard sementara tiga bocah lainnya duduk bersama Lisa di sofa.
Jiyong tidak berbasa-basi begitu latihan itu dimulai. Ia memberi Keita irama dengan keyboardnya dan meminta Keita menunjukan kemampuan rappnya. Sementara itu, dengan sedikit berbisik Lisa bicara pada Byunggon.
"Tidak apa-apa gagal," bisik Lisa pada Byunggon, membuat bocah itu lantas menoleh pada pelatih di sebelahnya. "Walaupun kau lelah, dan hasilnya tidak seperti yang kau harapkan, tidak apa-apa selama hal itu membuatmu senang. Tidak apa-apa selama itu menyenangkan untukmu,"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DEBUT
FanfictionJalan itu membentang panjang, penuh batu, penuh duri, penuh genangan air mata, keringat, darah dan nanah. Begitu selesai melewati jalan mengerikan itu, akan ada gerbang dengan papan nama bertuliskan "Debut" di atasnya. Pintu gerbangnya terbuka, namu...