Epilog

2.9K 254 26
                                    

       Tidak ada yang berbeda secara general dengan semua kegiatan semua orang. Hanya sekarang, masing masing anggota Bangtan Sonyeondan, sibuk dengan project solo dan tour solo mereka. Tidak terkecuali Kim Taehyung. Jadwalnya memang sudah selesai beberapa hari lalu. Saat ini dilanjutkan dengan kegiatan solo Hoseok yang akan memasuki fase dimana kesibukan tiada akhir.

       "Miss," Yuma duduk menaruh enam pemandangan wisata dan menyusun rapi di atas karet beludru lembut. Ia mendongak menemukan kepala lawan bicaranya yang plontos licin. Setelah itu jari telunjuk pria itu mengarah bergantian pada setiap gambar.

       "Pilih saja yang Anda suka." Youra membuat semua gambar berantakan, tetapi mengambil satu gambar lalu diserahkan kepada Yuma dengan jari kecilnya.

       "Thank you miss." Yuma bangkit pergi dan membawa serta semua foto dan memisahkan pilihan Youra.

         Hyejin yang sedang berbincang santai dengan Madam Park sama-sama menoleh, ada Yuma di dekat mereka. "Sudah tuan, miss Youra memilih ini," menyerahkan kepada Hyejin. Madam Park juga penasaran.

        "Jauhkan dari Hyungsik, semakin lama sofiya mirip dengan tingkahnya."

        "Dan aku baru menyadarinya hari ini ibu. Haha." Sambung Hyejin, melepas tawanya.

         Seharusnya Rose bisa mengajak Youra pergi bersama ke Patna, India. Taehyung memberikan izin. Tetapi, justru tidak mendapatkan persetujuan dari ayah dan neneknya sendiri karena usia Youra yang masih rentan dengan kondisi lingkungan sekitar. Akibatnya, karena ditinggal sementara oleh Rose, Youra pun tinggal secara berkala di kediaman keluarga Park dan keluarga Kim.

      "Kakeeeeeeek," Youra berlari menghindari pengasuhnya yang mencegah gadis kecil itu agar tidak berlari-lari. Hyejin menangkap tubuh Youra. "Ada apa...?"

       "Seperti biasa tuan, miss Youra tidak ingin mandi."

         Tidak perlu diperintah, Yuma mengambil ponsel dari saku jas yang ia kenakan, menghubungi seseorang yang selalu menjadi pelarian jika keadaan sudah begini. Setelah panggilan tersambung dan dijawab. Ia menyerahkan ponsel pada Hyejin. Kemudian menaruh di telinga cucunya.

       "Kakek menelpon Ap-pa."

       "Appa," ulang Youra cepat, gadis ini mengoceh di balik ponsel dengan susunan bahasa yang aneh. Persilangan bahasa Inggris dan Korea. Hanya ibunya yang bisa memahami jika Youra berbicara panjang lebar. Tidak lama, sebuah mobil sedan memasuki kediaman keluarga Park.

       Wanita tinggi semampai dengan rambut pirang terurai panjang keluar dari mobil, melambai kepada semua orang, Taehyung membantu istrinya dengan tas tangan yang Rose kenakan, sambil berbicara dengan putrinya di balik ponsel. Tertarik dengan aba-aba dari orang dewasa di sekitarnya, menunjuk berlawanan arah. Gadis ini menemukan kedua orang tuanya. Kemudian menangis. Padahal sebelumnya baik-baik saja.

       "Astaga, lihat putrimu tuan Kim, mungkin dia mengira aku wanita asing yang merebut ayahnya." Keluh Rose sambil berlarian seperti anak kecil yang kegirangan dan akhirnya bisa bertemu dengan putrinya. Sangat rindu dengan anak nakal ini. "Hai cantik," sapanya sambil mengangkat tubuh Youra yang semakin berisi dan berat. Tangisannya baru berhenti setelah Taehyung datang menghampiri, mengecup pipi putrinya bertubi-tubi.

       "Belum mandi ya anak ayah?"

       "Sudah sangat jelas, jawabannya adalah iya." Sahut Rose dengan tatapan datar. Padahal yang mengandung dan membawa kemanapun adalah dirinya. Tetapi selalu saja suaminya yang menyelesaikan permasalahan.

       Taehyung menyerahkan tas milik Rose kepada Yuma. Sebagian masih di bagasi mobil. Sengaja tidak dipindahkan. Memang setelah dari sini mereka akan pulang ke rumah.  Kemudian tangannya mengambil alih putrinya dari sang istri. "Kita mandi bertiga ya...." Ajak Taehyung kepada putrinya, karena berada di dekat suaminya tentu saja kalimat itu sampai ke telinga Rose dan langsung memukul pelan bahu Taehyung.

        "Kenapa tiba-tiba aku dipukul. Masalahnya apa, kau kan belum mandi. Aku juga. Youra juga...itu ide yang bagus untuk menghemat air."

         Rose ingin menghindar, malah jadi terhalang oleh tubuh Youra. "Pikiranmu yang bermasalah, aku tahu arahnya bukan mandi biasa." gerutu Rose.

       "Itu wajar dan normal sayang, kita tidak bertemu berbulan-bulan. Aku ingin punya lima anak. Masih kurang empat."

         Rose menutup bibir Taehyung. Setiap hari pria itu selalu mengatakan kalimat yang sama. Sekalipun hanya melalui telepon atau pesan singkat. "Ada syaratnya–––."

          "Oke, setuju." Taehyung menjawab dengan kalimat yang belum sempurna, sambil memainkan lengan Youra. Meminta pengasuh menyiapkan segala keperluan mandi putrinya.

           Kali ini Rose berhenti di tempat, kehabisan kata-kata. Tidak meneruskan mengikuti langkah suaminya. Ingin marah saja kepada Taehyung. Mendapati nenek dan ayahnya yang mengalihkan tatapan mereka seolah-olah tidak mendengar pembahasan terselubung. Yuma juga tiba-tiba pergi masuk ke dalam rumah, berpura-pura menjawab panggilan telepon yang sebenarnya hanya akal-akalan saja. Taehyung sendirian masuk ke dalam rumah memandikan Youra.

         Madam Park memberikan sebuah gambar kepada Rose, "Pergi dengan Taehyung dan Sofiya satu minggu. Nanti, hari ke delapan. Eira yang akan menjemput putrimu agar tidak mengganggu bulan madu kalian. Sofiya sudah memilih tempatnya. Pemberitahuan dadakan yang membuat Roseanne terkejut.

         "Memilih tempatnya apa?" Bertanya sambil memegang foto, wanita itu terkejut menelaah ucapakan neneknya.

         "Setelah itu kita melaksanakan perayaan acara pernikahan Hyungsik. Nanti kau menyusul dengan helikopter saja ke lokasi pernikahan. Tidak perlu menggunakan jalur darat."

           Rose mengusap dahinya. Hampir saja melupakan acara pernikahan kakaknya. Pembicaraan mereka terhenti, sebab mobil Chanyeol yang baru tiba, disusul lagi kedatangan sebuah sedan hitam. Keluar dari mobil satu persatu; Eira, Chanyeol, Namjoon, Yoongi dan Seokjin dengan pakaian casual, Jimin dan Jungkook tidak bisa ikut karena sedang ada urusan di Busan.

        "Dimana Taehyung...?" kata Chanyeol sambil memasukkan satu sendok kue ke dalam mulutnya.

        "Di dalam, memandikan Sofiya."

         "Aku pinjam suamimu malam ini. Hyung mengajak pesta lajang,"

         Rose mengangguk, sangat sangat bahagia. "Pulang pagi juga tidak masalah." Chanyeol agak bingung, tapi ia tersenyum mengangkat jempol tangan. Rose bisa beristirahat total malam ini tanpa gangguan.

         Setelah madam Park membisikkan sesuatu ke telinga Eira. Wanita itu mengangguk paham, mengajak semua tamu masuk ke dalam rumah. Tetapi menghalangi tubuh Chanyeol. "Kecuali Anda tuan,

         "Yeolli...duduk sini. Ayah ingin bicara sebentar."

'Sepertinya ada hawa-hawa aneh disekitarku.'

          Semua orang pergi. Termasuk madam Park yang terkikih sendiri. Sepertinya mereka mengetahui inti pembahasan yang akan disampaikan kepada Chanyeol.

Rozellezwart [Tae x Rosé] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang