3

2.2K 284 8
                                    

***

Di sore harinya, Jiyong pergi berlatih ke agensi seperti biasa. Di ruang yang lembab dan sesak, kini ia berlatih bersama teman-temannya. Hanya latihan rutin seperti biasanya. Sampai bulan lalu mereka tinggal di dorm, namun karena pembangunan yang berujung pada masalah pendanaan, mereka kembali tinggal di rumah masing-masing. Rencananya 3 bulan lagi mereka akan kembali ke dorm.

"Seungri-ya," ucap Jiyong membuat yang dipanggil– Lee Seunghyun– langsung gugup. Pasalnya, pria yang memanggilnya itu hanya akan bicara padanya kalau ia melakukan kesalahan.

"Iya hyung?" tanya gugup Seungri, rasanya ia tidak melakukan kesalahan apapun, tapi kenapa Jiyong memanggilnya? Perasaan seperti itu yang membuatnya sangat gugup sekarang.

"Kau satu sekolah dengan Lalisa Park? Dia tinggal di gedung apartement yang sama denganku,"

"Eh? Ya, kami satu kelas dan dia duduk di sebelahku, kenapa kau bertanya? Aku hanya bilang kalau aku trainee di YG, aku tidak bilang kalau kita akan debut bersama,"

"Siapa juga yang ingin debut bersamamu," gumam pelan Jiyong. Bocah itu tidak menyukai Lee Seunghyun– atau yang di agensi sering di panggil Seungri– ia berusaha keras menolak Seungri dalam grupnya, namun sang CEO sudah terlanjur membuat rencana lain. "Apa sekarang Lalisa berkencan dengan teman sekelasnya? Siapa itu namanya? Lee Minhyuk?"

"Ne? Lisa berkencan dengan Minhyuk?! Kurasa tidak," jawab Seungri sembari mengingat-ingat beberapa kejadian yang sempat terjadi di sekolahnya. "Kalau belum putus seharusnya sekarang Lisa masih berkencan dengan alumni sekolah kami, namanya Yong Junhyung, tapi Junhyung hyung home-schooling, kenapa kau bertanya?"

"Hanya ingin tahu," jawab Jiyong yang kemudian menyuruh semua orang untuk kembali berlatih sembari menunggu Choi Seunghyun datang setelah kuliahnya selesai. Setiap kali hari Senin dan Rabu tiba, Choi Seunghyun akan terlambat datang latihan karena jadwal kuliahnya yang satu hari penuh.

Latihan itu selesai di pukul 9 malam, semua orang membereskan barang-barang mereka kemudian melangkah keluar agensi tanpa banyak berbasa-basi. Semuanya sudah terlalu lelah untuk sekedar tertawa dan berbincang selepas latihan.

"Kalian akan langsung pulang?" tanya Seunghyun dan Yongbae serta Daesung mengiyakannya. Mereka berenam tengah berjalan keluar dari gedung agensi sekarang.

"Aku masih ada try out besok, aku harus pulang dan belajar," ucap Yongbae

"Aku sangat lelah hari ini," ucap Daesung memberi alasan. "Sejak kemarin sebenarnya," lanjutnya dan ya... Mereka semua mengakui kalau kemarin memang sangat melelahkan.

"Aku juga harus pulang dan-"

"Ya! Lee Seunghyun!" teriak seorang gadis yang suara cukup familiar bagi Seungri, Seunghyun serta Jiyong– gadis itu Lisa, dan ia berdiri di sebelah pintu keluar agensi, memotong ucapan Seungri dengan suara berisiknya. "Kau bodoh?! Kau punya janji denganku!"

"Astaga! Lalisa! Maafkan aku!" seru Seungri yang kemudian berlari, menghindari Lisa dan pukulannya. Kedua bocah itu seharusnya mengerjakan tugas bersama tadi, Seungri ingat, ia seharusnya menemui Lisa dan beberapa anak lainnya di pukul 8 malam namun ternyata latihan mereka berlangsung lebih lama dari seharusnya. Seungri berniat pergi ke perpustakaan kota– tempat mereka berjanji akan bertemu– secepat yang ia bisa, namun Lisa justru muncul di depan gedung agensinya.

Seungri berlari di jalanan sepi, menghindari Lisa yang mengejarnya dan berniat memukulnya dengan sebuah payung. Setidaknya, itu menjadi satu-satunya adegan yang lucu bagi Jiyong, Seunghyun, Yongbae, Daesung dan Hyunseung selama proses latihan mereka hari ini.

Tidak sampai 10 menit, Seungri tertangkap dan Lisa memukuli bocah itu dengan payung lipat di tangannya. Lisa memarahi Seungri karena Seungri tidak datang tanpa memberi kabar apapun. Karena Seungri juga tidak ikut mengerjakan tugas kelompok mereka.

"Lalu bagaimana tugasnya?" tanya Seungri, sementara Yongbae, Daesung dan Hyunseung sudah pergi dengan bus mereka yang datang lebih dulu.

"Tentu saja sudah selesai! Tanpamu!" balas Lisa, masih terdengar kesal. "Kalau bukan karenaku, mereka tidak akan menulis namamu di tugasnya, dan kau tidak akan mendapat nilai bahasa. Jadi mulai hari ini kau harus membalas budi padaku, kau harus jadi pesuruhku selama satu minggu," cerca Lisa, dan gadis itu langsung memberikan tasnya pada Seungri, sebelum Seungri sempat membalas ucapannya.

Seungri bukan anak yang ter-bully di sekolahnya. Ia justru berteman dengan seluruh anak di sekolahnya, bahkan dengan bocah-bocah tukang bully di sekolah. Ia berteman dengan si perundung tanpa ikut merundung— demi mimpinya. Sedangkan Lisa? Semua orang di sekolah mengenalnya, walaupun gadis itu sendiri hampir selalu melupakan nama-nama mereka. Dibanding seorang perundung, Lisa lebih di kenal sebagai anak nakal yang penyendiri. Lisa tidak bergabung dalam geng manapun, tidak memiliki kelompok apapun, namun tidak ada yang berani menyentuhnya. Tidak ada yang berani mengganggunya.

"Kenapa kau belum pulang? Halmeoni tidak mencarimu?" tanya Jiyong, setelah Lisa berdiri tepat di depannya, menyapanya.

"Ya! Kau! Bawakan tasku sampai bus!" ucap Lisa sembari menunjuk Seungri yang terlihat kesal. Seungri mencibir, mengancam akan membuang tas Lisa, namun Lisa mengabaikannya, membuat Seungri mau tidak mau, dengan kesal membawakan tas gadis itu dan ikut berjalan ke halte. "Anniyo, halmeoni tidak mencariku karena aku sudah bilang kalau dia akan mengantarku," ucap Lisa, kali ini pada Jiyong sembari merangkul Seungri yang ada di sebelahnya.

Tempat tinggal Seungri berada di lingkungan yang tidak jauh dari tempat tinggal Jiyong. Kalau Jiyong perlu menempuh jarak sejauh empat halte dari gedung agensi, Seungri hanya perlu menempuh jarak sejauh dua halte. Kalau senggang, Seungri bisa berjalan selama dua jam untuk sampai ke gedung agensi dari rumahnya.

"Ya! Lee Seung, kau tidak perlu mengantarku, aku bisa pulang bersama Jiyong dan Seunghyun oppa,"

"Syukurlah kalau begitu," jawab Seungri seadanya. Bocah itu di sukai banyak orang di sekolahnya, namun di agensi ia benar-benar merasa terintimidasi oleh Jiyong. Hanya oleh seorang Kwon Jiyong, Seungri merasa ter-bully.

"Lisa-ya... apa kau mem-bully teman-temanmu di sekolah?" tanya Seunghyun, masih di halte dekat agensi menunggu bus yang belum juga datang.

"Tidak, aku hanya mem-bully Lee Seung," jawab Lisa sembari tersenyum jahil pada Seungri. Di halte itu, ada beberapa staff YG yang juga menunggu bus, sehingga tidak ada tempat lagi untuk duduk.

"Omong kosong," komentar Seungri membuat Lisa mengangkat tangannya seakan hendak memukul Seungri— hanya mengancam, karena Seungri terlalu jauh untuk dapat di jangkau tangannya.

"Hei, apa kau sudah tahu? Kalau Gummy berkencan dengan aktor baru itu? Jo Jungsuk?" cerita seorang staff yang duduk di belakang Lisa, waita itu berbisik pada temannya namun cukup keras sampai Lisa bisa mendengarnya. "Jiyong-ah,"

"Ne, noona?" jawab Jiyong, menoleh pada wanita yang duduk di belakang itu.

"Bukankah kau tinggal di sebelah rumah Gummy?"

"Gummy noona? Ya tinggal di sebelah rumahku, kenapa memangnya?"

"Apa kau pernah melihat aktor Jo Jungsuk datang kerumahnya? Katanya mereka berkencan," tanya staff perempuan lainnya.

"Benarkah? Wah aku belum pernah melihatnya di rumah," jawab Jiyong seadanya. Ia lebih ingin menanggapi ocehan Lisa dan Seungri, namun terlalu gengsi untuk masuk ke dalam obrolan anak-anak kecil itu.

"Oh! Bus-nya sudah datang," ucap Lisa sembari buru-buru berlari naik kedalam bus. Ia memang mengobrol dengan Seungri, berdebat mengenai apa yang terjadi di sekolah. Namun gosip yang tengah di bicarakan beberapa wanita di halte itu tetap masuk kedalam pendengarannya dan tetap membuatnya kesal. Satu hal yang sangat Lisa benci— kenyataan kalau ibunya berkencan. Ibunya sudah terlalu sibuk sampai tidak bisa menyempatkan waktu untuk bermain dengannya, bahkan berbelanja bersama pun tidak pernah, bagaimana bisa ia berkencan? Hal itu terasa tidak adil bagi Lisa.

***

DEBUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang