17.Pahit

1.4K 72 9
                                    

Mengapa di saat Aku mengira akan bahagia justru harus menelan kenyataan pahit?
(Alysa Az-zahra)

Suara lantang faiz mengucapkan ijab kabul membuat suasana yang tadinya menegangkan menjadi suasana haru dan bahagia.Mengapa tidak? Alysa sudah sah menjadi istri dari seorang Faiz Al-Ghiffari. Suasana yang tadinya tegang perlahan menghangat ketika kedua pengantin baru itu sungkeman kepada kedua orangtua mereka.Tak lupa, Alysa juga memeluk dan menyalam umi khadijah, orang yang selalu ada untuk nya dan sekaligus telah menjadi ibu ke 2 untuk nya.

"Umi, Alysa mau berterimakasih banyak ke umi. Umi yang buat Alysa semakin baik, umi yang udah banyak bantu Alysa, umi yang selalu ada untuk Alysa. Terimakasih banyak umi, untuk semua kasih sayang yang umi beri ke Alysa, Alysa sayang umi" ucap Alysa sambil menyeka air matanya, dan langsung memeluk umi khadijah. Suasana haru seketika menyerubungi ruangan. Namun ada sedikit penyesalan dari kedua orangtua kandung Alysa, melihat anak nya lebih menyayangi yang bukan orangtua kandung nya. Tapi mereka sadar, memang bukan orangtua terbaik untuk anak nya. Bahkan pembantu rumah tangga yang lebih mengerti apa yang di sukai atau tidak di sukai Alysa.

Di tengah suasana haru itu faiz meminta izin ke kamar untuk mengganti pakaian nya sebentar.

Di dalam kamar....

Seorang pria yang mengenakan jas itu membuka laci dan mengambil sebingkai foto yang memperlihatkan betapa bahagia nya dengan wanita bukan istrinya yang sekarang. Wanita yang memang ia cintai dan ingin di nikahi nya. Namun, Adibah pergi dengan sejuta kenangan hingga menusuk hati faiz di kala mengingat semua itu. Semua memori indahnya bersama adibah harus ia kubur dalam-dalam.

"Adibah, mas harap suatu saat kamu kembali, mas harap suatu keajaiban terjadi pada cinta kita. Mas menantikan hari itu, hari di mana mas akan merasa dunia ini kembali berjalan dengan normal. Dan kita akan kembali merancang masa depan bersama. Bukan kah kau ingin memiliki bayi kembar? Mari kita wujudkan. Bukan kah kau ingin juga kita memiliki rumah yang kanan kiri nya ada pemandangan indah? Bukankah kau ingin ketika mas selesai bekerja kita akan menghabiskan waktu libur menikmati pantai di kala senja? Mas akan menuruti semua kemauan kamu,tapi mas mohon. Kembali lah, Adibah." seolah tidak merasa berdosa Faiz mengucapkan semua kalimat itu, padahal ada sepasang bola mata yang dari tadi melihat bagaimana sang suami terlihat sangat merindukan masa lalu nya.

Ia pun terisak, membiarkan air matanya lolos dari mata indah nya, faiz sedari tadi menyadari kalau Alysa mendengar semua yang ia katakan. Seolah memabg faiz menginginkan Alysa tau bahwa hati Faiz masih milik seseorang di masa lalu nya. Tersdengar sangat jahat, namun semua tidak bisa di pungkiri menurut nya. Seolah tak merasa bersalah, membuat istri yang baru di nikahi nya itu merasa tersakiti. Ia tau Alysa terisak, Alysa tersakiti, namun ia memang sangat merindukan Adibah. Dan ia harap Alysa mengerti itu,
Bukan kah seorang istri harus berusaha mengerti bagaimana keadaan suami nya? Ya, begitulah fikiran Faiz saat ini, terlihat egois di fikiran kita, namun tidak di fikiran faiz.

Alysa dengan gaunnya berlari kecil ke taman belakang, di mana tidak ada orang, karena acara pernikahan nya hanya di hadiri keluarga nya dan Faiz saja. Dia duduk di sebuah kursi taman yang seolah menyambut dirinya untuk meluapkan segala kesedihan yang di rasakan nya saat ini. Dengan mata sembab dan suara yang terisak, Alysa berusaha menenangkan diri nya.

"Beginikah rasanya mencintai seseorang yang masih mencintai orang lain? Mengapa rasanya sangat pedih Yaa Allah" ucap Alysa sembari Menyeka air matanya yang kembali ingin keluar.

Tetapi Alysa yakin Faiz akan segera melupakan masa lalu nya dengan semua kenangan mereka. Alysa yakin itu, dan ia berusaha agar melakukan apapun agar sang suami bisa mencintai nya. Sakit memang, tapi ia harap ini hanya sakit di awal saja, ia yakin Allah mempersiapkan yang terbaik untuk nya.

لا تحز ن ا ن الله معا ن
Laa tahzan Alysa!!!

🥀🥀🥀🥀

Alysa pun kembali ke ruangan tempat di mana pernikahan nya dengan faiz berlangsung, dengan sedikit polesan make up agar tak ada yang curiga bahwa dirinya sedang rapuh sekarang. Dengan senyum manis yang menghiasi bibir nya, Alysa tak sengaja beradu pandang dengan Faiz. Entah mengapa ketika melihat faiz ia merasa tombak itu kembali menghujam dirinya. Alysa dengan sigap langsung mengalihkan tatapan nya. Sedangkan faiz tanpa rasa bersalah seolah tidak terjadi apa-apa. Sebenarnya ia melihat mata Alysa lembab, namun ia hanya terdiam sejenak.

"Alysa, Faiz ayo kalian berdua dulu yang foto, nanti baru ikut sesi keluarga" ucap pak suryo

Dengan penuh kecanggungan,mereka menuruti kemauan papa Faiz.

"Ayo mas tatap mata istri nya, pegang juga tangan nya. Nah iya seperti itu, senyum"

Jepretttt (Ini suara jeperetan kamera yah 🤣)

Mereka saling beradu pandang, namun dengan fikiran masing-masing. Terlihat canggung di antara mereka namun terlihat romantis di kalangan orang yang melihat nya. Alysa dengab senyum palsu nya, dan Faiz dengan kebahagiaan pura-pura nya.

Ayo dong, cerita nya di komen untuk memberi masukan atau yang lain, supaya author bisa belajar lebih untuk bisa menjadi seorang penulis.

Jadi Author pengen minta
1 saran atau 1 kritik atau 1 nasihat atau 1 apapun untuk Author 😊

🥀🥀🥀🥀

Assalamu'alaikum teman"
Maafkan Author yang sangat-sangat karet, Author sedang sibuk-sibuknya melaksanakan berbagai ujian untuk kelulusan MA. Author mohon do'anya suapa di terima di Jalur Spanptkin , Biar Author bisa rajin update ceritanya karena lulus seleksi undangan 😊 mohon do'a nya yah teman" ku

Laa Tahzan  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang