22.Adibah kembali

928 54 9
                                    

"Makan dulu mas, Aku udah buatkan nasi goreng untuk kamu. Bekal di kantor juga sudah di sipakan mas" Ajak Alysa lembut

Tampak faiz sudah sangat rapi dan tampan dengan kemeja serta jas yang selalu menjadi pakaian andalan nya setiap ingin berangkat ke kantor.

"Oh yaa sayang, sudah tau kita mau kemana? " Tanya faiz sembari duduk di meja makan.

"Hmmm, mas sebenarnya banyak tempat yang ingin aku kunjungi, tapi kaya nya kita ke pantai saja mas. Aku ingin menyambut malam dengan menatap siluet jingga lngit di pantai mas, Ahhhh indah nya" Ucap Alysa sembari membayangkan betapa indahnya langit sore di pantai

"Iyaaa sayang, tugas-tugas mas semua sudh siap, tinggal nanti mas ambil cuti beberapa hari untuk honeymoon kita. "

"Iyaa mas" jawab Alysa

Seusai makan, Alysa pun merapikan pakaian suami nya. Dan mengantarkan nya menuju pintu keluar. Senyum manis terpancar dari wajah nya mengantarkan sang suami mencari nafkah.

"Mas berangkat dulu yaa sayang,kamu hati-hati di rumah. Jangan terlalu kecapean, nanti jangan lupa juga makan siang nya" Pesan faiz

"Iyaaa mas, mas hati-hati di jalan yaaaa" Di iringi senyum manis Alysa, sembali menyalam sang suami. Dan faiz pun mencium kening Alysa dengan penuh cinta. Faiz pun masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya.

🥀🥀🥀🥀

Di tempat lain tampak adibah membantu mbok iyem membersihkan rumah dan memasak singkong yang mereka cari di hutan tadi.

"Mbok, ayo kita makan" ajak adibah

"iyaaaa nak, maaf yaaa mbok cuma punya ini untuk kita makan hari ini"

"Gak papa mbok, Adibah sudah bersyukur di rawat mbok di sini. Makasih banyak yaaa mbok, Adibah gak akan lupa sama mbok" Senyum tulus terpancar dari wajah cantik Adibah.

"Nanti jangan lupain mbok yaa nak, kamu sudah bisa pulang nak. Nanti mbok antar kamu ke kota yaaa"

"Mbok,Adibah bakalan bawa mbok tinggal bersama di rumah adibah. Adibah lupa ceritain ke mbok, Sebenarnya adibah sudah akan menikah, Adibah khawatir keluarga mbok, Belum lagi calon suami adibah,mas faiz mungkin sangat sedih. Adibah akan kembali mbok, pasti semua merasa khawatir di sana. Tapi mbok jangan khawatir, kita bakalan tinggal bersama lagi mbok. Mbok akan adibah bawa nanti tinggal bersama mas faiz" Jelasnya panjang, entah bagaimana kabar calon suami nya sekarang.

"Iyaaaa nak,semua orang bakalan cariin kamu, terutama calon suami kamu. kita akan ke kota segera."ajak mbok iyem

Mereka pun menyelesaikan makan dan bersiap untuk kembali. Adibah tampak tak sabar karna pasti ia tau semua orang sedang mengkhawatirkan dirinya.

"Mbok, Adibah rindu mas faiz. Hari pernikahan kami sudah lewat mbok. Semua undangan telah di sebar, bagaimana kabar pernikahan Adibah mbok? Mas faiz pasti nungguin adibah mbok. Dia mungkin sangat khawatir mbok. Kita nanti ke rumah umi dulu yaa mbok, mbok istirahat aja di rumah, adibah pergi ke rumah umi faiz. "

"mbok ikut saja nak, mbok bersyukur bertemu kamu, mbok gak akan kesepian lagi karna di tinggak suami mbok" isak mbok iyem.

"Di tinggal pasangab sakit rasanya yaaa mbok? Mbok yang sabar yaaa, Adibah yakin mbok orang yang kuat" Ucap Adibah

🥀🥀🥀🥀

Di sisi lain, Alysa tampak melihat-lihat pantai mana yang akan mereka tuju. Matanya tampak berbinar melihat foto yang menyuguhkan foto senja di pantai. Itu tujuan utama nya memilih hotel di sekitar pantai sebagai tempat bulan madu nya. Juga di malam hari yang menyuguhkan desiran suara ombak yang membuat siapa saja yang mendengarnya merasa tenang. Hawa pantai bahkan terasa di kamar Alysa. Rasanya ia ingin cepat-cepat pergi bersama faiz

🥀🥀🥀🥀

Tampak adibah sudah sampai di komplek perumahan dekat rumah nya. Tampak semua orang memandangnya ngeri, entah apa yang  membuat tatapan orang sekitarnya terasa aneh. Adibah melihat penampilan nya dan mbok iyem seakan sudah tak mandi beberapa hari. Ia rasa itu yang membuat banyak orang asing melihat nya.

Hingga sampailah ia di sebuah rumah yang tidak terlalu mewah, namun banyak di tumbuhi bunga dan beberapa pohon buah yang tampak berbuah. tampaknya kagum melihat mbok iyem memandang rumah Adibah. Seumur hidup nya belun perbah tinggal di rumah sebagus itu. Punya rumah pun hanya sebatas kotak kecil cukup untuk ia dan sang suami.

"mbok kita masuk yaaa, mbok jangan sungkan. Mbok udah adibah anggap seperti keluarga adibah sendiri"

Mereka pun jalan menuju teras rumah yang tampak sepi dna hawanya sedikit berbeda. Seperti sang pemilik rumah sedang mengalami kesedihan yang mendalam, hawa nya lain dari terakhir kali Adibah meninggalkan rumah itu. Ia pun mencoba mengetuk pintu nya.

Tok tok tok

"Iya siapaaa? " Tanya sang empunya rumah dari dalam. Terasa bergetar jiwa Adibah  mendengar suara umi nya yang sudah lama senyap dari  telinga nya.

Pintu terbuka perlahan, Adibah dengan senyun manis nya menyambut Umi nya dengan tangan yang aba-aba ingin memeluk umi nya. Seolah ingin melepaskan rindu yang sudah lama.

Namun umi Maya tampak terkejut fan lemas melihat kehadiaran Adibah di depan pintu nya. Seakan tak percaya, melihat sang putri yang sudah di makam kan dengan wajah yang sulit untuk di kenali. Sekarang wajah sang putri tampak cantik seperti dahulu. Seperti mimpi ia mencoba menampar diri nya sendiri. Tampak tak percaya apa yang di lihat nya. Karena memang di ingatan semua orang Adibah sudah tidak ada.

Adibah yang merasa bingung melihat sikap umi nya yang sama dengan orang yang melihat nya tadi.

"Umi kenapa? " tanya nya membuka percakapan.

"Adibah....
Kamu masih hidup nak? Ini kamu adibah anak umi?  Umi tidak mimpi kan?"

"Umi ini adibah. Umi bicara apa, adibah masih hidup mi. Apa yang terjadi selama adibah pergi umi? " tanya nya heran, karena memang ia juga merasakan ada yang aneh.

🥀🥀🥀🥀🥀

Konflik utama nya mulai terjadi
Terimakasih kepada pembaca setia Laa tahzan, Berikan saya kritik dan saran agar bisa lebih memperbaiki tulisan saya.

Author sayang kalian 💕💕💕

Laa Tahzan  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang