***
Ujian kelulusan sudah lama selesai, namun Lisa dan Seungri harus datang ke sekolah untuk melihat calon ijazah mereka— mengecek kesalahan sebelum ijazah itu benar-benar di cetak.
"Hei Lee Seung!" sapa Lisa sembari menjatuhkan pantatnya tepat di sebelah Seungri. "Ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat lesu,"
"Aku akan debut,"
"Sungguh?? Woah! Luar bisa! Kapan? Sudah lebih dari 3 bulan aku tidak melihat Jiyong dan Seunghyun oppa... wah... haruskah aku menemui mereka untuk memberi selamat?"
"Anniyo,"
"Kenapa? Ya! Lee Seung! Kau akan debut... kenapa kau terlihat tidak bersemangat begitu? Ahh... kau pasti berpesta sampai pagi kemarin, kenapa kau ikut berpesta padahal tahu kalau hari ini harus ke sekolah? Bodoh,"
"Lisa-ya... bagaimana ini? Selama ini kami berlatih berenam, tapi hanya akan lima orang yang debut," ucap Seungri, membuat Lisa kemudian menutup mulutnya. Gadis itu melirik ke sekitar mereka dan sedikit bersyukur karena tidak ada seorang pun yang tertarik pada pembicaraan mereka.
"Apa Jiyong oppa yang tidak akan di debutkan?" tanya Lisa, mengingat kembali cerita Jiyong tiga bulan yang lalu.
"Kau bercanda? Mana mungkin dia tidak debut... Dia jadi satu-satu orang yang pasti debut, semua pelatih menyukainya," ucap Seungri membuat Lisa menghela lega nafasnya. Lisa sudah memulai traineenya di CB dan rasanya sekarang ia tahu bagaimana tertekannya Seungri atau mungkin Jiyong dan Seunghyun selama ini.
"Kalau begitu... Siapa yang tidak akan di debutkan?" tanya Lisa dan Seungri hanya menatap gadis itu dengan pandangan sedihnya. "Apa itu kau? Lee Seung! Bagaimana bisa mereka melakukan itu padamu? Kau berbakat!"
"Aku tahu... Tapi begitu yang terjadi," jawab Seungri dengan wajahnya yang terlihat sangat kecewa. "Yang Sajjangnim memberi kuasa pada Jiyong hyung untuk memilih salah satu di antara aku dan Hyunseung, dan kau tahu kalau Jiyong hyung tidak begitu menyukaiku, dia membenciku,"
"Huh? Kenapa begitu? Kenapa Yang Sajjangnim melakukan itu padamu? Menyebalkan sekali dia," keluh Lisa sembari membayangkan wajah Yang Hyunsuk yang sempat beberapa kali mampir ke rumahnya dan membawakannya beberapa hadiah dari sponsor. Ya, sang CEO harus bersikap baik pada Lisa, ia harus menjinakan sebuah bom waktu seperti Lisa kalau ingin karir penyanyinya tetap bertahan.
Seungri berkeluh kesah pada Lisa, teman dekatnya di sekolah. Ia menceritakan sebesar apa kebencian Jiyong padanya. Jiyong seharusnya debut bersama Yongbae, berdua dan sudah menyiapkan album mereka, akan tetapi kehadiran Seungri di agensi membuat rencana tersebut di batalkan.
Sore harinya, Lisa kembali kerumah. Sejak tiga bulan lalu, ia tidak banyak menghabiskan waktu dengan ibunya. Gadis itu mulai tinggal di dorm bersama lima orang trainee perempuan lainnya. Lisa menjadikan trainee sebagai alasannya untuk menjauhi Gummy.
"Oh! Oppa disini? Annyeong," sapa Lisa ketika berpapasan dengan Jiyong di depan lift apartementnya, di lantai dasar.
"Oh hai, baru saja pulang sekolah?" tanya Jiyong dan Lisa menganggukan kepalanya.
"Ne... Dan hari ini mendapat libur untuk pulang kerumah," jawab Lisa, yang membuat Jiyong jadi kembali mengingat kalau sekarang Lisa juga seorang trainee.
"Ah iya, kau seorang trainee sekarang," gumam Jiyong. "Bagaimana rasanya?" tanya Jiyong, yang kemudian mengajak Lisa untuk makan tteokboki di depan gedung apartement mereka– di sebuah mobil penjual tteokboki dan otak-otak ikan yang selalu berhenti di depan gedung apartement mereka.
"Aku trainee bersama lima gadis lainnya. Ada Solji eonni, Hyojin eonni, Hani eonni, Hyerin eonni dan Jeonghwa eonni," cerita Lisa sembari menikmati tteokboki yang Jiyong belikan. "Kami tinggal di dorm dan aku sekamar dengan Hani eonni. Sebelumnya ada tiga gadis lainnya, tapi aku tidak mengenal mereka karena mereka berhenti. Latihannya sangat melelahkan tapi para eonni sangat membantuku. Dalam sehari kami harus berlatih selama lima jam. Di akhir pekan, Sabtu dan Minggu, ada banyak sekali kelas yang harus kami ikuti. Agensi pasti membayar banyak sekali untuk mendebutkan kami. Kelima eonni di yang trainee bersamaku itu seusiamu oppa. Solji eonni sekarang duduk di kelas 12, lalu Hyojin, Hani dan Hyerin eonni di kelas 11 dan Jeonghwa Eonni di kelas 10. Kami sekolah jam 8 pagi sampai jam 4 sore, kemudian latihan mulai dari jam 6 sore sampai malam. Sangat melelahkan tapi para eonni membuatnya terasa menyenangkan,"
"Ahn Hyojin? LE?" tanya Jiyong dan Lisa menganggukan kepalanya.
"Bagaimana oppa tahu?"
"Dia sekolah di tempat yang sama denganku, kami beberapa kali bertemu di ruang musik sekolah saat jam istirahat," jawab Jiyong membuat Lisa kembali menganggukan kepalanya. Gadis itu tengah mencari-cari kesempatan untuk membicarakan Seungri namun terlalu takut membuat Jiyong marah. "Kenapa kau terlihat gugup?" tanya Jiyong kemudian, karena Lisa terus saja menggerakan kakinya selama mereka berdiri di sana.
"Lee Seung- maksudku Seungri- ng... Apa kau akan-"
"Apa yang dia katakan padamu?" potong Jiyong, tidak sabar menunggu Lisa yang terlalu bertele-tele.
"Tidak, dia tidak mengatakan apapun, sungguh, dia tidak bilang kalau oppa mungkin akan debut tanpanya- ups-"
"Ah... Jadi dia bilang dia tidak akan debut?" tanya Jiyong membuat Lisa lantas menutup mulutnya kemudian menggeleng. Lucu. "Katakan padanya, untuk berlatih dengan keras kalau dia memang ingin debut, minggu depan dia akan diminta berkompetisi dengan Hyunseung, dan yang menang akan debut,"
"Jinjja?! Oppa akan menyuruh mereka bersaing?! Kenapa oppa tidak langsung memilih Lee Seung saja?"
"Kenapa aku harus langsung memilihnya?" jawab Jiyong sembari menaikan bahunya. Pria itu mencoba untuk terlihat dingin namun justru membuat Lisa menyunggingkan senyumnya.
"Oppa, aku akan pergi menemui Lee Seung dulu!" ucap Lisa yang kemudian menaruh garpu kecilnya kemudian membungkuk pada Jiyong. "Terimakasih oppa, untuk tteokboki dan kesempatannya!" sapanya sebelum kemudian gadis remaja itu berlari ke halte bus, berteriak mengejar bus yang akan berangkat dan bergegas masuk ke dalam bus itu untuk pergi kerumah Seungri, menemui Seungri dan membagi kabar baik yang baru saja ia terima.
Sementara Jiyong? Pria itu hanya menonton Lisa dengan pandangan tidak mengerti. Bagaimana bisa ada gadis seperti Lisa? Meninggalkannya begitu saja untuk seorang pria lain?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DEBUT
FanfictionJalan itu membentang panjang, penuh batu, penuh duri, penuh genangan air mata, keringat, darah dan nanah. Begitu selesai melewati jalan mengerikan itu, akan ada gerbang dengan papan nama bertuliskan "Debut" di atasnya. Pintu gerbangnya terbuka, namu...