***
Tetap merahasiakan siapa ayah Lisa adalah pilihan terbaik. Toh pria itu juga tidak menginginkan Lisa. Lisa juga tidak membenci Seungri, benar kalau Seungri ternyata sepupunya namun itu bukan alasan untuk membenci Seungri.
Sudah hampir tiga minggu setelah hubungan Lisa dan Joonyoung berakhir, mereka sudah tidak lagi bertemu atau saling menghubungi. Namun Lisa masih merindukannya. Mungkin berkencan dengan seseorang adalah cara terbaik untuk melupakan Joonyoung. Mungkin berkencan dengan orang lain akan membuat Lisa tidur lebih nyenyak. Namun orang itu pastinya bukan Seungri, Gummy bisa mendapat serangan jantung kalau sampai tahu Lisa berkencan dengan Seungri.
Hanya Gummy, Lisa, Joonyoung dan Jiyong yang mengetahui kebenaran atas ayah Lisa saat ini. Dan itu menjadi beban untuk keempatnya, karena Gummy, Joonyoung dan Jiyong khawatir Lisa akan terluka. Karena Lisa khawatir Gummy akan terluka.
Setidaknya sampai memasuki bulan keduanya di YG, Lisa masih bisa bertahan. Bekerja saat siang, merindukan Joonyoung saat malam dan menolak Seungri di setiap kesempatan. Sementara Jiyong? Apa yang bisa ia lakukan selain berpura-pura tidak tahu?
"Hyung, aku ingin membuat Lisa menjadi orang pertama yang mendengar lagu kita," ucap Seungri di akhir sesi pertemuan mereka. "Bolehkan? Aku mengajaknya kesini saat lusa kau menyelesaikan editingmu?" susulnya sembari merapihkan barang-barangnya. Rekaman untuk lagu berjudul Girlfriend itu sudah selesai dalam 3 minggu, dan hari ini mereka datang ke studio rekaman untuk mendengarkan hasil dari editing tahap duanya. Jiyong bilang dia akan mengeditnya sekali lagi sebelum lagu itu benar-benar jadi.
"Lagunya belum selesai," jawab Jiyong sembari memasukan jacketnya ke dalam ranselnya.
"Kau belum menyerah, Seungri-ya?" tanya Seunghyun. Mereka semua yang berada di dalam studio rekaman itu tahu kalau Seungri sudah belasan kali di tolak oleh gadis yang sama, Lalisa Park. "Sudah berapa kali kau di tolak?"
"Dia menolak bukan karena tidak menyukaiku," jawab Seungri berusaha tetap positif, seperti biasanya. "Kami sudah lama saling kenal dan aku tahu kalau sekarang dia hanya belum bisa melupakan Joonyoung, sebentar lagi dia akan membuka hatinya untukku,"
"Kau tahu dia butuh waktu untuk menenangkan dirinya, lalu kenapa kau memburunya seakan takut dia akan melarikan diri darimu?" tanya Yongbae. "Berhentilah mengejarnya seperti ini, kau akan membuatnya merasa tidak nyaman, dia bisa muak dan akhirnya membencimu,"
"Kau tidak mengenalnya hyung," ucap Seungri yang kemudian duduk di sofa, diantara Yongbae dan Seunghyun. "Lisa itu tidak tahan sendirian. Dia selalu butuh seseorang untuk memperhatikannya. Dia harus selalu berkencan. Sejak dulu begitu putus, tidak butuh waktu lama sampai akhirnya Lisa menerima pria baru. Satu bulan setelah putus dengan Junhyung hyung, dia berkencan dengan Minhyuk. Putus dari Minhyuk, dia berkencan dengan Simon, dan putus dengan Simon dia kemudian mengencani Joonyoung, Lisa tidak bisa kesepian terlalu lama. Aku hanya perlu menunggu sedikit lagi dan Lisa akan menerimaku,"
"Ada jeda lima tahun dari Simon ke Joonyoung," komentar Jiyong yang sedikit kesal karena ucapan Seungri. Mungkin Seungri benar, Lisa takut kesepian, namun cara Seungri menggambarkan Lisa membuat kesan yang kurang baik– untuk Lisa. Siapapun pasti mengerti alasan Lisa takut kesepian, ia sudah berteman dengan kesepian sejak kecil, hingga sedikit perhatian saja sudah cukup untuk mendapatkan hatinya.
"Semoga kau tidak harus menunggu lima tahun, kau punya saingan, ingat?" ledek Seunghyun dengan sedikit kekehan kecil.
"Saingan? Siapa? Simon? Heish... Dia bukan apa-apa, Simon tidak punya waktu untuk Lisa, dia benar-benar sibuk dengan pekerjaannya sebagai wakil CEO agensinya," jawab Seungri yang sama sekali tidak khawatir atas kehadiran Simon. Hubungan mereka hanya sebatas rekan kerja, menurut Seungri.
"Lalu bagaimana dengan sainganmu yang ini?" tanya Seunghyun yang kebetulan bangun dan merangkul Jiyong. "Lisa lebih sering menelpon Jiyong dibanding menelponmu," ledek Seunghyun sementara Jiyong hanya menyingkirkan tangan Seunghyun dari bahunya.
"Dia menelponku untuk masalah pekerjaan," jawab Jiyong yang masih mengabaikan getar di handphone dalam saku celananya
"Kalau semua rekan kerja Lisa menjadi sainganku, berarti iKon dan seluruh pria disini juga sainganku," balas Seungri menanggapi ledekan Seunghyun. "Lagi pula Jiyong hyung tidak menyukai Lisa, iya kan hyung?"
"Hm... Entahlah, aku bisa berubah pikiran kalau kau terus membual tentangnya," jawab Jiyong yang kemudian meraih ranselnya. "Aku akan pergi sekarang, sampai bertemu lusa- ah! Kau tidak bisa mengajak Lisa kesini besok lusa, dia punya janji pemotretan dengan Gray di studio foto Dami noona. Tokonya masih terlalu kecil untuk punya studio foto sendiri,"
Jiyong dan tiga temannya tertawa melihat reaksi Seungri. Meledek Seungri yang tidak dapat membedakan antara cinta dan obsesi terasa lucu bagi mereka. Di luar, Jiyong mengeluarkan handphonenya, melihat si penelpon kemudian balas menelpon orang itu.
"Ada apa?" tanya Jiyong setelah Lisa menjawab panggilannya. "Kenapa menelponku? Aku baru selesai bekerja,"
"Eomma dan Jungsuk op- maksudku appaku pergi ke luar kota," jawab Lisa tanpa basa-basi. "Mereka menyuruhku untuk menjaga rumah mereka. Aku sedang mencuci mobilku dan sepertinya aku harus mengganti air radiator di mobil eomma. Dimana aku bisa membeli air radiator di sekitar sini?"
"Tunggu saja disana, aku akan mampir dan membelikanmu air radiatornya. Dan apa kau tidak sibuk? Kau sempat mencuci mobil tapi tidak sempat mengembalikan jaketku? Aku harus memakai jaket itu minggu depan,"
"Ah iya! Aku lupa mencucinya, bisakah oppa mampir ke toko dan mengambil jaket itu? Aku akan mencucinya di sini kemudian mengembalikannya padamu," tanya Lisa namun Jiyong tidak cukup sabar untuk mendengarkan ocehan itu. Jiyong mengakhiri panggilannya bahkan tanpa berpamitan lebih dulu.
Lisa melakukan banyak pekerjaan sekarang, melatih para trainee, membantu para stylist di YG membuatkan konsep pakaian untuk para idol, menggambar pakaiannya, sesekali membuat pakaian untuk tokonya dan mulai melakukan pekerjaan rumah. Ia harus sibuk, agar tidak punya waktu untuk mengingat Joonyoung.
Jo Jungsuk tinggal di sebuah perumahan elite, perumahan yang menjadi lokasi syuting drama Sky Castle kemarin. Jiyong menyetir mobilnya masuk ke dalam lingkungan perumahan itu kemudian membawa mobilnya ke rumah di bagian paling sudut belakang. Dari jauh, ia sudah bisa melihat Lisa tengah menyiram tanaman di halamannya. Lisa juga melihat mobil Jiyong mendekat, si Lamborghini hitam bergerak sendirian di jalanan sepi menuju rumah orangtuanya.
"Kemana Gummy noona?" tanya Jiyong setelah ia memarkir mobilnya di depan rumah Lisa, di depan dua buah mobil yang baru saja Lisa cuci.
"Rumah orangtua Jungsuk- appa... Augh! Aku hampir menyebutnya oppa lagi," jawab Lisa yang kemudian membantu Jiyong mengeluarkan kantong belanja dari mobilnya. "Oppa tidak mampir ke tokoku?"
"Tidak, bagaimana kalau sampai aku bertemu Taehee hyung? Dia akan menyuruhku bekerja di pmo," jawab Jiyong yang lantas duduk di deretan anak tangga dan menonton Lisa membuka kap mobil ibunya, menonton Lisa mengganti air radiator di mobil itu.
Kebanyakan orang akan mengganti air radiator mobil mereka di bengkel, tapi Lisa lebih suka menggantinya sendiri, sehingga untuk Jiyong, gadis itu terlihat cukup mandiri. Bagi Jiyong, gadis itu tidak semeneyedihkan sosok yang Seungri gambarkan. Di mata Jiyong, Lisa gadis yang cukup mandiri walaupun gadis itu sering merepotkannya.
"Ya! Cucikan mobilku juga," suruh Jiyong membuat Lisa lantas mengerucutkan bibirnya.
"Tidak mau," jawab gadis itu sembari menggelengkan kepalanya kemudian menutup kembali kap mobil di depannya setelah ia selesai mengisi air radiatornya.
"Tolong cucikan mobilku?" ulang Jiyong dan Lisa menganggukan kepalanya.
"Baiklah, pindahkan mobilmu, aku akan memasukan mobil eomma ke garasi," jawab Lisa yang kemudian kembali bergerak masuk kedalam mobil ibunya, dan memundurkan mobil itu hingga masuk ke garasi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DEBUT
FanfictionJalan itu membentang panjang, penuh batu, penuh duri, penuh genangan air mata, keringat, darah dan nanah. Begitu selesai melewati jalan mengerikan itu, akan ada gerbang dengan papan nama bertuliskan "Debut" di atasnya. Pintu gerbangnya terbuka, namu...