14. Sakit

1.7K 72 4
                                    

Untuk apa aku berperan dalam kehidupanmu jika kehadiranku pun tak kau inginkan?

Alysa Azzahra

Suasana hening di kala Faiz memasuki Ruangan Alysa. Wajahnya yang pucat pasih seolang menambah kesesakan di dalam hati Faiz. Mengapa tidak? Dia seolah bodoh amat atas segala persiapan pernikahan nya dengan Alysa. Ia memang membantu, hanya mengatakan ya tidak ya tidak saja.
Belum lagi ketika bersama Alysa dia sengaja mengungkit tentang kebersamaan nya bersama dengan Adibah. Entah mengapa Faiz merasa jahat di hadapan Alysa.

"Cepat sembuhlah,ku mohon pernikahan kita akan segera di laksanakan. Aku tidak ingin kamu kenapa-kenapa. Maafkan aku membuat mu terluka. Namun aku masih sangat susah melupakan Adibah. Namun untukmu, aku akan mencoba kelipakan dia dan menjalani hidup bersamamu. "

Tak terasa air mata jatuh dari pelupuk mata Alysa. Tanpa faiz sadari, Alysa mendengar semua yang di katakan nya kepada Alysa.sebuah penyesalan seorang Faiz Al-Ghiffari.

Alysa pun ingin duduk dan di bantu oleh faiz. Suasana ruangan kembali hening, tidak ada yang berani memulai pembicaraan.Mereka nyaman dengan kebisuan beberapa saat berargumen dengab fikiran nya masing - masing. Hingga ketika mereka membuka suara, terdengar bersamaan.

"Hmm, Alysa"
"Mas"
Kata mereka bersamaan

"Mas yang diluan saja"

"Kamu saja yang diluan Alysa" Ucap faiz malu

"Mas saja"

"Kamu wanita, kamu saja yang diluan"

"Wanita itu menunggu mas, sekarang saya sedang menunggu apa yang ingin mas katakan"

"Oh kamu saja yang diluan, Saya Akan mendengarkan kamu"

"Tidak Mas saja, Kenapa kita seperti anak-anak begini? Saling tuduh menuduh" Alysa tertawa melihat tingkahnya sendiri

Faiz pun ikut tertawa,Lalu faiz pun terdiam

"Hmmm, Alysa " panggilnya

"Ada apa mas? " Tanya nya lembut

"Saya mau minta maaf ke kamu, saya tidak bermaksud  menyakiti dirimu . Saya belum percaya Adibah meninggalkan Saya. Dia adalah wanita yang sangat saya cintai. Saya sering mengungkit tentang kebersamaan kami di dekat kamu, pertamanya ingin bermaksud agar kamu membatalkan pernikahan dengan saya. Namun perlahan saya mengerti, mungkin saya memang harus melupakan tentang adibah, dan memulai hidup bersamamu. Pernikahan kita akan di lakdanakan dalam hitungan hari. Dari hubungan itu, semoga saya bisa mencintai kamu secara perlahan" Lirih Faiz yang di sambut senyuman oleh Alysa

"Saya faham mas masih sangat berduka atas kepergian mbak Adibah. Saya mungkin tidak bisa seutuhnya menjadi dirinya agar mas bisa mencintai saya. Namun saya punya kasih sayang yang lebih kepada mas nantinya. Mungkin saya jauh berbeda dari mbak Adibah,dari fisik saja mungkin dia lebih segalanya dari pada saya mas" Ucap Alysa

"Saya hanya belum bisa melupakan nya seutuhnya. Saya mohon, kamu bisa membantu saya menghapuskan kenangan tentang dia dengan banyak hal nanti yang kita lakukan bersama. Hingga dirimu lah yang akan terus saya cintai. Saya sangat berharap kamu sabar menghadapi saya yang mungkin terkadang teringat tentang Adibah. Alysa, semoga kamu menjadi wanita yang satu-satu nya saya cintai sampai Rambut saya memutih dan mungkin tidak bisa berjalan lagi" Ucap Faiz dengab penuh harap

"Saya akan terus berusaha membuat mas bisa merelakan mbak Adibah seutuhnya mas " Ucap adibah di hiasi dengan senyum manisnya.

Dalam hatinya, ia bersyukur Niat baik Faiz melupakan kenangan nya bersama Adibah. Alysa fikir, menikah dengan faiz akan membuat nya menderita karena masih memikirkan Wanita lain. Faiz memang belum seutuhnya melupakan kenangan nya bersama dengan Adibah. Namun ia punya niat baik berusaha benar-benar melupakan kenangan dirinya semasa dahulu bersama Adibah.

"Ini bunga untukmu" Faiz menyerahkan sebuket bunga kepada Alysa

Dengan malu-malu Alysa menerima nya

"Terimakasih banyak yah mas" ucapnya tulus.

" Oh ya Alysa, pernikahan kita tinggal 5 hari lagi. Kamu sudah memikirkan tentang konsep, konsumsi, ataupun busana kita? " Tanya Faiz

"Sebenarnga saya sudah memikirkan semua nya mas, tapi saya takut mas tidak setuju dengan apa yang saya inginkan" kata Alysa

"Untuk masalah cincin, Saya yakin kemarin mas dan Adibah sudah memilih cincin untuk pernikahan.Jika mas memperbolehkan nya, saya ingin cincin itu yang akan di pasangkan di jemari kita ketika di pernikahan nanti. Apakah mas mengizinkan nya? " Tanya Alysa Intens, takun Faiz tidak mengizinkan nya.

Awalnya faiz memang merasa ragu atas permintaan Alysa. Ia takut kembali mengingat kenangan bersama Adibah. Namun calon istrinya saat ini meminta itu.Faiz kelihatan berfikir menuruti permintaan Alysa.

" kita bisa irit biaya mas" Sambung Alysa berusaha meyakinkan

Dengan matanya yang berbinal faiz tidak bisa menolak permintaan calon istrinya itu. Namun kekhawatiran masih penuh di rasakan faiz tatkala nanti. Memasangkan cincin di jari manis Alysa. Ia takut teringat Adibah dan membuat Alysa kecewa. Namun ia akan berusaha untuk Adibah.

"Dan gaun pernikahan pun, saya bisa memakai baju pengantin yang mas sudah persiapkan untuk mbak Adibah saja, agar biaya baju bisa kita gunakan memberi makan anak jalanan atau anak yatim ketika kita sudah menikah. Untuk konsep ruangam, saya serahkan ke mas saja. Saya menerima bagaimana pun konsep yang mas fikirkan."

"oke Alysa, setelah kamu agak mendingan saya bisa mengantarkan kamu pulang ke rumah agar kamu bisa istirahat total. Dan soal pernikahan, saya akan mengurus segalanya. Kamu tinggal menunggu hari-H nya tiba. " Ucap Faiz

🥀🥀🥀🥀

Assalamu'alaikum teman-teman, sudah lama kita berjumpa. Tunggu next cerita Laa tahzan selanjutnya nya ya





Laa Tahzan  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang