31.keputusan terberat 2

921 61 10
                                    

"Saya kasih kamu waktu memikirkan semua ini sampai besok pagi. Jika kamu tidak memberi jawaban,saya anggap jawaban mu memilih kita untuk segera bercerai."

Kalimat itu terngiang selalu di Fikiran Alyssa. Mana mungkin keputusan terbesar itu harus di putuskan dalam waktu satu malam,ia tidak tau ingin mengadukan semua nya pada siapa. Jika ia bercerita pada umi Khadijah itu akan menambah beban pikiran nya. Lagipun ini masalah rumah tangga nya, mana mungkin ia menceritakan aib rumah tangga  nya sendiri pada semua orang. Akhir nya ia memutuskan menyimpan nya sendiri dan memilih mengadukan segala nya pada Sang pembolak-balik hati makhluk Nya

إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَ حُزْنِي إِلَى اللَّهِ

Allah ta'ala berfirman :
Sesungguhnya aku mengadukan kesusahan ku dan kesedihanku hanya kepada Allah (QS Yusuf : 86)

Hendaknya setiap hamba hanya mengadukan perihal sedihnya kepada Allah semata. Karena Allah adalah Rabb Yang Maha Mengetahui keadaan hambaNya. Adapun manusia, ketika engkau mengadukan sedihmu padanya, mereka akan mengucilkanmu dan tak tau jalan apa yang akan mereka arahkan padamu. Namun jika engkau mengadukan segalanya pada Allah pasti akan memberikan jalan terbaik untukmu.

Alysa pun lalu melaksanakan shalat tahajud serta shalat istikharah untuk meminta petunjuk kepada Allah. Dalam do'anya ia menangis, ia sangat memohon kepada Allah agar memberikan jawaban terbaik untuk nya. Meski semua tampak berat di rasakan, ia yakin Allah akan memberikan jawaban yang terbaik untuk nya dan keluarga nya bersama Faiz.

Setelah shalat ia pun memilih merekatkan badan nya sebelum adzan subuh berkumandang. Dengan penuh harap esok ia mendapatkan jawaban dari Allah.

Adzan subuh pun berkumandang, sontak Alyssa langsung terbangun dari tidurnya dan langsung melaksanakan shalat subuh.
Terdengar pula suara pintu yang tertutup berarti Faiz sudah berangkat ke masjid.
Alyssa dengan sigap mengambil Air wudhu dan langsung melaksanakan shalat subuh. Usai melakukan kewajiban nya pada sang Rabb, ia pun langsung memasakkan makanan serta merapihkan rumah. Faiz pun kembali dari masjid dan langsung mendekati Alyssa

"Jadi apa jawaban yang kamu berikan pada saya?" Tanya nya tegas

"Tunggulah seusai kita makan mas, dan selagi Alyssa masak, mas bisa mandi dulu" Ucap Alyssa tanpa memalingkan wajah nya ke hadapan Faiz.

Faiz pun sontak mengikuti kemauan Alyssa, langsung mandi dan selagi menunggu Masakan ia menyempatkan menyiapkan baju suami nya yang sudah dari awal ia gosok. Seusai meletakkannya di atas tempat tidur ia pun kembali ke dapur melihat masakan nya.

"Ayo makan dulu mas" Ajak Alyssa

Faiz pun langsung menuju meja makan tanpa kata dan Alyssa langsung menyiapkan makanan untuk suami nya.
Mereka pun makan tanpa ada perbincangan hangat kembali, hanya suara garpu sendok yang berargumen.

"Bagaimana dengan keputusan mu?" Tanpa basa basi Faiz seolah menangis jawaban Alyssa

Alyssa pun terdiam dan hanya menunduk, memikirkan kembali keputusan nya.

"Jangan membuang waktu saya hanya dengan menunduk diam, saya butuh jawaban kamu sekarang"

Alyssa kembali diam memikirkan kata pertama yang akan ia katakan.

"Jika kamu diam saya menganggap itu jawaban kita akan segera bercerai, saya akan secepatnya mengirimkan surat cerai padamu" Simpul Faiz tanpa ampun

Alysa memberanikan menegakkan kepala nya dan berusaha tegar tanpa air mata

"Alyssa siap di madu mas "

Sontak keputusan Alyssa itu menghadirkan senyum kemenangan di wajah Faiz. Ia tidak perlu sibuk ke pengadilan untuk mengurus surat cerai nya pada Alyssa.

"Tapi apakah mas bisa adil pada kami berdua? Tanya Alyssa

" Keputusan kamu siap di madu, soal adil atau tidak nya saya akan berusaha adil dengan kalian berdua. Tapi setelah saya dan Adibah mendapatkan rumah impian kami "

Alyssa menyesalkan keputusan nya, namun ia juga tau Allah tidak menyukai perceraian. Akankah ia bertahan dengan rumah tangga yang seperti ini? Madu nya akan tinggal bersama mereka, sanggupkah ia melihat mereka setiap saat bermesraan di depan mata nya, dan ia seolah-olah tidak cemburu padahal di hatinya api bergejolak.

"Kamu tenang saja, kalian berdua akan mendapatkan jatah uang belanja yang sama" Ucap Faiz menambah kan

"Dan satu lagi, nanti saya akan cepat pulang kantor kita akan ke rumah orangtua saya untuk mengatakan soal Adibah dan keputusan mu menerima untuk di poligami . Agar Adibah tidak curiga dan kami bisa melangsungkan akad secara resmi dan resepsi pernikahan impian yang telah kami rancang." Ucap Faiz tanpa dosa

Tak terasa air mata meluncur dari wajah cantik Alyssa. Baru saja keputusan itu di ambil nya, rasanya sudah sangat sakit bagi nya. Ini baru Awal kisah rumah tangga nya. Masih banyak rintangan di depan, Dan apakah ia akan bertahan atau bahkan menyerah di tengah jalan, Hanya Allah yang mengetahui itu.

"Kenapa secepat itu mas? " Ucapnya nanar pada sang suami

"Saya tidak ingin berlama - lama lagi, dan saya harap kamu meridhoi segala nya agar semua acaranya lancar. Dan saya akan terus berusaha mencintai kamu, cepat atau lambat saya akan berusaha. " Ucap nya "sedikit" menenangkan hati Alyssa.

Setidaknya ada sedikit celah Alyssa memperbaiki rumah tangga nya seperti dahulu walau dengan kehadiran madu nya. Namun saat ini ia hanya berusaha tegar menghadapi segala nya sampai Allah memberi nya kebahagiaan tanpa henti.

Alyssa pun beranjak dari meja makan dan mengambilkan bontot yang telah ia siapkan untuk Faiz

" Tidak usah repot-repot membuatkan saya makanan, nanti Adibah curiga . Saya makan masakan nya saja " Ucap nya kembali tanpa merasa bersalah

" Oh, iya mas" hanya kalimat singkat itu yang mampu keluar dari mulut Alyssa. Dalam hatinya selalu berdo'a agar di berikan kesabaran oleh Allah hingga Faiz kembali seperti dulu pada nya.

Faiz pun langsung berangkat ke kantor dan menyambut salaman Alyssa pada diri nya.

"Kamu jaga diri di rumah yaa, jangan beri orang asing masuk ke dalam sebelum saya pulang " pesan nya selalu

"Iyaaa mas" ucap nya sambil mengantar Faiz ke depan pintu

"Saya pergi bekerja dulu, do'akan pekerjaan saya hari ini lancar yah" pesan Faiz

Alyssa pun hanya tersenyum melambaikan tangan dan berusaha selalu mendo'akan yang terbaik untuk suami nya, walau Faiz sudah membuat hati nya hancur.  Ia sebisa mungkin sabar agar Allah memberkahi rezeki keluarga nya. Dan Alyssa juga akan menerima Adibah menjadi madu nya dengan berusaha selalu bersikap baik pada nya.

🥀🥀🥀🥀

Alhamdulillah akhirnya  author bisa di terima di salah satu ptkin di Indonesia, bukan niat author tidak up, namun banyak hal yang harus di urus

*Jangan lupa vote dan comment agar author lebih semangat 😪🤗❤️




Laa Tahzan  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang