Apa makna ikatan pernikahan tanpa ada nya cinta?
Setelah Acara pernikahan selesai, faiz dan Alysa menempati rumah faiz yang terletak tidak terlalu jauh dari rumah kedua orangtua nya.
"Mas lapar? Biar aku masakkan makanan untuk kita" tanya Alysa
"Mas belum lapar, kamu masak saja, nanti makan nya sama bibi saja yaa, jangan tunggu mas, mas ada pekerjaan sebentar. " tolak faiz
"Oh, yasudah mas, hati-hati di jalan mas" Ucap Alysa lirih sembari menyalam suami nya.
"Mas pergi dulu, Assalamu'alaikum "Pamit nya
"Wa'alaikumussalam mas" lirihnya sambil memandang punggung suami nya yang perlahan menjauh. Suara mobil nya pun perlahan meninggalkan rumah.
Alysa pun masak dengan perasaan kecewa, dan ia tidak bisa membendung air mata nya. Sembari memasak ia terus mengucap Istighfar agar tidak berprasangka buruk kepada suami nya. Walau hati nya sakit ketika dengan wajah datar suami nya menolak untuk makan bersama dengan nya, dengan alasan ada pekerjaan.
"Aku tidak boleh bersedih, mungkin mas faiz memang memiliki pekerjaan yang tidak dapat di tinggalkan. Laa Tahzan Alysa, Innallaha ma'ana" Dengan senyum lirih ia menyelesaikan masakan nya.
Pukul 23:00 Alysa masih menunggu di meja makan, ia sama sekali belum makan karena menunggu Faiz untuk makan bersama. Mata nya sudah tampak mengantuk, namun ia berusaha keras menahan nya. Perut nya pun sudah sedari tadi mengeluarkan suara karna sangkin lapar nya. Namun ia tidak ingin makan sebelum faiz pulang dan makan bersama nya. Tanpa sadar Alysa pun tertidur.
Mobil faiz terparkir tepat di depan halaman rumah nya. Dengan hati-hati Faiz membuka pintu dan melangkah menuju kamar. Ia berfikir Alysa sudah tidur di kamar mereka dan tidak ingin membangunkan nya. Namun ketika sudah berada di kamar, Faiz tidak mendapatkan Alysa di tempat tidur.
Ia pun berjalan menuju dapur dan menemukan Alysa tertidur di meja makan dengan lauk pauk yang masih lengkap tanpa di sentuh sedikitpun. Ada rasa penyesalan di hati Faiz karena membuat Alysa menunggu dan sama sekali belum makan karena menunggu nya.Faiz pun mendekat ke Alysa sambil mengelus kepala nya.
"Maafkan mas Alysa, mas tidak niat meninggalkan mu sendiri di sini, mas hanya belum bisa menerima kenyataan kehilangan Adibah. Tadi mas merindukan nya, mas datang ke taman di mana terakhir kali Adibah pergi sebelum ia meninggal.
Mas tau kamu pasti lapar, tapi maafkan mas Alysa, mas belum bisa mencintai mu. Mas masih memikirkan Adibah. Mas tidak tau kalau kamu menunggu mas pulang sampai kamu sama sekali belum menyentuh masakan mu" kata nya lirihNamun,Alysa yang ia kira sudah tidur pulas mendengar semua apa yang di katakan faiz. Sakit dalam hati nya hanya mampu ia rasakan sendiri, ia ingin menangis, namun ia tak ingin faiz tau kalau Alysa mendengar semua yang di katakan faiz.
"Alysa bangun, mengapa kamu tidur di meja makan? " Tanya faiz
Alysa pun membuka matanya terasa ingin menerjunkan cairan bening di dalam nya. Namun ia tahan sekuat mungkin.
"ooh, mas sudah pulang? Aku tertidur ketika menunggu mas makan tadi" ucap nya
"Apakah kamu sudah makan? " tanya faiz
"Belum mas, mari kita makan bersama? Biar aku panaskan semua masakan ini. Mas mandi saja dulu yaa" saran Alysa
Faiz pun mandi meninggalkan Alysa dengan luka nya. Alysa tanpa sadar meloloskan cairan bening di dalam mata nya.Entah mengapa di depan Alysa lidah faiz terasa membeku mengucapkan kata maaf, ia hanya diam dan memang merasa bersalah, namun ia tidak bisa melupakan apapun tentang adibah. Bahkan ketika ia sudah menikah
"Astagfirullah, mengapa ini sangat sakit yaa Allah? Bagaimana caranya membuat suami hamba melupakan masa lalu nya yang sudah tiada?"
Alysa dengan segera menghapus air mata nya dan menyelesaikan masakan nya kemudian menyiapkan pakaian faiz. Ia pun kembali ke meja makan menunggu faiz dengan sabar.
"Kamu tidak menunggu lama kan? Mari kita makan" ajak faiz
Alysa pun menyendokkan nasi,lauk pauk dan sayur ke piring faiz.
"ini mas " kata nya sambil menyerahkan piring
"terimakasih Alysa" ucap faiz tulus
Mereka pun makan dengan hening, tak ada percakapan yang terdengar di antara ke dua nya, hanya suara sendok garpu yang bersentuhan dengan piring.
"Mas tadi kenapa lama sekali pulang nya? " tanya Alysa membuka percakapan.
"uhukkk" faiz tersedak
Alysa dengan siaga mengambilkan minun ke faiz.
"pelan-pelan minumnya mas"
Ketika sudah agak enakan faiz menatap Alysa. Tidak mungkin ia berkata jujur, karena nanti Alysa akan sedih kalau tau ia ke taman favorit adibah.
"Mas tadi ada kerja sedikit di rumah bantu papa" ucapnya di iringi senyum palsu nya
Alysa pun terdiam,Ternyata faiz tidak berkata jujur di depan nya. Mungkin karena faiz tidak ingin ia terluka. Namun Alysa lebih terluka mendengar suami nya berbohong.
"Mas diluan tidur saja, aku mencuci piring dulu.Tidak udah menunggu ku,mas lelah sudah kerja seharian" Ucap Alysa lembut sembari membereskan piring-piring di atas meja makan dan menyuci piring.
Setelah selesai,Alysa pun pergi ke kamar dan melihat faiz sudah tertidur pulas di sova. Sungguh sakit ia rasakan bertubi-tubi. Mengapa faiz tak tidur di kasur mereka? Dengan hati yang terluka ia coba memejam kan mata nya dan berharap semua akan baik-baik saja.
"ini baru hari pertama Alysa, kamu pasti bisa membuat faiz cinta dan melupakan masa lalu nya. Laa tahzan Innallaha Ma'ana"
🥀🥀🥀🥀
Akhirnya laa tahzan bisa up, maafkan author yang sibuk dan jarang up 🙏 Terimakasih readers yang selalu kasih support ke author ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Laa Tahzan
SpiritualBagaimana rasanya, jika engkau berada di posisi seorang Alysa Azzahra? Seorang wanita yang sangat sabar, rela di poligami sang suami Faiz Al-Ghiffari dengan Adibah,wanita yang di sangka sudah meninggal di saat ingin menikah dengan faiz. Sebuah cerit...