3.Kecelakaan

2.1K 110 3
                                    

Ketika Aku mulai yakin bahwa kau lah tulang rusukku lalu mengapa takdir merenggutmu dari Bahagiaku

"Umi, kalau nanti mas faiz nanyai Adibah, umi bilang adibah pergi sebentar yaa mi"

"Adibah naik apa sayang? Mau kemana? "Tanya umi penasaran.

"Adibah mau ke sesuatu tempat yang tenang umi, Adibah bawa mobil yaa umi"Senyum manis terpancar dari wajah cantik Adibah

"Ke tempat yang tenang? Emang ada tempat yang seperti itu nak?" tanya umi lagi.

"Iyaaa umi, umi tidak usah khawatir yaa.. Adibah pamit umi.. Assalamu'alaikum umi" Pamit Adibah

Adibah pergi mengendarai mobil. Entah mengapa ia ingin menenangkan fikiran nya yang belakangan ini sangat tidak enak.

Ia pun memarkirkan mobil nya di sebuah taman kota yang sangat indah

"MasyaAllah,sungguh indah ciptaan-Mu ya Allah" Senyum Adibah merekah melihat pemandangan apa yang di lihat nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"MasyaAllah,sungguh indah ciptaan-Mu ya Allah" Senyum Adibah merekah melihat pemandangan apa yang di lihat nya

"Ini baru Taman-taman yang ada di bumi, Bagaimana luar biasa nya keindahan taman-taman syurgamu Yaa rabb,
فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan"

Adibah kemudian duduk di salah satu bangku taman. Ia terdiam tak berkutik sama sekali. Suara kicawan burung menambah kesan suasana Alam yang sangat indah. Lalu tiba-tiba perasaan tidak enak itu kembali mengusik fikiran dan hatinya. Dan tiba tiba ia mengelumarkan Air mata.

"Yaa rabb, apa yang hamba rasakan ini? hati hamba sunggu tak tenang" Lirih Adibah yang mencoba mengkontrol apa yang ia rasakan. Muluatnya juga sedari tadi berdzikir menyebut Asma Allah.

Sementara di rumah,umi Maya ketiduran karena kelelahan membersihkan rumah. Tiba-tiba foto Adibah yang di atas meja terjatuh ke lantai dan sontak membuat umi terbangun. Kaca nya pecah, perasaan tidak enak menghampiri Umi. Ia kemudian menghubungi Adibah untuk memastikan keadaan adibah.

Tiiit tiiit tiiit
Nomor yang anda tuju tidak menjawab

"Ya Rabb ada apa ini"

Abi pun datang menghampiri Umi Maya

"Ada apa umi? " tanya abi penasaran

"Ini bi, tadi tiba-tiba foto adibah terjatuh ke lantai. Umi khawatir" lirih Umi

"Umi udah telephone adibah?"

" Udah abi, dan panggilan nya tidak terjawab. Yaa Rabb ada apa ini? "Umi tidak dapat membendung air mata nya keluar

"Coba umi ulang sekali lagi ya, kita tidak boleh memikirkan yang tidak baik dulu" saran Abi

Umi pun mengulang panggilang nya sekali lagi. Dan Alhamdulillah Suara adibah masih terdengar jelas melalui sambungan telephone itu.

"Assalamu'alaikum umi, ada apa? " tanya adibah heran

"Wa'alaikumussalam sayang, kamu di sana tidak apa-apa kan? Umi minta kamu pulang segera ya nak, perasaan umi tidak tenang"

"Baik umi, Adibah akan pulang yaa..Umi yang tenang di sana. Adibah sayaaaaaaaaaang sekali sama umi dan Abi. Umi dan Abi adalah orangtua terbaik bagi Adibah di dunia ini. Umi jaga diri yaa Assalamu'alaikum " entah mengapa lewat sambungan telephone itu ada pesan tersembunyi yang di sampaikan adibah kepada Umi.

Sebelum Adibah meninggalkan taman itu, entah mengapa ia ingin menelphone calon suami nya dahulu. Ia kemudianmencari nama mas faiz di kontak nya.

"nah, ini ketemu"

"Assalamu'alaikum Adibah, ada apa menelphone mas? "tanya seseorang di sebrang telephone tersebut.

"Wa'alaikumussalam mas, gak kenapa-kenapa kok. Adibah pengen aja menelphone mas faiz. Oh yaa mas kalau nanti Adibah tidak bisa menjadi bidadari duniaas, kelak Adibah boleh yaa jadi bidadari syurga untuk mas"

"Kamu kenapa ngomong gitu? Kamu yang kelak akan jadi bidadari dunia maupun bidadari syurga mas,kamu kenapa nanya nya aneh banget sih? " tanya faiz yang di sebrang telephone itu faiz merasa gemas dengan calon istri nya.

"Hmm entah mengapa Tiba-tiba adibah pengen aja mas, yasudah mas adibah mau pulang dulu yaaa, ini lagi di taman. Assalamu'alaikum Colon imam" canda Adibah yang membuat Faiz terkekeh

"Wa'alaikumussalam calon humairah ku"

Dan entah mengapa adibah merasakan ketenangan setelah ia menghubungi umi dan mas Faiz. Adibah pun pergi meninggalkan Taman karena takut umi bakalan khawatir.

Dan tiba-tiba saja perasaan tidak enak itu kembali menghampiri relung hati Adibah. Ia sama sekali tidak fokus menyetir mobil nya. Dan tiba-tiba ia ingin sekali menatap foto Umi dan Abi. Ia pun mengambil ponsel nya yang di taruh di Tas nya. Sambil menyertir, jari-jarinya yang lentik pun menggeser layar handphone nya itu. Senyumnya kembali merekah setelah sudah melihat 2 Orang yang paling ia cintai tersebut.

"Tunggu adibah pulang ya umi" lirih adibah sambil meletakkan kembali handphone nya.

Angka 60km/jam tertera pada indikator mobil nya. Dan di saat ia ingin memperlambat laju mobil nya dengan menginjak rem. Tiba-tiba ia tersadar, Abi pernah bilang Rem mobil yang ia kenakan sedang macet dan akan di bawa ke bengkel. Namun sayang nya, Abi tidak jadi ke bengkel karena Kurang sehat

"Yaa Rabb mengapa hamba baru tersadar? Bagaimana ini? Ya Rabb bantulah hamba mu ini" Kepanikan sudah menguasai Adibah. Dan ia pun tidak fokus lagi menyetir mobil nya. Berulang kali ia mencoba rem nya kembali, namun nihil mobilnya tetap melaju cepat.

" Ya Allah.. Bantu hamba mu ini,Abi umi tolong Adibah" Dalam kepanikan, kini air mata nya sudah tidak terbendung lagi

Adibah kehilangan konsentrasi nya saat menyetir. Mobil nya terjun bebas masuk ke jurang. Keadaan jalanan yang sepi membuat tidak ada satu pengendara pun yang melihat kecelakaan itu.

"Sssstt au, ada Apa ini yaa rabb" Umi meringis karena pergelangan Tangan nya terkena pecahan kaca yang lumayan besar dari foto Adibah yang tadi terjatuh. Abi yang mendengar nya pun lsngsung menghampiri umi

"Ada Apa mi? " tanya abi dan ia panik melihat darah segar mengalir begitu saja dari tangan istrinya. lukanya cukup besar.

"Umi, abi ambilkan obat dulu yaa, umi tahan sebentar" pamit abi yang kemudian pergi mengambil P3K miliknya. Kemudian Abi pun kembali membawa kotak P3K, tissu, dan juga Air hangat untuk membersihkan luka Umi.

"Umi kenapa? Kenapa tidak hati-hati " tanya abi lembut seraya membersihkan luka umi

"Umi kembali teringat Adibah Abi, tiba-tiba perasaan umi tidak tenang. Tadi Adibah cuma pamit ke umi katanya dia mau ke tempat yang tenang bi, dia tadi bawa mobil" Umi berusaha menjelaskan ke Abi

Dan abi pun menyimak apa yang di katakan Umi dan tiba-tiba abi tersentak atas ucapan umi yang mengatakan Adibah yang membawa mobil

"Adibah bawa mobil umi? " tanya abi sontak kaget

"Iya bi, emang kenapa"umi menanyakan kembali

"Astagfirullah umi !!! Mobil itu rem nya macet, Abi kemarin mau bawa Mobilnya ke bengkel tapi karna abi kurang sehat, Abi belum bawa ke Bengkel"

🥀🥀🥀🥀

Adibah kecelakaan???? Bagamana yang akan terjadi selanjutnya? Tunggu kelanjutan cerita nya yaaa...

Jangan lupa Vomen nya biar Aku lebih semangat buat nulis nya 💕😍

Jangan lupa shalawatan hari ini 😍

Laa Tahzan  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang