11

1.4K 244 12
                                    

***

Sore ini, Gummy baru saja menyelesaikan rekamannya. Wanita itu membantu Big Bang dengan merilis lagu duet bersama Seunghyun. Lagunya akan di beri judul "I'm Sorry" dan Seunghyun sendiri yang menjadi model dalam MV-nya. Bagi Gummy, rekamannya tidak begitu melelahkan dan Seunghyun pun cukup menyenangkan baginya. Akan tetapi, di perjalanan pulang setelah rekaman itu, Gummy mendapatkan sebuah panggilan.

Handphone flip yang ia simpan di dalam tasnya berbunyi dengan sangat nyaring. Membangunkan Gummy yang sudah terlelap dalam perjalan pendek itu. Dengan malas, ia menjawab panggilan itu tanpa melihat siapa penelponnya.

"Annyeonghaseyo... Nyonya Park Jiyeon?" sapa guru Nam begitu Gummy menjawab panggilan tersebut.

"Ya, siapa ini?" jawab malas wanita itu, tangannya terulur untuk membangunkan manager di sebelahnya. Gummy pikir itu adalah panggilan dari seorang reporter, ia berniat membangunkan managernya dan menyerahkan panggilan itu pada managernya itu. "Apa?! Dia pergi kemana?! Kelab?! Putar balik mobilnya, pergi ke sekolah Lisa sekarang," seru terkejut seorang Gummy Park setelah mendengar ucapan si penelpon.

Terkejut karena mendengar satu-satunya putri kesayangannya pergi ke kelab malam membuat Gummy melupakan pekerjaannya. Membuat Gummy mengenyampingkan statusnya sebagai seorang penyanyi terkenal.

Wanita itu terus menggerutu karena tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. Tidak percaya, bagaimana mungkin putrinya bisa masuk kelab? Di lihat dari sisi manapun, Lisa masih terlihat seperti seorang putri kecil baginya.

"Apa kelab-kelab di Hongdae tidak punya petugas keamanan lagi sekarang?! Bagaimana bisa seorang bocah ingusan seperti Lisa bisa masuk ke kelab?! Pasti ada yang salah disini!" marah Gummy sementara sang manager masih berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

Setibanya di sekolah, sudah ada banyak siswa disana, karena jam pulang sekolah sudah tiba. Gummy seharusnya turun, namun ia tidak bisa melakukannya karena para siswa itu. Ia ingin menelpon putrinya, namun sekolah tidak mengizinkan siswa membawa handphone mereka.

"Bagaimana sekarang? Haruskah aku menelpon Imo-mu?" tanya sang manager, masih duduk bersebelahan dengan Gummy di dalam mobil. Ketiga orang disana– termasuk supir– menatap keluar mobil.

"Anniyo, Imo bisa sakit kalau sampai mengetahui masalah ini," ucap Gummy, sembari mengigiti ujung kukunya. "Dia sangat menyanyangi Lisa, dia akan sangat terkejut kalau tahu Lisa pergi ke kelab malam, bagaimana ya? Bagaimana kalau kau saja yang masuk oppa? Katakan pada gurunya kalau aku tidak bisa masuk karena terlalu ramai,"

Seperti permintaan Gummy, sang manager– Kim Bomsoo– melangkah masuk kedalam ruang guru di sekolah tersebut.

"Permisi?" ucap pelan pria itu, setelah ia mengetuk dan membuka pintu ruang guru. Pria itu memutar matanya, kemudian menghampiri Lisa yang duduk gelisah di depan gurunya.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya guru Nam, tidak mengenali identitas si pria yang baru saja masuk.

"Saya mencari guru Nam Taehyun," ucap pria itu sembari tersenyum. Matanya melirik, melihat Lisa yang terlihat bingung atas kehadirannya. "Park Jiyeon, ibu angkat Lalisa Park tidak bisa masuk karena di luar terlalu ramai. Saya managernya dan anda bisa menjelaskan situasinya kepada saya. Ibu angkat Lisa menyerahkan semuanya pada saya," jelas pria itu dan dengan sangat sopan mengulurkan selembar kartu namanya pada guru Nam.

Tutur kata Kim Bomsoo memang lembut, dan terdengar sangat sopan. Akan tetapi, ucapannya itu baru saja menghancurkan perasaan seorang siswa kelas 10 disana. Perasaan Lisa yang sudah sejak awal sangat rapuh, sore ini baru saja hancur berkeping-keping. Lisa menyesali perbuatannya, seharusnya ia tidak memberikan nomor telpon Gummy tadi. Seharusnya ia memberikan nomor telpon Solji atau LE kemudian meminta mereka berpura-pura sebagai ibunya yang tinggal di luar negri.

Butuh lebih dari satu jam untuk membicarakan kesalahan Lisa itu. Beberapa hari lalu, Nam Taehyun pergi ke kelab malam. Seorang guru seharusnya memberi contoh yang baik untuk siswanya, karenanya sangat tidak biasa melihat seorang guru di kelab malam. Taehyun tahu kalau ia bisa mendapatkan masalah jika sampai ketahuan pergi ke kelab malam, karenanya Taehyun pergi ke sebuah kelab yang sangat jauh dari lingkungan sekolah. Yang menjadi masalah adalah Taehyun melihat Lisa di sebuah kelab malam yang berjarak dua jam tiga puluh menit dari sekolah mereka, di pukul lewat tengah malam.

Kesalahan Lisa bertingkat. Kesalahannya adalah berada di kelab malam, di tambah kelab itu sangat jauh dari tempat tinggalnya, di tambah lagi ia berada disana pada pukul tiga pagi,dan kesalahan terbesarnya adalah bertemu guru Nam disana.

"Dia berdiri di atas panggung, mabuk dan bernyanyi bersama seorang rapper pria," ucap guru Nam membuat Kim Bomsoo memijat sendiri pelipisnya. Lisa benar-benar dalam masalah besar sekarang.

"Aku tidak mabuk," sela Lisa namun tidak seorang pun mempercayainya.

"Tubuhnya bau alkohol dan dia memegang sebotol wiskey di tangannya," ucap guru Nam, membantah ucapan Lisa.

Dan ini adalah satu dari kesalahan Lisa lainnya. Gadis itu tidak mabuk, ia sama sekali tidak menengguk minuman apapun disana, tapi sayangnya ia menabrak seorang pengunjung kelab malam itu, yang lantas membuat tubuhnya bau alkohol. Dan botol whiskey yang ia pegang di atas panggung hanyalah sebuah properti. Botol itu kosong. Namun sekeras apapun Lisa bersikeras, tidak ada satupun orang dewasa yang mempercayainya.

Akhir dari pembicaraan itu adalah sederet hukuman yang menanti Lisa, mulai dari di skors selama 1 minggu, kemudian menulis ringkasan dari sejumlah buku kemudian memisahkan sampah-sampah di sekolah sepulang sekolah selama 3 minggu. Lisa tidak bisa membantah, ia juga tidak bisa menolak hukumannya. Lisa sama sekali tidak berkutik diantara dua pria dewasa itu.

Sekolah sudah sepi ketika Lisa dan manager ibunya itu keluar dari gedung sekolah. Lisa ingin melarikan diri namun Gummy berdiri di depan pintu mobil, menunggunya. Gummy terlihat sangat marah saat itu.

"Masuk," itu adalah kata pertama yang keluar dari mulut Gummy begitu Lisa berdiri di hadapannya. Gummy menunggu Lisa masuk kedalam mobilnya, sehingga Lisa benar-benar tidak dapat melarikan diri. Di dalam mobil, Lisa duduk bersebelahan dengan Gummy, sementara Kim Bomsoo duduk di kursi penumpang bagian depan, di sebelah supir.

"Apa gunanya melahirkan kalau hasilnya buruk seperti ini," gumam sinis Gummy, seperti sebuah batu besar yang menghaluskan kepingan hati Lisa.

Sampai kapan perasaan Lisa harus terus hancur begini? Rasanya Lisa ingin menyerah saja. Lisa ingin berhenti menjadi seorang anak, Lisa ingin berhenti menjadi seseorang. Bukan mati, atau bunuh diri, Lisa hanya ingin menghilang, seperti tidak pernah di lahirkan sebelumnya.

***

DEBUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang