Selain kado ada benda lain yang Taehyung berikan, sebuah undangan cetak. Kemudian tiba-tiba saja tubuhnya hilang keseimbangan, terhuyung ke depan bertumpu pada tubuh istrinya. Untung saja kedua kaki Rose dapat menopang tubuhnya dan tubuh suaminya.
"Astaga Jack, Ya Tuhan, kau kenapa......"
Menepuk-nepuk wajah Taehyung, sambil meminta bantuan pengurus rumah tangga yang biasa bersamanya. Suara teriakannya dapat didengar jelas hingga keluar rumah.
"Ada apa nyonya..." Seorang wanita berlari tergopoh-gopoh mengira jika nyonya Kim mengalami kontraksi. Ternyata asumsinya salah, yang ia lihat, Rose sedang panik, terduduk bersimpuh di lantai khawatir memanggil nama suaminya berulang kali. Ahjumma bergegas memanggil tetanggga yang sedang melintas di atas perahu. Agar membantunya.
"Tuan Taehyung."
Rose berhenti membuat Taehyung sadar, kali ini justru memperhatikan ahjumma, dan Se Hui yang bersikap seperti mengenal suaminya. Selain itu dua orang pria yang baru saja masuk ke dalam rumah juga menyebut nama Taehyung dengan fasih. Ia membatin melirik wajah pria yang terpejam dalam damai.
'Ada apa sebenarnya?'
Tiga jam kemudian...
Di tepi tempat tidur, Rose mengganti bongkahan es kristal yang baru dan mengisi ke dalam kantung kompres, ia letakkan lagi di atas kening Taehyung. Sekitar dua blok dari rumahnya ada perawat yang ia kenal dari ahjumma, meminta bantuan pada orang itu untuk melakukan penanganan medis dengan memasang infus untuk Taehyung dan memberikan obat-obatan. Perawat itu menjelaskan jika kondisi fisik Taehyung sedang di batas kekuatannya, menahan rasa kantuk yang berat ditambah kelelahan berhari-hari mengurus keperluan Rose, keperluan acara dan lain sebagainya kemudian dehidrasi. Tidak cukup dengan penanganan medis seadanya, ia masih mengkhawatirkan keadaan Taehyung. Menghubungi dokter spesialis penyakit dalam kenalannya. Agar segera datang kemari.
"Tidak marah?," kedua mata Taehyung mulai terbuka sedikit demi sedikit.
"Sedang menyiapkan kalimatnya nih." Sahut Rose dingin.
Melakukan gerakan tiba-tiba dengan mengusap perut sang istri. "Baiklah, akan ku dengarkan. Sebaiknya kita membeli peralatan bayi dan perlengkapan lainnya sebelum acara baby shower. Ah, iya aku sudah menyiapkan beberapa nama untuk anak kita. Aku hanya mengundang keluarga dan orang dekat saja untuk acara. Eira dan Yuma sudah mengurus semuanya."
Reaksi yang Rose tunjukkan tidak kunjung berubah. Masih tetap memberikan tatapan dingin. Bukan karena rasa benci terhadap suaminya. Lagi-lagi Rose menjadi orang terakhir yang mengetahui kebenaran yang Taehyung sembunyikan.
Obat-obatan masih bereaksi di dalam aliran darah Taehyung, ia tidak kuat untuk terus membuka matanya. Rose tidak berusaha mengganggu atau mengajak Taehyung bicara lebih banyak. Lebih memilih membiarkan suaminya menggunakan waktu untuk beristirahat. Sebelum pergi, Rose melakukan kebiasan yang sering Taehyung lakukan padanya di malam hari sebelum tidur, mencium kening, mencium kedua pipi dan punggung tangan Taehyung.
"Cepat sembuh suamiku sayang. Aku tidak akan memintamu untuk pergi. Aku tidak akan melakukannya lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rozellezwart [Tae x Rosé] [END]
Hayran Kurgu[C O M P L E T E D] Perfect in imperfections. Women, like one word that is usually called side by side with Man. Women symbol of beauty, as well as symbols of weakness. But, helping others doesn't require whether you should be a woman or a man. Bec...