PROLOG

6.8K 210 10
                                    

"Alysa, mas mohon bangunlah! Maafkan mas yang berulang kali menyakiti dirimu. Maafkan mas, tolong beri mas kesempatan sekali lagi, mas tidak akan mengulang kesalahan yang dulu Alysa" Faiz yang sejak kemarin terus menemani Alysa yang sedang koma,tak henti-henti nya menangis dan terus berjanji

"Nak, pulang dan bersihkan dirimu dulu. Alysa pasti marah kalau melihat kamu tidak terurus seperti ini" Tiba-tiba Bunda Maya menghampiri Faiz

"Tidak Umi, Alysa butuh Faiz di sini, Faiz rindu Alysa umi" Tolak Faiz lembut kepada Bunda Maya

"Nak, Pulanglah, tenangkan dirimu. Sebentar lagi Subuh, berdo'alah Kepada Allah agar Alysa segera sembuh" nasehat Bunda Maya lembut

"Baik umi, Faiz titip Alysa, Kalau ada Apa-apa umi kabari faiz yaa"

Faiz kemudian pulang kerumah dan membersihkan dirinya kemudian pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat subuh berjama'ah.

Setelah selesai melaksanakan shalat subuh, Faiz masih diam duduk di shaf shalatnya dengan tatapan kosong. Alysa hanya Alysa yang di fikiran nya. Tiba-tiba datang seseorang menghampirinya.

"Antum kenapa? "Tanya seorang pria yang kebetulan ustadz di masjid.

Faiz melihat sebentar ke arah ustadz itu kemudian tak sadang air matanya menetes "Alysa" isak Faiz

"Antum kenapa? coba cerita pada ana, InsyaAllah Ana bisa membantu walau sekadar memberikan nasehat" Tanya Ustadz kembali

"Saya jahat ustadz, saya jahat. Saya sudah menyia-nyiakan bidadari yang sangat mulia, saya menyesal ustadz.Saya tidak terima Allah mengambil dia sebelum saya menebus kesalahan saya padanya, Saya begitu bodoh menyakiti perasaan nya. Hingga hampir setiap hari membuat air matanya menetes. Saya menyesal ustadz,dan sekarang ia terbaring lemah di Rumah sakit itu karena saya " jelas faiz dengan geraian air mata

"Antum perbanyak zikir dan do'a kepada Allah, Antum berdo'a agar istri antum bisa sehat kembali. tiada tempat mengadu selain Allah. Antum juga berjanji agar tidak pernah lagi  mengeluarkan air mata istri Antum,kecuali air mata kebahagiaan. "jelas ustadz tersebut

"terimakasih banyak ustadz, Saya akan pergi ke rumah sakit kembali untuk melihat keadaan istri saya dulu. Terimakasih banyak Ustadz " Pamit Faiz kepada ustadz itu.

Faiz melajujan mobilnya dengan kecepatan normal.  Mulutnya juga tak berhenti berdzikir kepada Allah.
"Tunggu mas Alysa " batin faiz

Sesampainya di koridor Rumah sakit faiz sedikit berlari menuju ruangan Alysa di operasi. Tetapi Faiz heran kenapa Umi menangis,dan juga Abi yang berusaha menenangkan Umi. Selain itu juga terdapat Ayah dan Bunda Alysa,juga beberapa sahabat Alysa. Faiz kemudian segera menghampiri mereka semua dengan penuh tanya.

"Abi,Kenapa umi menangis"tanya Faiz dengan penuh keheranan

"Istrimu  nak keadaan nya semakin memburuk dia kritis. Dokter sedang mengoprasinya di ruangan"

Deg
Kaki faiz lemas mendengar penjelasan Abi nya.

"Alysa" Rintih Faiz yang kemudian mendekati umi nya

"Umi Kenapa tidak mengabari faiz mi, kenapa? "

"Umi sudah berusaha menghubungi kamu nak, tapi handphone kamu tidak Aktif " jelas umi dengan penuh terisak

Tiba-tiba Dokter keluar dari ruangan Alysa dengan wajah murung

"bagaimana keadaan putri saya dok? " tanya Mama Lisa

Laa Tahzan  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang