9

1.4K 244 6
                                    

***

Jadwal Lisa selalu di mulai pukul 8 pagi, ketika ia harus berada di sekolah untuk belajar. Kemudian di pukul 4 sore, ia bisa keluar dari sekolah dan pergi ke dormnya. Latihan rutinnya akan di mulai pukul 9 malam, karenanya Lisa punya waktu senggang selama 5 jam. Dalam waktu senggang sepanjang itu, trainee di agensi lain mungkin akan memakai waktu tersebut untuk latihan individu atau sekedar bercengkrama bersama teman-teman sesama trainee.

Namun, berbeda dengan Lisa dan Hyerin. Kedua gadis itu bekerja di sebuah minimarket sepulang sekolah. Minimarketnya berada di belakang sekolah mereka sehingga Lisa tidak butuh menghabiskan banyak tenaga untuk pergi kesana.

"Kau akan pergi bekerja?" tanya Seungri sepulang sekolah hari ini. "Halmeonimu sungguhan sakit? Dimana halmeoni di rawat?" lanjutnya. Sudah dua minggu ini wali kelas mereka terus meminta Lisa untuk membawa walinya datang ke sekolah.

"Aku hanya tidak bisa memberitahu halmeoni apa yang terjadi," ucap Lisa sembari tersenyum kecut pada Seungri. Tangannya sibuk membereskan buku-bukunya. "Kesalahanku benar-benar akan membuatnya sakit,"

"Sebenarnya apa kesalahan yang kau lakukan? Membolos? Kapan kau membolos?" tanya Seungri, yang kemudian berjalan berdampingan dengan Lisa, keluar dari kelas mereka.

"Kalau hanya membolos, apa menurutmu Guru Nam akan terus memarahiku?" jawab Lisa yang kemudian menghentikan langkahnya. Seungri ikut berhenti, menoleh untuk melihat gadis di sebelahnya. "Aku tertangkap basah saat kerja sambilan," bisik Lisa sembari berjinjit untuk menggapai telinga Seungri.

"Bekerja di minimarket? Apa itu salah?" tanya Seungri, yang kemudian menoleh ke arah pintu utama sekolah mereka– di tengah lapangan sekolah mereka, ada Jiyong dan Yongbae, berjalan perlahan ke arah gedung sekolah. "Astaga! Apa yang mereka lakukan disini?!" seru Seungri, terkejut karena melihat dua hyungnya di sana.

Lisa ikut menoleh dan ingin menyapa dua pria itu, namun Hyerin sudah lebih dulu menghampirinya.

"Kita harus pergi sekarang," bisik Hyerin, terdengar sangat serius hingga membuat Lisa tidak punya pilihan lain selain mengikuti Hyerin ke pintu belakang gedung sekolah itu.

"Kemana dia pergi?" tanya Jiyong, yang sempat melihat Lisa melarikan diri dengan sedikit terburu-buru.

"Siapa? Kenapa kalian berdua ada di sini hyung?" tanya Seungri, berusaha menahan diri untuk tidak terlihat senang karena berfikir Lisa tengah menghindari Jiyong. Mungkin terjadi sesuatu diantara Lisa dan Jiyong di pesta terakhir kali, pikir Seungri.

"Menemui guru Nam, Nam Taehyun, untuk membicarakan beberapa hal," jawab Yongbae sementara Jiyong masih menunggu jawaban Seungri. "Tadi kami melihat Lisa bersamamu, kemana dia sekarang?"

"Ah Lisa? Lisa pergi dengan temannya ke belakang sekolah," jawab santai Seungri. "Tapi untuk apa kalian menemui guru Nam?"

"Dia masih jadi guru seni bukan?" tanya Yongbae dan Seungri mengangguk.

"Guru seni yang merangkap sebagai wali kelasku?" ucap Seungri kemudian membuat Jiyong menganggukan kepalanya.

"Kami datang karena ingin memberikan sebuah informasi penting untuk guru Nam," jawab Jiyong. "Model di MV,"

"Ahh... meminta guru Nam merekomendasikan beberapa siswa untuk jadi model di MV kita? Tapi kurasa dia tidak akan merekomendasikan Lisa,"

"Kenapa? Lisa membuat masalah?" tanya Jiyong, terlihat sangat mempedulikan sahabat Seungri itu. Alasan mencari model yang belum terkenal pun di pakai Jiyong untuk membantu debut Lisa.

"Ya, dia ketahuan bekerja di minimarket belakang sekolah. Aku tidak tahu dimana masalahnya, ada banyak anak lain yang bekerja juga di sana, tapi hanya Lisa yang diminta membawa halmeoni kesekolah,"

Jiyong menaikan sebelah alisnya, namun pria itu terlihat mengetahui sesuatu yang tidak Seungri ketahui. Secara refleks, Jiyong meminta Seungri menggantikannya menemani Yongbae untuk menemui guru Nam. Pria itu menepuk bahu Seungri, sebelum akhirnya ia berlari kecil ke arah bagian belakang sekolah.

"Sebenarnya apa hubungan Jiyong dengan Lisa?" gumam Yongbae terdengar heran.

"Jiyong hyung tidak menyukai Lisa kan?" tanya Seungri sembari menunjukan wajah kecewanya. "Ku harap tidak,"

***

Lisa dan Hyerin sampai di minimarket setelah 10 menit berjalan dari pintu gerbang kecil di belakang sekolah. Keduanya kemudian berjalan ke tempat masing-masing dan melakukan pekerjaan mereka. Hyerin di balik meja kasir sementara Lisa menyusun makanan yang baru datang ke dalam rak-raknya.

"Lisa-ya Kau masih menemui pria itu?" tanya Hyerin sembari membuka kembali buku pelajarannya di balik meja kasir. "Siapa itu namanya?"

"Maksudmu Simon?" tanya Lisa sembari menunjukan kepalanya ke atas rak untuk melihat Hyerin. "Dia menghubungiku kemarin, maksudku dia datang kesini tapi guru Nam masih mengawasiku,"

"Sebenarnya di cafe mana kau bernyanyi bersama Simon? Kenapa guru Nam sampai memarahimu? Kau hanya bernyanyi, iya kan?"

"Hm... Aku hanya bernyanyi, dengan Simon. Biasanya di cafe dekat stasiun. Tapi saat itu... Seorang teman Simon menawari kami untuk tampil dengan bayaran 4 kali lebih banyak dari bayaran biasanya. Dan aku mau, sebenarnya Simon menolak tapi bayarannya 4 kali lebih banyak... Aku membujuknya dan kami akhirnya tampil. Saat itulah guru Nam mengenaliku dan... Dia bersikeras untuk membicarakan masalah itu dengan orangtuaku,"

"Cafe mana yang mau memberimu bayaran 4 kali lipat? Kenalkan padaku... Aku juga ingin. Kau tahu kan? Kita butuh uang untuk debut– ya setidaknya kita bisa membantu agensi dengan menghemat uang makan kita,"

"Kelab malam, di daerah Hongdae," jawab Lisa membuat Hyerin langsung berjalan menghampiri Lisa.

"Apa katamu?! Ya! Kau gila?!" seru Hyerin, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Kau bertemu guru Nam di kelab malam?! Dan dia akan memanggil orangtuamu?!"

"Dia memintaku membawa Halmeoni ke sekolah," jawab Lisa terlihat frustasi. "Bagaimana aku bisa memberitahu halmeoni masalah ini? Dia bisa kena serangan jantung kalau tahu aku pergi ke kelab malam,"

"Lalu bagaimana sekarang?" tanya Hyerin namun suara dari pintu yang terbuka membuat Lisa menelan kembali ucapannya. "Selamat datang- oh Lisa! Lihat siapa yang datang," seru Hyerin setelah ia berjalan kembali ke meja kasir. Matanya bertemu tatap dengan mata Jiyong, sebelum kemudian Lisa muncul dari antara rak, di belakang Hyerin.

"Oh? Oppa... Apa yang kau lakukan disini?" tanya Lisa sedikit gugup. Ia tidak malu karena bekerja di minimarket, ada banyak teman sekolahnya yang tahu kalau Lisa bekerja di minimarket. Namun keluarga, tetangga dan teman di agensinya tidak tahu kalau Lisa dan Hyerin bekerja di sana.

"Harusnya aku yang bertanya. Apa yang kau lakukan disini Lisa? Bukankah seharusnya kau berlatih? Kenapa kau membuang-buang waktu dan tenagamu di sini, memakai rompi itu dan bukannya berada di agensimu lalu berlatih untuk debutmu? Kau bilang kau akan debut? Kapan? Kapan kau akan debut kalau kau berada disini dan tidak berlatih?" oceh Jiyong yang sama sekali tidak asing di telinga Lisa. Lisa sudah berkali-kali membayangkan ucapan tersebut akan keluar dari mulut Jiyong atau Gummy.

"Kenapa kau bekerja? Bukannya latihan seperti trainee lainnya?" Lisa dan Hyerin sudah sangat sering mendengar pertanyaan itu dari teman-teman sekolah mereka. Pertanyaan itu bukanlah hal luar biasa, namun Lisa tidak ingin mendengar pertanyaan itu dari Jiyong, apalagi dari keluarganya, sehingga ia merahasiakan pekerjaannya. Mengatakan kalau ia akan pergi latihan walaupun sebenarnya yang ia lakukan hanya menjaga meja kasir atau mengatur isi rak.

***

DEBUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang